$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Tujuan Warga India Kabur ke Indonesia Bikin Geram, Ini Penyebab Ledakan Kasus Corona di Negeri Bollywood Hingga Disebut Tsunami Covid-19

INDONESIAKININEWS.COM - Tujuan warga India kabur ke Indonesia bikin geram, ini penyebab ledakan kasus Corona di negeri Bollywood hingga dise...


INDONESIAKININEWS.COM - Tujuan warga India kabur ke Indonesia bikin geram, ini penyebab ledakan kasus Corona di negeri Bollywood hingga disebut tsunami Covid-19.

Publik terkejut dengan adanya kabar sebanyak 117 warga negara India datang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Rabu (21/4/2021). 

Usut punya usut, tujuan kedatangan WN India ke Indonesia membuat geram publik. Akhirnya, berbagai pihak mengecam keputusan Dirjen Imigrasi Kemenkumham meloloskan 117 WN India di tengah ledakan kasus Covid-19 di negaranya.

Diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap kedatangan warga negara asing (WNA) India dalam jumlah besar ke Indonesia.

Eksodus penduduk dari negara yang tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 ini membuat Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo kaget.

Kedatangan WNA India itu diungkap pihak Kemenkes saat rapat bersama tim Satgas Covid-19 Riau di Balai Serindit yang dipimpin Kepala BNPB, Doni Monardo dan Gubernur Riau, Syamsuar, Kamis (22/4).

Rapat digelar lantaran Provinsi Riau menempati peringkat pertama dalam kasus Covid-19 di Pulau Sumatera sejak beberapa pekan terakhir.

"Ada kedatangan WNI dan WNA. Kemarin sudah banyak warga India masuk ke Indonesia, banyak sekali," ujar Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes dr Bengat dalam rapat itu.

Menurut Bengat, WNA India itu datang ke Indonesia menggunakan jalur udara. Mereka masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Para WNA itu langsung dikarantina pihak Kemenkes. "Kami hari ini telah lakukan pemantauan ketat, karena informasi ada eksodus. Jadi untuk di Soekarno-Hatta kami telah minta mereka tempatkan satu hotel biar mudah mengawasi," kata Bengat.

Warga negara asing (WNA) itu datang ke Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, dengan menggunakan pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan XZ988.

Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta menyebut sejumlah WN India itu memiliki perizinan yang sesuai untuk masuk ke Indonesia.

Namun, yang terbaru, Kementerian Kesehatan mencatat, dari sejumlah WN India itu, 12 di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto mengatakan, masuknya 117 WN India itu telah melalui prosedur pengawasan yang ketat.

Izin untuk memasuki Indonesia itu dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) atau kepemilikan Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap).

"Dari sisi dokumen keimigrasian, mereka punya Kitas dan Kitap," ungkap Romi melalui rilis resminya, Jumat (23/4/2021).

Dia mengeklaim, semua yang berada di pesawat itu telah melakukan screening tes Covid-19 oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.

"Pemeriksaan kesehatan menggunakan PCR. Setelah diperiksa dokumen, 117 warga India itu memenuhi syarat masuk Indonesia, yaitu pemilik Kitas dan Kitap," urai Romi.

Usai melakukan pemeriksaan kesehatan dan dokumen keimigrasian, mereka ditangani Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 untuk menjalani karantina selama waktu yang telah ditentukan.

Romi menyebutkan, masuknya 117 WN India ke Indonesia itu karena negara tersebut sedang mengalami krisis kesehatan yang cukup parah.

Saat ini di India terdapat mutasi virus Covid-19 varian B.1617 yang bermuatan mutasi ganda.

"Kedatangan ratusan warga negara India melalui Bandara Soekarno-Hatta mengingat negara itu tengah dilanda tsunami Covid-19 dalam dua bulan terakhir," kata Romi.

Saat ini, kata Romi, India sendiri sedang menangani kasus tersebut yang melanda negaranya.

"India diketahui tengah berjibaku melawan vitus SARS-Cov-2 varian B.1617 yang bermuatan mutasi ganda," ucap Romi.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada 12 orang dari 100-an warga negara asing (WNA) asal India yang masuk Indonesia positif Covid-19.

"Sampai saat ini ada 12 penumpang (WNA asal India) yang sudah positif," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (23/4/2021).

Adapun pemerintah sudah melakukan whole genome sequencing untuk mengetahui varian virus Covid-19 dari para WNA tersebut. Namun, hasilnya belum diketahui.

"Dari 12 penumpang itu semuanya sudah kita lakukan genom sequensing, tapi hasilnya keluar," kata Budi.

Anggota Komisi I DPR RI Bobby Rizaldi meminta pemerintah mendeportasi warga negara India yang sudah terlanjur masuk ke Indonesia. Bobby khawatir lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi.

