INDONESIAKININEWS.COM - Seorang pria, diduga oknum TNI nekat terjun dari jembatan Suramadu ke laut pada Senin (6/9/2021) malam. Motor vari...
INDONESIAKININEWS.COM - Seorang pria, diduga oknum TNI nekat terjun dari jembatan Suramadu ke laut pada Senin (6/9/2021) malam.
Motor vario hitam miliknya ditinggal begitu saja di tengah jembatan Suramadu arah Madura.
Motor berplat nomor L 5625 FE, itu ditinggal dalam kondisi lampu dan reting kiri menyala.
Hal itu dikuatkan temuan polisi sebuah surat wasiat dan dompet yang dibawa oleh korban.
Surat wasiat itu ditemukan di dalam tas miliknya.
Surat tersebut berisikan wasiat terakhir korban yang sengaja ditulis untuk keluarganya.
Dalam surat wasiat tersebut, korban mengungkapkan kekecewaannya kepada sang istri.
"Papa juga merasakan, sebagai seorang istri, mama kurang total melayaniku sebagaimana seorang istri," tulis korban dalam surat wasiatnya.
Sementara itu polisi masih mencoba mencari saksi dan memeriksanya untuk mendapat keterangan utuh dalam kasus tersebut.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Giadi Nugraha menyebut jika korban merupakan anggota TNI.
"Saat ini kami masih memeriksa saksi-saksi dan berkoordinasi dengan POM AL," singkatnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKP Giadi Nugraha belum dapat memastikan kejadian yang diduga bunuh diri tersebut.
"Masih kami cek, infromasinya begitu (bunuh diri). Ini masih kami cek dulu," singkatnya saat dihubungi Surya.co.id.
Saat ini, motor korban dan barang miliknya tengah diamankan ke pos polisi Suramadu.
Sementara pelaku hingga berita diunggah belum diketahui keberadaannya.
Seperti diketahui, Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal).
Jembatan ini terpanjang di Indonesia dengan total panjang 5.438 m.
Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
Ground Breaking pembangunan jembatan ini dilakukan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan dibangun serta diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.
Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Provinsi Jawa Timur.
Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.
Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya.
Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.
Jembatan ini diresmikan bersama diresmikannya Jalan Raya Bogor yang berstatus Jalan Nasional.
s: tribunnews.com