INDONESIAKININEWS.COM - Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda mencak-mencak, mengutuk pengumuman dari tan...
Dilansir Zonajakarta.com dari Asia Pacific Reports, Benny Wenda menyebut perlawanan terhadap pemerintah Indonesia adalah sah.
Benny Wenda juga menyebut pasukan elit TNI AL, Denjaka sedang dikirimkan ke Papua.
“Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), pasukan elit TNI AL sedang dikerahkan.
Saya sendiri menyaksikan akibat dari operasi militer ini ketika saya masih kecil, melihat desa saya dibom dan keluarga saya terbunuh, ”kata Benny Wenda.
“Saya harus melarikan diri dan hidup di hutan selama enam tahun. Itu membuat hati saya menangis karena ini akan terjadi pada lebih banyak orang lagi," lanjutnya.
Tak cuma Denjaka TNI AL yang ditakuti Benny Wenda, tim pemburu teroris, Detasemen Khusus 88, alias Densus 88 juga ternyata menjadi momok pria yang sesumbar jadi Presiden Papua Barat tersebut.
“Mereka yang di Papua Barat yang mengangkat senjata bukanlah teroris. Mereka tidak terhubung dengan ideologi agama atau jaringan pendanaan internasional, ”katanya.
“Mereka hanya mempertahankan tanah mereka dari penjajah ilegal. Mereka memiliki sedikit pengetahuan tentang dunia luar, mereka bertempur tanpa alas kaki untuk membela rakyat mereka dari militer modern.
Mungkin beberapa ratus dari mereka menghadapi pasukan yang terdiri lebih dari 20.000 tentara, termasuk D88 (Densus 88), yang dilatih cara membunuh rakyat saya selama bertahun-tahun oleh Barat.
Namun sebuah kebohongan Benny Wenda terungkap manakala, pria yang bermukim di negeri Ratu Elizabeth II tersebut mengaku jika jaringan internet di Papua dimatikan pemerintah Indonesia.
Benny Wenda, presiden sementara United Liberation Movement of West Papua (ULMWP), mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 5 Mei 2021, bahwa memutus internet adalah pengulangan dari pemberontakan 'Papua Spring' pada Agustus-September 2019 ketika militer Indonesia menyembunyikan pertumpahan darah dan pembantaian.
Dia mengklaim situasinya sebagai operasi militer terbesar sejak akhir 1970-an.
Benny Wenda Ketakutan Saat Detasemen Jala Mangkara TNI AL Diterjunkan Tumpas OPM : Saya Harus Melarikan Diri @BennyWenda
“Saya mengeluarkan peringatan mendesak ini [kepada] dunia - operasi militer besar-besaran Indonesia, beberapa yang terbesar dalam beberapa tahun, akan segera terjadi di Papua Barat,” kata Benny Wenda.
"Internet sedang terputus, ratusan tentara lagi dikerahkan, dan kami menerima laporan bahwa warga sipil Papua Barat melarikan diri dari desa mereka di Kabupaten Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Nduga".
Tapi fakta berbeda diungkap oleh juru bicara PT Telkom.
Dilansir Zonajakarta.com dari RNZ, perusahaan telekomunikasi PT Telkom Indonesia memastikan layanan internet di Jayapura terganggu pada Jumat, 30 April 2021 malam.
Dikatakan gangguan itu karena terputusnya Sistem Kabel Sulawesi Maluku Papua di jalur Biak-Sarmi.
Juru bicara PT Telkom Indonesia meminta maaf atas gangguan layanan internet, dengan alasan perusahaan sedang berupaya memulihkan layanan ke Jayapura.
S:Suara
