INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi soal tudingan yang diduga dilakukan buzzer kepada...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi soal tudingan yang diduga dilakukan buzzer kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SBY dituding tidak melakukan peremajaan alat utama sistem senjata (alutsista) di masa kepemimpinannya.
Sebelumnya, tudingan itu ditanggapi oleh politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik, dengan mengatakan bahwa modernisasi alutsista justru mulai dilakukan di era SBY.
Sanggahan itu disampaikan Rachland Nashidik melalui akun Twitter pribadinya @RachlanNashidik, pada Minggu, 25 April 2021.
"Buzzer Jokowi gak bermoral. Bangsa berkabung coba-coba cari untung dengan menyalahkan SBY tak meremajakan alutsista," ujar Rachland Nashidik.
Lebih lanjut, dikatakannya modernisasi alutsista dilakukan di era SBY dengan hasil berupa 3 kapal selam listrik dari Korea Selatan.
"Padahal, modernisasi alutsista (minimum essential forces) justru dimulai oleh SBY. Hasilnya antara lain 3 Kapal Selam Listrik dari Korsel dengan alih teknologi," ujar Rachland Nashidik.
Menanggapi pernyataan Rachland Nashidik, Said Didu tampak setuju, terlihat dari cuitannya di Twitter pribadinya @msaid_didu, pada Minggu, 25 April 2021.
Ia bahkan menyatakan dirinya sebagai saksi sejarah, bahwa modernisasi alutsista memang dilakukan di era SBY.
"Saya saksi sejarah dan ikut sbg pelaksana program modernisasi alutsista," kata Said Didu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Lanjut Said Didu pun mempertanyakan mengenai anggaran pertahanan sekarang. Ia pun menjelaskan dulu di era SBY anggarannya 2 kali lipat.
"Saat pemerintahan SBY anggaran pertahanan baik sktr 2 kali lipat. Sekarang?," kata Said Didu.
Sebelumnya, KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan Bali, dan membuat 53 prajurit di dalamnya telah dinyatakan gugur.
Tragedi ini cukup membuat luka yang cukup dalam bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi keluarga prajurit.
s: pikiran-rakyat.com