INDONESIAKININEWS.COM - Kepala Staf Umum Komnas TPBNPB-OPM Mayjen Terryanus Satto tak mengakui klaim yang dilakukan ketua United Liberation...
INDONESIAKININEWS.COM - Kepala Staf Umum Komnas TPBNPB-OPM Mayjen Terryanus Satto tak mengakui klaim yang dilakukan ketua United Liberation Movement for West Papua ( ULMWP ) Benny Wenda.
Benny Wenda yang mengklaim kemerdekaan Papua Barat dan mengangkat dirinya sebagai presiden dinilai merusak persatuan dan perjuangan bangsa Papua.
Mayjen Terryanus Satto pun tidak mengakui klaim Benny Wenda sebagai presiden Papua Barat.
Jubir Organisasi Papua Merdeka Sebby Sambom juga menjelaskan aksi klaim Benny Wenda tidak dipercaya rakyat Papua.
Terlebih baru-baru ini, Benny Wenda juga mengumumkan daftar kabinet Papua Barat, yang terbagi dalam 12 departemen.
Pengumuman itu sudah disebarkan sejak 1 Mei lalu, menjadi peringatan 58 tahun serangan Indonesia ke Papua Barat tahun 1963.
"Kabinet baru dan departemen pemerintah akan memprioritaskan lingkungan alam kita dan membela hak-hak semua makhluk hidup di Papua Barat.
"Misi diplomatik kami akan terlibat dengan pemerintah atau lembaga mana pun di dunia yang bersedia mendukung perjuangan kami dalam menentukan nasib sendiri."
Benny Wenda mengatakan jika Papua Barat setara dengan Indonesia dalam forum internasional.
"Kita siap bekerja dengan komunitas internasional untuk mengadakan referendum kemerdekaan damai
dan mewujudkan visi kami untuk Papua Barat yang merdeka.
"Hari ini kami menandai tonggak sejarah lain dalam perjuangan panjang untuk memperbaiki ketidakadilan bersejarah dan mengembalikan orang-orang saya ke tempat yang selayaknya dalam komunitas bangsa-bangsa."
Klaim Benny Wenda sendiri ditolak oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau KKB Papua.
Kepala Staf Umum Komnas TPBNPB-OPM Mayjen Terryanus Satto mengatakan, deklarasi pemerintahan sementara dan penunjukan Benny Wenda sebagai presiden sementara adalah kegagalan kelompok itu sendiri.
"Klaim Benny Wenda sebagai presiden sementara Negara Republik Papua Barat adalah kegagalan ULMWP dan Benny Wenda itu sendiri. Kami tidak mengakui klaim itu," papar Terryanus Satto.
Meyjen Terryanus Satto kemudian menjelaskan TPNPB-OPM tidak mengakui klaim Benny Wenda karena deklarasinya dilakukan di negara lain yaitu di Inggris.
Artinya klaim tersebut tidak mempunyai legitimasi mayoritas bangsa Papua, dan dilakukan di luar wilayah hukum revolusi nasional pembebasan Papua Barat.
"Kami juga tidak mengakui klaim Benny Wenda sebagai presiden sementara. Sebab, Benny Wenda adalah warga negara Inggris.
Menurut hukum international, warga negara asing tidak bisa menjadi presiden Republik Papua Barat," kata dia.
Mayjen Terryanus Satto mengatakan, deklarasi pembentukan pemerintah Republik West Papua tapi dilakukan di Inggris tidak logis.
Klaim juga dianggap aneh karena Benny Wenda berkantor di Inggris.
Dijelaskan lagi oleh juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, ia menegaskan klaim Benny Wenda tidak menguntungkan keinginan bangsa Papua untuk merdeka dari Indonesia.
Markas Pusat Komnas TPNPB - OPM mengumumkan mosi tidak percaya kepada Benny Wenda," kata Sebby.
Benny Wenda juga tidak dipercaya karena selama ini bekerja untuk kepentingan kapitalis atau pemodal asing dari Uni Eropa, AS, Australia.
"Benny Wenda kerja kepentingan kapitalis asing Uni Eropa, America dan Australia, dan hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip revolusi kemerdekaan bangsa Papua," tegasnya.
s: tribunnews.com