INDONESIAKININEWS.COM - Belakangan ini, Majelis Ulama Indonesia alias MUI menjadi sorotan publik seusia maraknya aksi terorisme yang terjad...
INDONESIAKININEWS.COM - Belakangan ini, Majelis Ulama Indonesia alias MUI menjadi sorotan publik seusia maraknya aksi terorisme yang terjadi di Indonesia.
Cukup banyak netizen yang menuding bahwasanya MUI kemungkinan mendukung aksi terorisme.
Salah satunya diungkapkan oleh akun @__GoldenAngel__ pada media sosial Twitter baru-baru ini.
Dalam cuitannya, ia mengunggah sebuah foto yang berisi dua kolase tangkapan layar portal berita.
Memang dalam kolase tangkapan layar berita tersebut, MUI tampak plinplan dalam memberi pernyataan terkait surat wasiat sang terduga teroris ZA yang melakukan penyerangan di Mabes Polri.
Satu tangkapan layar berita berjudul “MUI Soal Wasiat Bomber di Makassar: Bunuh Diri Tercela dalam Agama”.
Sementara satunya lagi berjudul “MUI Tanggapi Surat Wasiat Bomber Makassar: Isinya Sangat Luhur, Seperti Robin Hood”.
Meskipun diunggah dalam hari yang sama, yaitu Rabu, 31 Maret 2021, dan hanya berbeda jam (satu siang, satu lagi malam), nyatanya pernyataan MUI dinilai bertolak belakang.
Dalam satu tanggapannya, MUI tampak mengecam aksi terorisme. Namun, dalam tanggapan lain, MUI justru tampak “memuji” isi surat sang bomber.
Kendati memuji isi surat bukan berarti mendukung, akan tetapi netizen telanjur geram dan merasa bahwa MUI seolah menjilat ludah sendiri dan bahkan secara terang-terangan menuding sebagai pendukung teroris.
Bahkan ada pula netizen yang mulai mempertanyakan MUI, apakah termasuk lembaga agama atau justru bagian dari oposisi hingga mendesak pemerintah agar membubarkannya.
“Hobi banget yah jilat ludah sendiri. Terlihat banget mmg dia bisa jadi pendukung teroris,” tulis akun @__GoldenAngel__ selaku pengunggah konten tersebut, seperti dikutip terkini.id pada Sabtu, 3 April 2021.
“Mui ini lembaga agama ato oposisi sih?” balas akun @MrsRachelIn dalam kolom komentar.
“Seharusnya @MUIPusat terutama, Di isi oleh generasi muda yg tinggi ilmu pendidikan nya, bukan Di isi oleh para o rang Tua PI KUN dan PE LUPA apalagi GI LA.. betul kan,” komentar akun @d3fe89.
“Jokowi g pernh intervensi instansi/lembaga apapun..tp dimanfaatkan oleh mereka orang2 Yg hamya suka provokasi…BUBARKAN MUI atau ROMBAK BESAR2AN..juga utk KAPEKAH,” tanggap akun @CPelosok.
“Selama beliau bercokol di MUI tetap saja suaranya akan sll bertentangan dengan Pemerintah. Bukankah beliau orang lama di MUI. Dan MUI adalah Mitra Pemerintah, yang seharusnya tindakan dan pemikiran sejalan. Tp kenyataannya org2 ini masih ikut bersafari politik,” timpal akun @madazis169.
Namun, ada pula beberapa netizen yang justru membela MUI dan berusaha mengajak lainnya untuk membaca terlebih dahulu isi berita masing-masing—dalam artian, mereka berpendapat bahwa memuji luhur bukan berarti mendukung.
“Baca dengan baik n benar: bunuh diri tercela dalam agama itu betul, isi surat wasiat kata pembaca sangat luhur itu jg bisa betul. Jadi salahnya mui dimana,” tulis akun @Andiaqing.
S:Makassar Terkini
