INDONESIAKININEWS.COM - Setelah ditangkap, pengemudi Pajero, OK atau OT (39) ungkap alasan ia aniaya sopir truk di tengah jalan, tanpa ped...
Seperti diketahui, pengemudi Pajero ini viral di media sosial gara-gara aksinya yang aniaya sopir truk kontainer di Jalam Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (26/6/2021) pukul 10.00 WIB.
Setelah jadi buronan selama dua hari, polisi pun berhasil menangkap pengemudi Pajero di Bandara Soekarno Hatta, Senin (28/6/2021) pagi tadi.
Pengemudi Pajero itu pun kini telah ditetapkan tersangka dan ditahan di Polres Metro Jakarta Utara.
Kepada polisi, dilansir TribunnewsBogor.com dari Instagram Polres Metro Jakarta Utara,
pengemudi Pajero yang menganiaya sopir truk itu akhirnya buka suara.
Pelaku mengurai alasan mengapa ia sampai hati mengamuk dan menganiaya sopir truk tersebut di tengah jalan.
Diakui sang pengemudi, ia emosi lantaran sempat hampir celaka gara-gara sopir truk tersebut mengklakson keras.
"Saya terpancing emosi. Karena dia hampir celakai saya sama keluarga saya," akui pelaku.
"Tapi nabrak enggak ?" tanya polisi.
"Tidak," jawab pelaku.
Lebih lanjut, pelaku juga menjabarkan perilaku arogannya kepada sopir truk.
Selain menganiaya sopir truk, pelaku juga mengaku telah merusak kendaraan sang sopir.
"Saya melakukan pemukulan dan merusak kendaraannya menggunakan alat stik," akui pelaku.
Pengakuan pelaku ini pun dibenarkan oleh Kombes Pol Yusri Yunus saat menghelar konferensi pers.
FOLLOW:
"Sementara ini pengakuannya dia (pelaku) emosi karena diklakson oleh mobil trailer tersebut sehingga emosi.
Bahkan dua kali sempat dilerai oleh orang yang menggunakan kaus loreng itu, tapi masih emosi setelah meminggirkan kendaraannya bahkan memecahkan kaca trailer tersebut," kata Yusri Yunus saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (28/6).
Tidak hanya menyasar kendaraan korban, Yusri Yunus juga mengatakan pelaku juga sebelumnya menghajar sopir truk itu dengan stik besi.
"Korban sempat dipukul sampai tulang retak. Pada saat pertama itu dia sudah pukul dengan besi ini. Dia gunakan stik. Yang kedua kali dia pukul kacanya sampai pecah," kata Yusri Yunus.
video saat pengemudi Pajero aniaya sopir truk di tengah jalan
video saat pengemudi Pajero aniaya sopir truk di tengah jalan (Kompas Tv)
Melihat aksi pelaku tersebut, maka polisi disebut akan memeriksa kejiwaan sang pengemudi Pajero.
Tak hanya itu, polisi juga akan melakukan tes urine kepada tersangka.
"Kami juga akan periksa kejiwaannya karena emosi yang dilakukan yang bersangkutan. Termasuk cek urine pakai narkoba atau belum," kata Yusri Yunus.
Nunggak pajak, hingga nekat palsukan plat mobil
Polisi memastikan pelat nomor B 1861 QH yang digunakan pelaku pada mobil Pajero hitamnya palsu.
Rupanya nomor asli kendaraan itu sudah mati dari setahun lalu.
Diketahui, plat nomor berbuntut QH sedianya tak digunakan warga sipil, melainkan aparat Kepolisian.
"Sudah setahun nunggak pajak," ujar polisi mengutip kata-kata pelaku.
Sempat 2 Kali Kabur, Identitas Pengemudi Pajero Viral yang Aniaya Sopir Truk Terkuak, Bukan Aparat (kolase Tribun Jakarta dan Kompas)
Akibat hal tersebut, pelaku pun nekat memalsukan plat mobil.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan tersangka membuat sendiri plat nomor palsu itu.
"Aslinya, B 1086 VJA. Dia ketok, sebenarnya kendaraannya mati masa berlakunya tanggal 12, bulan 5, 2020," kata Yusri saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (28/6).
