INDONESIAKININEWS.COM - Pasien Covid-19 diikat dan dipukuli warga, keluarga sebut tidak manusiawi. TKP di Kabupaten Toba, Sumatera Utara. P...
INDONESIAKININEWS.COM - Pasien Covid-19 diikat dan dipukuli warga, keluarga sebut tidak manusiawi.
TKP di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Pasien Covid-19 tersebut Salamat Sianipar.
Video momen kekerasan itu viral setelah diposting keponakan korban.
Jhosua Lubis bercerita dalam postingannya, awal tulang atau omnya itu terpapar Covid-19.
Menurut Jhosua Lubis, dokter menyuruh Salamat Sianipar untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
Namun, menurut Jhosua Lubis, masyarakat setempat tak menerimanya.
"akhirnya dia dijauhkan dari kampung bulu silape.
Dia kembali lagi kerumahnya tetapi masyarakat tidak terima.
Malah masyarakat mengikat & memukuli dia.
Seperti hewan & tidak ada rasa manusiawi." tulis Jhosua Lubis.
Sebagai pihak keluarga, Jhosua jelas tak terima dengan perlakuan warga pada pamannya tersebut.
"Kami dari pihak keluarga tidak menerima & ini tidak manusiawi lagi," katanya.
Dalam video yang diposting, tampak Salamat Sianipar dalam kondisi diikat.
Ia juga terlihat dipukuli oleh sejumlah orang menggunakan kayu panjang.
Jhosua mengabarkan kembali bahwa pamannya ditemukan dalam kondisi yang depresi dan takut pasca kejadian tersebut.
"KONDISI TERKINI*
Setelah tulang saya melarikan diri dari Kejadian Hari Kamis, Tanggal 22 Juli 2021.
Puji Tuhan, Tulang saya tadi siang ditemukan oleh organisasi PBB TOBASA di Sawah Daerah Lewat Sipitupitu, Sumatera Utara.
Dengan kondisi yang depresi & takut untuk bertemu dengan orang-orang sekitar dikarenakan kejadian sebelumnya.
Kami pihak keluarga meminta keadilan dituntut seadil-adilnya untuk para pelaku.
Terimakasih Banyak Kami Sampaikan untuk Tulang & Nantulang Organisasi PBB TOBASA yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu , maju terus !" tulis Jhosua Lubis di akun Instagramnya.
Kejadian ini juga turut menyita perhatian Hotman Paris.
Hotman Paris mendesak aparatur segera menindak kejadian tersebut.
"Apa benar kejadian ini????Ampun!
Hai Kepala Desa, Camat, Bupati, Kapolsek & Kapolres : berbuatlah sesuatu!
Agar semua media memberitakan ini agar jangan terulang!
Kapolres: sidik semua pelakunya!
Ada vidio penyiksaan tapi ngak tega aku posting," tulis Hotman Paris di Instagram.
Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audi Murphy Sitorus mengatakan kejadian itu terjadi karena perilaku Salamat Sianipar dianggap aneh oleh warga.
"Kemarin saat terpapar (Covid-19), entah stress atau apa, asal ketemu sama orang, dipelukinya orang supaya kena juga," kata Audy seperti dikutip dari Tribun Medan.
Warga, kata Audy, lantas marah hingga menganiaya Salamat.
Saat ini, Salamat Sianipar yang sempat dianiaya itu sudah dibawa ke RSUD Porsea.
Untuk kasus penganiayaannya, Audy tidak menjelaskannya lebih lanjut.
"Pokoknya tindakannya aneh. Bahkan Wakapolsek pun datang waktu itu lansung mau dipeluknya. Bidan desa itu juga saat mau memakaikan APD langsung dipeluknya," kata Audy.
s: tribunnews.com