INDONESIAKININEWS.COM - Aa Gym pernah membeberkan soal dirinya tetap mencintai Teh Ninih yang sudah menemaninya selama belasan tahun. Ia se...
INDONESIAKININEWS.COM - Aa Gym pernah membeberkan soal dirinya tetap mencintai Teh Ninih yang sudah menemaninya selama belasan tahun. Ia sempat menyindir kalau orang yang menudingnya zalim pada Teh Ninih itu sok tahu.
"(Teh Ninih) ini adalah istri yang sudah 19 tahun mendampingi saya, sudah tujuh kali turun mesin. He he he," kata Aa Gym dalam sebuah ceramah. "Aa Zalim kepada istri? Saya tanya, siapa yang lebih mencintai istri saya selain saya suaminya? Ha? Pada sok tahu!"
Setelah pernyataannya itu viral, Aa Gym diwakili kuasa hukum mendadak mengungkap fakta mengejutkan. Sempat mencabut gugatan, Aa Gym justru kembali mengajukan gugatan cerainya pada Teh Ninih di PA Bandung.
Proses pengajuan gugatan ini diluar dugaan pihak Teh Ninih. Kuasa hukum sempat mengira kalau justru Teh Ninih yang akan menggugat balik Aa Gym. Kuasa hukum Teh Ninih juga membocorkan kalau selama ini belum ada komunikasi antara kliennya dan Aa Gym.
"Tidak ada komunikasi," kata M Fazar, kuasa hukum Teh Ninih, pada detikcom. "Mungkin yang komunikasi anaknya mungkin. Yang menjembatani sampai akhirnya Aa mengajukan gugatan dari Teteh nggak jadi soal."
Reaksi Netter Soal Aa Gym
Namun publik sempat melontarkan sindiran buat Aa Gym. Ia dinilai kembali mengajukan gugatan cerai lantaran khawatir sang putra, Ghaza, akan kembali bersuara.
"Takut kalo anaknya bakal buka aib lagi kali ni orang...yg pasti karir ngulamanya bakal makin redup," tutur netter via forum gosip. "Sepemikiran. Takut anaknya makin tantrum kalo ga cepet dimasukin gugatan, trus makin bongkar aib bapaknya," ujar yang lainnya.
Sebelumnya, Muhammad Ghaza Al Ghazali sempat membeberkan perasaannya melihat sang ibu tersiksa 15 tahun. Ghaza menyentil Aa Gym sang ayah atas sikapnya itu.
"'Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya?' Seandainya aku bisa menjawab 'Maaf untuk apa bapak hadir' Niscaya akan kujawab dengan demikian," ujar Ghaza. "Begitulah manusia. Barangkali waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas."
Ghaza juga mendoakan agar sang ibu bahagia. "Bidadari tak bersayap. Rasanya cukup bagiku penderitaanmu. Sudah waktunya bagimu untuk tersenyum. Sudah cukup tangisanmu. Cukup, waktunya bahagia. Meski tidak bersama-sama," ujar Ghaza.
S:Wowkeren