"Tidak bayar pajak makanya dia ganti B 1861 QH. Dia buat sendiri," kata Yusri.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menuturkan, OK mengetahui plat nomor berbuntut QH biasa digunakan aparat setelah melihat unggahan di TikTok.
Maka dari itu, pelaku pun memalsukan plat kendaraannya sehingga berubah jadi QH.
"Ya dia kepikiran untuk menggunakan plat itu setelah melihat media sosial, melihat aplikasi TikTok, ada yang mengatakan bahwa plat itu biasa digunakan oleh aparat," kata Sambodo di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (28/6/2021).
Setelah melihat unggahan TikTok tersebut, OK akhirnya membuat plat nomor palsu B 1861 QH.
Kondisi truk pasca kacanya dipecahkan oleh pengemudi Pajero
Kondisi truk pasca kacanya dipecahkan oleh pengemudi Pajero (Instagram)
Nomor kendaraan palsu itu juga dipasangnya untuk mengelabuhi petugas lantaran plat nomor aslinya belum diperpanjang sejak Mei 2020.
Adapun plat nomor asli dari Mitsubishi Pajero milik OK ialah B 1086 VJA.
"Dia menggunakan plat itu (B 1861 QH) untuk mengelabuhi petugas. Dia bikin sendiri," kata Sambodo.
Di sisi lain, berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, plat nomor B 1861 ternyata sudah terdaftar sebelumnya pada kendaraan Toyota Innova milik seseorang.
"B 1861 QH aslinya terdata pada mobil Innova sehingga pada saat kejadian karena kami tahu pelat palsu tidak sesuai aslinya kami lalu cari perjalanannya di sistem ETLE kita," kata Sambodo.
Ketika ditanya apakah Innova yang terdaftar dengan nomor B 1861 QH adalah milik aparat, Sambodo tak memberikan jawaban jelas.
"Memang plat itu (QH) kan bukan untuk orang sipil," katanya.
Identitas pengemudi Pajero yang aniaya sopir truk
Kini ditangkap, identitas pria pengemudi Pajero itu pun terkuak.
Awalnya, ramai isu bahwa pengemudi Pajero yang menganiaya sopir truk tersebut adalah seorang aparat.
Namun, AKBP Nasriadi memastikan bahwa yang bersangkutan bukan merupakan anggota TNI maupun anggota Polri.
Pelaku murni warga sipil yang berprofesi sebagai seorang pelaut.
"Yang bersangkutan adalah pelaut, murni sipil, bukan anggota TNI maupun Polri," kata Nasriadi di Mapolres Metro Jakarta Utara.
Kondisi truk pasca kacanya dipecahkan oleh pengemudi Pajero (Instagram)
Menegaskan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus juga membantah bahwa pengemudi Pajero yang arogan menganiaya sopir truk itu bukan aparat.
Pun dengan pria berbaju loreng yang ikut terekam dalam video viral tersebut.
"Pelaku ini bukan anggota TNI, dan kedua, orang yang menggunakan kaos loreng pada saat itu yang berupaya atau bukan rekanan pelaku, dia berupaya memisahkan pelaku," kata Kombes Pol Yusri Yunus dilansir dari Kompas.com, Senin (28/6/2021).
Adapun pekerjaan pengemudi Pajero yang viral tersebut menurut Yusri Yunus adalah seorang mantan pelaut.
Pekerjaannya sekarang adalah di bidang outsourcing.
"Pekerjaannya outsourcing. Dia mantan pelaut, bukan angkatan laut. Kerjanya outsourcing mengumpulkan orang-orang yang mau jadi pelaut, dia dapat fee," tambah Yusri Yunus.
Yusri juga menjelaskan, pria yang menggunakan kaos loreng yang masuk dalam rekaman video hingga viral itu juga bukan merupakan anggota TNI.
Pria yang mengggunakan kaos loreng itu merupakan sekuriti salah satu perusahaan yang berlokasi tak jauh dari tempat kejadian.
"Kami menegaskan pelaku ini bukan merupakan anggota TNI dan yang menggunkan baju loreng ini juga bukan sebagai pelaku," kata Yusri Yunus. (TribunBogor/TribunJakarta)
S: Tribunn
