$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Pantas KKB Papua Sulit Diberangus, Ini Sumber Dana Terbesarnya, Satgas Nemangkawi Kepung Daerah Ini

INDONESIAKININEWS.COM -  Pantas saja Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sulit diberangus, ternyata, ada sumber dana cukup besar untuk ...


INDONESIAKININEWS.COM - Pantas saja Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sulit diberangus, ternyata, ada sumber dana cukup besar untuk membeli senjata dan amunisi.

Ada empat sumber dana KKB Papua yang membuat mereka hingga saat ini berani melawan pemerintah Indonesia.

Tiga sumber dana KKB Papua sebelumnya sudah umum diungkap kan ke publik. Yakni, sumber dana dari pemerintah, perampasan dan dari desa. 

Namun, ada sumber dana KKB Papua cukup besar yang tak pernah putus. Dari sumber dana terbesar itu, mereka bisa mencukupi kebutuhan melawan pemerintah, yakni tambang emas ilegal. 

Dimana saja tambang emas ilegal yang dikelola oleh KKb Papua? Simak di artikel di bawah ini. 

Seperti diketahui, KKB Papua terus berulah dengan membunuhi warga Papua. Bahkan, seorang guru dan 3 sekolah menjadi korban kebiadaban KKB Papua pimpinan Sabinus Walker.

Kejadian itu berlangsung dalam sehari. Oktovianus Rayo (42), seorang guru ditembak mati saat menjaga kios di rumahnya di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (8/4/2021) pagi.

Tak cukup di situ, pada sore hari, KKB Papua Nau Walker atau anak buah Sabinus Walker juga membakar 3 sekolah sekaligus. 

Berikut fakta-fakta terkait kejahatan KKB Papua Sainus Walker, perburuan oleh Satgas Nemangkawi hingga terungkapnya sumber dana untuk membeli senjata dan amunisi.  

Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menjelaskan dalam proses pengejaran ini tim gabungan telah berhasil menguasai wilayah Walker di Intan Jaya.

Menurut Iqbal saat ini Nau Waker dan kelompoknya diduga kuat sedang menuju Ilaga.


 
Sementara kelompok Walker diduga lari ke daerah Beoga karena posisinya terdesak aparat TNI-Polri.

Iqbal menjelaskan Nau merupakan bawahan dari pimpinan KKB, Guspi Waker.

Nau Waker telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Mimika sejak tahun 2018 karena sederet kasus kejahatan yang telah dilakukannya.

Di tahun 2018, Guspi Waker memberi perintah kepada Nau Waker untuk melakukan penembakan di Mile 69 PT Freeport Indonesia di Tembagapura, dengan kerugian barang satu buah kendaraan WLP.

Selain melakukan pengejaran tim forensik Mabes Polri juga telah mengindetifikasi senjata yang digunakan KKB pimpinan Sabinus Walker menembak seorang guru di Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis (8/4/2021).

"Polri telah melakukan uji laboratorium balistik terhadap senjata jenis steyer yang di gunakan oleh Nau Waker," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis dikutip dari Antara, Jumat (9/4/2021).

Tembak guru dan bakar 3 sekolah

Seorang guru SD bernama Oktovianus Rayo (42) ditembak mati KKB Sabinus Waker di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (8/4/2021).

Peristiwa itu terjadi saat Oktovianus berada di dalam kiosnya pukul 09.30 WIT.

Kelompok bersenjata tersebut sedang dalam perjalanan menuju Ilaga, Puncak, untuk menemui KKB lainnya.

"Tadi pagi sekitar 09.30 WIT ada kejadian penembakan di Beoga, Puncak, yang dilakukan terhadap seorang guru yang sedang menjaga kios di rumah. Korban meninggal dunia," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Kamis.

Anggota KKB dua kali menembak korban hingga tewas. Fakhiri mengatakan, kelompok Sabinus Waker datang ke Ilaga karena diundang KKB pimpinan Lakagak Telenggen yang biasa beroperasi di Kabupaten Puncak.

"Kemungkinan ini dalam rangka penyelesaian perang suku," kata Kapolda.

Kemudian pada sore harinya, kelompok dari Nau Waker datang ke kampung tersebut dan membakar tiga sekolah, yaitu SD Jambul, SMP N 1, dan SMA 1 Beoga.

Kelompok ini juga membakar rumah guru.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri janji putus aliran dana

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, selama ini pihaknya menduga sumber dana KKB Papua berasal dari oknum pejabat pemerintah hingga perampasan dana desa.

Namun, Fakhiri memastikan sumber dana utama KKB untuk bisa mendapatkan senjata api dan amunisi berasal dari kawasan penambangan emas ilegal di beberapa kabupaten di Papua.

"Tempat pendulangan (emas) itu berkontribusi besar untuk pembelian senjata api dan amunisi," ujarnya di Jayapura, Kamis (8/3/2021).

