INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan siswa Sekolah Dasar (SD) tengah menaiki styrofoam dan menerjang derasnya sungai di...
INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan siswa Sekolah Dasar (SD) tengah menaiki styrofoam dan menerjang derasnya sungai diunggah oleh salah satu tokoh Nahdlatul Ulama yaitu Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Dalam video yang diunggah Gus Umar, sejumlah siswa SD tampak menyeberangi sungai dengan menaiki styrofoam dan potongan styrofoam sebagai dayungnya.
Gus Umar menambah caption atau keterangan ‘Stlh 76 thn Kemerdekaan RI dalam video yang unggah di akun Twitter miliknya @UmarChelsea.
Beberapa jam setelah video tersebut diunggah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon ikut mengomentari video itu.
Fadli Zon menanyakan soal lokasi dari para siswa yang terlihat dalam video tersebut serta menyentil negara terkait hal ini.
“Dimana ini ada siswa berjuang menyeberang dg kotak styrofoam. Luar biasa negara kita. Padahal sebentar lg mau buat mobil listrik,” ujar Fadli Zon.
Setelah Fadli Zon mengomentari unggahan Gus Umar, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yaitu Susi Pudjiastuti juga ikut berkomentar.
Susi Pudjiastuti menanyakan soal lokasi dari video tersebut sekaligus mengajak Fadli Zon untuk patungan.
Susi Pudjiastuti juga mengunggah beberapa foto yang memperlihatkan sejumlah perahu yang ingin dikirimkan Susi Pudjiastuti untuk para siswa tersebut.
“Pak Fadli Zon, dimana ini ? Kita bisa patungan saya kasih perahu susi cek ombak dan mesinnya ..,” kata Susi Pudjiastuti.
Fadli Zon diajak Susi Pudjiastuti untuk patungan dan menawarkan Fadli Zon untuk membiayai ongkos kirim perahu yang akan dikirim.
“Bapak yg bayar ongkosnya transport kesananya. Kita patungan bisa bantu mereka,” kata Susi Pudjiastuti.
Mendapat tawaran patungan tersebut, Fadli Zon pun langsung merespons dan menyanggupi tawaran Susi Pudjiastuti.
“Ayo Bu, Siap,” kata Fadli Zon.
Sementara mengenai lokasi dari video yang diunggah, Gus Umar memberikan tempat spesifiknya.
“Ogan Komering Ilir kecamatan selapan desa kuala 12 pak,” ujarnya.***
S:Pikiran Rakyat