"Ini pemerintah harus tegas menutup pintu WNA yang datang dari India untuk beberapa waktu, terkait lonjakan kasus di sana, untuk kemudian deportasi yang sudah keburu masuk," ucapnya lewat pesan, Jumat (23/4/2021).

Politikus Partai Golkar ini mendorong pemerintah tegas mengambil sikap. Bukan cuma galak kepada warganya sendiri yang hendak mudik.

"Jangan galak nya hanya ke yang mudik, tapi untuk yang dari luar negeri juga harus tegas," ujarnya.

Lebih lanjut, Bobby meminta pemerintah mencegah WN India tidak keluar dari bandara jika sudah di karantina. Jangka waktu karantinanya juga harus lebih lama.

"Kalaupun karantina, jangan keluar dari bandara dan waktu pemulihan nya harus ekstra lebih lama sebagai tindakan preventif bila ada mutasi baru virus Covid 19," ucapnya.


Kasus Covid-19 di India terus meningkat di tingkat yang belum dapat diprediksi, saat rumah sakit dalam situasi kewalahan dengan jumlah pasien yang membludak.

Penerbangan dari luar negeri dengan tujuan India pun dilarang.

Lonjakan kasus tersebut sebagian dikaitkan dengan varian baru virus corona yang menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali terdeteksi di India musim gugur lalu, seperti yang dilansir dari CBC pada Jumat (23/4/2021). 

Varian baru virus corona itu, oleh WHO diberi nama B.1.617 atau disebut juga "mutan ganda".

Sejauh ini data masih terbatas, apakah mutasi ini lebih menular atau mematikan.

Para ahli masih memperdebatkan, apakah varian baru virus corona "mutan ganda" adalah faktor pendorong utama terjadinya lonjakan kasus di India.

Varian baru virus corona B.1.617 memiliki dua mutasi dalam lonjakan protein, yang digunakan si virus untuk mengikat dirinya ke reseptor sel manusia dan masuk ke dalam sel, di situlah istilah "mutan ganda" masuk.

Karena pengujian sampel terbatas, para ilmuwan belum dapat memastikan bagaimana "mutasi ganda" mempengaruhi tingkat penularan Covid-19.

Dr Cora Constantinescu dari Rumah Sakit Anak Alberta di Calgary mengatakan B.1.617 tersebut tampaknya lebih dapat ditularkan setidaknya sekitar 20 persen.

Pada Maret, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa B.1.6.1.7 ditemukan 15-20 persen pada sampel yang diurutkan dari negara bagian Maharashtra yang terpukul keras oleh Covid-19, yang menyumbang lebih dari 60 persen dari semua kasus aktif di India.

Sejauh ini, adanya varian baru virus corona tampaknya menjadi pertimbangan kuat sebagai penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India.

Sementara, Dr Zain Chagla, seorang ahli penyakit menular dari McMaster University di Hamilton, Ontario, mengatakan kepada The Canadian Press bahwa faktor-faktor lain di India mungkin berkontribusi dalam penyebarannya yang cepat di sana.

Faktor lain di luar varian baru virus corona, yang disebutkannya adalah kepadatan penduduk dan rumah multi generasi dengan ruangan berventilasi buruk yang banyak di India.

"Apakah karena situasi yang menyebabkan tingkat penularan tinggi dan penyebaran super, atau adakah sesuatu yang secara biologis berbeda tentang varian ini?" kata Chagla. "Atau kombinasi keduanya?" imbuhnya.

S:Fotokita.net



Name

Baerita,2,Berita,23963,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,999,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Tujuan Warga India Kabur ke Indonesia Bikin Geram, Ini Penyebab Ledakan Kasus Corona di Negeri Bollywood Hingga Disebut Tsunami Covid-19
Tujuan Warga India Kabur ke Indonesia Bikin Geram, Ini Penyebab Ledakan Kasus Corona di Negeri Bollywood Hingga Disebut Tsunami Covid-19
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJrVOM1pN5ohQytHCzKTrLF7ez9fzCh8ZkPje0exf_qR7xNN_5xEgHdkhjolk5zggcvRwmc73ZQfRF_NJk0kZQMxdp0kDRpRwMG2f9So4BwBwvfIwIChtWHlzNF2c1qGqT6aaOzRyU8nU/w640-h424/Screenshot_2021-04-24-18-50-05-42.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJrVOM1pN5ohQytHCzKTrLF7ez9fzCh8ZkPje0exf_qR7xNN_5xEgHdkhjolk5zggcvRwmc73ZQfRF_NJk0kZQMxdp0kDRpRwMG2f9So4BwBwvfIwIChtWHlzNF2c1qGqT6aaOzRyU8nU/s72-w640-c-h424/Screenshot_2021-04-24-18-50-05-42.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/04/tujuan-warga-india-kabur-ke-indonesia.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/04/tujuan-warga-india-kabur-ke-indonesia.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy