INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengapresiasi akhirnya ustaz Adi Hidayat (UAH) men...
INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengapresiasi akhirnya ustaz Adi Hidayat (UAH) mengunggah bukti transfer donasi untuk Palestina.
Dalam unggahannya, UAH menunjukkan bukti transfer donasi terkumpul sebesar Rp25 miliar.
Hal itu kemudian diapresiasi Guntur Romli melalui akun Instagram pribadinya, Selasa (1/6/2021).
“Pihak Adi Hidayat (UAH) sudah posting bukti transfer Rp25M,” tulisnya dibubuhi jempol, sebagaimana dikutip PojokSatu.id.
Akan tetapi, beber Guntur Romli masih ada sisa Rp5 miliar lagi donasi yang belum disalurkan.
Karena itu, ia pun mempertanyakan kenapa bukti transfer itu tidak ikut diupload.
“Ada sisa Rp5 M. Buzzer-buzzer jangan bersorak-sorak dulu. Kenapa tidak langsung diupload? Memperpanjang drama?” heran dia.
Menurutnya, dengan mengunggah bukti transfer itu adalah sebuah bentuk transparansi.
“Bagus. Itu transparansi. Kalau sejak awal transparan kan gak rame,” kata dia.
“Tapi masih ada sisanya kan belum diupload?”
“Bukti Transfer Rp5 M manaaaaaaaaaa? Nanti saya kasi jempol lagi dua,” lanjutnya.
“Bukti transfer Rp25 miliar bisa diupload, keren, dahsyat, juara. Tapi massa bukti transfer yang hanya Rp5 miliar gak bisa diupload?”
“Ada apa? Apa Ada…?” tandas Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Sementara, pihak Ustaz Adi Hidayat (UAH) hari ini berencana akan bertemu dengan pimpinan MPR dan Komisi III DPR RI guna membahas fitnah donasi Palestina.
“Insyaallah hari ini ada pertemuan dengan pimpinan MPR, pimpinan Komisi III DPR, dan sedang diagendakan pertemuan dengan pihak Polri juga,” kata Sekjen Pengurus Besar Ikatan Abituren Darul Arqam Muhammadiyah Garut (IKADAM), Fahd Pahdepie, saat dihubungi, Selasa (1/6/2021).
Fahd mengatakan pertemuan ini semangatnya ialah menghentikan narasi pembelahan.
Oleh karena itu, menurutnya, kasus fitnah UAH ini bisa menjadi pembuka.
“Kita tempuh semuanya secara terukur dan terstruktur. Spiritnya ingin menghentikan kategorisasi, pengkotakan, dan pembelahan di tengah masyarakat,” katanya.
“Insyaallah kasus UAH ini menjadi pembuka untuk upaya itu,” tuturnya.
Kendati demikian, pihak UAH hari ini belum akan membuat laporan ke Bareskrim Polri.
“Belum,” ujarnya.
s: pojoksatu.id