INDONESIAKININEWS.COM - Politisi PKS, Lalu Suryade, serta politisi Partai Demokrat, Cipta Panca, kompak mengatakan bahwa langkah Presiden T...
INDONESIAKININEWS.COM - Politisi PKS, Lalu Suryade, serta politisi Partai Demokrat, Cipta Panca, kompak mengatakan bahwa langkah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam mendukung Palestina hanya omongan belaka.
Dalam keterangannya, baik Lalu Suryade maupun Cipta Panca sama-sama mengomentari pernyataan Erdogan yang menyebutkan bahwa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memiliki 'tangan berdarah' karena mendukung pengeboman Israel di Jalur Gaza.
Menurut kedua politisi ini, Erdogan hanya 'ngomong doang' tanpa ada aksi yang nyata untuk membuktikan ucapannya tersebut.
"Ngomong doang," ujar Lalu Suryade, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @suryadelalu.
"Iya, Erdogan gede omong doang. Aksinya nol besar," balas Cipta Panca mengamini pernyataan Lalu Suryade.
Cuitan Lalu Suryade dan Cipta Panca. Tangkap layar Twitter @suryadelalu dan @panca66
Sebelumnya, Presiden Turki Erdogan memang kerap bersikap keras dalam dukungannya terhadap Palestina.
Belum lama ini, ia bahkan menyebut Joe Biden memiliki tangan berdarah atas dukungan yang diberikan kepada Israel.
Halaman:
Editor: Annisa.Fauziah
"Anda menulis sejarah dengan tangan berdarah Anda. Anda memaksa kami untuk mengatakan ini. Kami tidak bisa mundur," ujar Erdogan dalam keterangannya pada Senin, 17 Mei 2021 waktu setempat.
Erdogan yang selama berbulan-bulan terakhir tengah mencoba memperbaiki hubungan dengan Washington, kini kembali 'menyerang' Joe Biden dengan ucapannya.
"Hari ini kami melihat tanda tangan Biden pada penjualan senjata ke Israel," tuturnya.
"Wilayah Palestina dibanjiri dengan penganiayaan, penderitaan dan darah, seperti banyak wilayah lain yang kehilangan kedamaian dengan berakhirnya Ottoman, dan Anda (Joe Biden) mendukungnya," kata Erdogan menambahkan.
Namun, publik lantas dibuat heran dengan pernyataan Erdogan yang dengan keras mendukung Palestina.
Pasalnya, dikabarkan bahwa hubungan perdagangan antara Turki dan Israel justru semakin mesra di bawah kepemimpinan Erdogan.
Kedua negara tersebut juga sudah menyepakati kerjasama perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) pada 14 Maret 1996, dan ditandatangani di Yerusalem.
Selain itu, Turki juga merupakan satu dari segelintir negara mayoritas muslim yang telah mengakui keberadaan Israel sejak lama.
Fakta inilah yang lantas memicu munculnya opini publik bahwa dukungan Erdogan terhadap Palestina hanya di mulut saja, tanpa ada aksi nyata yang membuktikannya.***
S:PikiranRakyat