Jauhnya lokasi penambangan ilegal membuat pengawasan dari aparat keamanan sangat minim sehingga hal tersebut yang kemudian dimanfaatkan KKB untuk memperoleh dana.

"Wilayah pendulangan biasanya jauh dari pengawasan aparat. Ada (KKB) yang datang untuk mengambil upeti, ada juga yang mereka ikut dulang," ujar dia.

Ada beberapa kabupaten yang disebut Fakhiri memiliki kawasan penambangan tradisional ilegal.

"Paniai, Intan Jaya dan sebagian Yahukimo. Kalau Timika sidah jelas, makanya kita agak geser pendulang di situ agar tidak mendulang lagi," kata dia.

Tanpa menyebut detail jumlahnya,  Fakhiri meyakini dari wilayah pendulangan ilegal, KKB bisa memperoleh dana cukup besar.  

Dia bertekad untuk memutus seluruh sumber dana KKB agar situasi keamanan di Papua bisa kondusif.

"Ini kita akan monitoring supaya mereka tidak mencari uang di situ dan uangnya dipakai untuk membeli peralatan tadi," kata Fakhiri.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua, Frets J Boray membenarkan ada lokasi penambangan ilegal di empat kabupaten tersebut.

Jauhnya lokasi penambangan membuat pemerintah sulit menjangkaunya sehingga pengawasan atau bahkan penertiban sulit dilakukan.

"Kita sudah usulkan wilayahnya, sampai sekarang belum dikeluarkan izin oleh menteri (ESDM) supaya kita bisa pantau. Itu masih ilegal makanya kami tidak bisa bikin apa-apa," kata Frets saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (9/4/2021).

Kondisinya Terjepit

Diketahui, terjadi penembakan terhadap warga sipil Oktovianus Rayo (42), seorang guru yang tinggal di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pukul 09.30 WIT, Kamis (8/4/2021).

Oktovianus Rayo tewas setelah mendapat dua tembakan KKB Papua yang masuk ke dalam kios rumahnya.

Di hari yang sama, pukul 18.15 WIT, KKB Papua pimpinan Nau Waker juga melakukan tindakan kriminal, membakar SD, SMP, SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua.

Perbuatan itu dilakukan Nau Waker dan anggotanya setelah diburu pasukan gabungan TNI-Polri dalam Operasi Nemangkawi di Intan Jaya.

Pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Walker terus dilakukan tim Gabungan TNI-Polri.

Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menjelaskan dalam proses pengejaran ini tim gabungan telah berhasil menguasai wilayah Walker di Intan Jaya.


Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Tim Gabungan TNI-Polri Kuasai Wilayah Walker, KKB yang Menembak Guru di Intan Jaya'

Menurut Iqbal saat ini Nau Waker dan kelompoknya diduga kuat sedang menuju Ilaga.

Sementara kelompok Walker diduga lari ke daerah Beoga karena posisinya terdesak aparat TNI-Polri.

Iqbal menjelaskan Nau merupakan bawahan dari pimpinan KKB Papua, Guspi Waker.

Nau Waker telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Mimika sejak tahun 2018 karena sederet kasus kejahatan yang telah dilakukannya.

Di tahun 2018, Guspi Waker memberi perintah kepada Nau Waker untuk melakukan penembakan di Mile 69 PT Freeport Indonesia di Tembagapura, dengan kerugian barang satu buah kendaraan WLP.

Selain melakukan pengejaran tim forensik Mabes Polri juga telah mengindetifikasi senjata yang digunakan KKB Papua pimpinan Sabinus Walker menembak seorang guru.

"Polri telah melakukan uji laboratorium balistik terhadap senjata jenis steyer yang di gunakan oleh Nau Waker," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4/2021).

S:surya


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Pantas KKB Papua Sulit Diberangus, Ini Sumber Dana Terbesarnya, Satgas Nemangkawi Kepung Daerah Ini
Pantas KKB Papua Sulit Diberangus, Ini Sumber Dana Terbesarnya, Satgas Nemangkawi Kepung Daerah Ini
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmCUWywr29x3SrbP9kPWTkl1Q3ZGa6fpt8JxCarb3PLlVimbPTtNhJuuAgM5w6JAMG5VKVZw3WvdDU7v6X5vr8GhaGnNA0-sTvWaLMf25en1hJfBFWI6Y3uqUkloXxgqz3ABbWrJI_pvw/w640-h360/Screenshot_2021-04-11-11-06-49-59.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmCUWywr29x3SrbP9kPWTkl1Q3ZGa6fpt8JxCarb3PLlVimbPTtNhJuuAgM5w6JAMG5VKVZw3WvdDU7v6X5vr8GhaGnNA0-sTvWaLMf25en1hJfBFWI6Y3uqUkloXxgqz3ABbWrJI_pvw/s72-w640-c-h360/Screenshot_2021-04-11-11-06-49-59.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/04/pantas-kkb-papua-sulit-diberangus-ini.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/04/pantas-kkb-papua-sulit-diberangus-ini.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy