INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar memberikan tanggapan atas dugaan pihak yang menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi...
Sebelumnya, publik dihebohkan dari sebuah informasi yang mengatakan bahwa Novel Baswedan termasuk salah satu dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
TWK ini adalah syarat wajib bagi pegawai KPK untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bahkan ada sejumlah pihak yang menuding pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah sejak lama merencanakan pemecatan Novel Baswedan.
Dengan berkedok TWK, pihak tersebut menduga pemerintah berencana akan menghancurkan KPK dengan memecat Novel Baswedan.
Pernyataan terkait hancurnya KPK bila memecat Novel Baswedan inilah yang membuat ricuh dan menghebohkan publik.
Bahkan pernyataan tersebut mendapatkan berbagai tanggapan dari berbagai pihak, tak terkecuali Denny Siregar.
Tanggapan Denny Siregar ini dilontarkannya melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube CokroTV.
Denny Siregar mengaku bahwa pernyataan tersebut membuat dirinya jijik karena seolah-olah KPK dianggap sangat membutuhkan Novel Baswedan.
"Seolah-olah di KPK itu yang paling pintar cuma si Novel doang," katanya, sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube CokroTV pada Jumat, 7 Mei 2021.
"Seolah-olah KPK itu punyanya si Novel, yang ngasih makan si Novel, yang membesarkan si Novel, dan penyidik lain di KPK cuma numpang doang," tambahnya.
Padahal, menurut Denny Siregar, KPK adalah sebuah lembaga resmi di bawah naungan pemerintah dan akan tetap berdiri meski Novel Baswedan dipecat.
"KPK adalah lembaga resmi negara dan Novel Baswedan cuma jongosnya doang di sana. Gak ada Novel, KPK tetap ada," katanya dengan tegas.
"Bahkan mungkin tanpa Novel Baswedan, KPK bisa lebih moncreng kerjanya," tambahnya.
Denny Siregar memang mengakui bahwa Novel Baswedan telah berjasa dalam membongkar beberapa tindak korupsi, tetapi itu hasil dari kerjasama tim.
Lebih lanjut, Denny Siregar mempertanyakan alasan pemerintah yang mempertahankan Novel Baswedan, padahal sudah rugi Rp12 Triliun.
"Lagian, ngapain juga mempertahankan Novel yang tidak bisa memberi pendapatan tinggi ke negara?," ungkapnya.
"Lha, negara sudah keluar Rp15 Triliun ke KPK, dapatnya cuma 3 Triliun saja. Rugi dong negara?," Tambahnya.
Denny Siregar turut menyebut selama 14 tahun lamanya menjadi pegawai KPK, prestasi Novel Baswedan semakin menurun.
"Prestasi yang makin lama makain menurun. Tangkapannya semakin lama semakin kecil, tapi berita penangkapannya semakin lama yang semakin besar," ungkapnya.
Menariknya, Denny Siregar juga mengaku Novel Baswedan sangatlah lucu. Pasalnya, dirinya merasa terzalimi di dalam KPK.
"Lucu memang si Novel ini. Teriak-teriak terus dia terzalimi di dalam KPK, tapi dia tetap bertahan di sana," katanya.
Melihat kelucuan sikap Novel Baswedan itu, Denny Siregar malah mempertanyakan alasannya bertahan di KPK.
"Ngapain terus bertahan di KPK, Vel? Apa KPK itu kamu jadikan periuk nasimu?," tanyanya.
Tak tanggung-tanggung, Denny Siregar malah menyeret nama Anies Baswedan sebagai alasan Novel Baswedan bertahan di KPK.
"Kamu jadikan pelindung untuk saudaramu yang pejabat itu? Takut ya kalau nanti KPK sudah gak kamu pegang, saudaramu itu nanti kejang-kejang?," sindirnya.***
Lihat artikel asli
S:Suara
