INDONESIAKININEWS.COM - Alissa Wahid mengaku tidak memerlukan adanya paspampres meski dirinya anak salah satu tokoh besar bangsa. Wanita be...
Wanita bernama lengkap Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengatakan paspampres hanya digunakan ketika memang sangat memerlukan.
Sementara itu untuk menjalani kehidupan sehari-hari, putri sulung Presiden RI ke-4 Gus Dur itu memilih untuk melakukannya sendiri.
Sikap tersebut belajar dari sosok Ahmad Syafii Maarif atau Buya Maarif, ulama dan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah yang masih rendah hati melakukan semua kebutuhannya sendiri.
Pengakuan Alissa Wahid tersebut bermula ketika ia menceritakan pengalamannya diserobot rombongan ketika antre di bandara.
Meski dikenal sebagai tokoh publik, Alissa Wahid menegur tukang serobot tersebut sebagai warga biasa.
Ia juga menegaskan memberikan teguran bukan karena dirinya anak seorang tokoh namun sebagai warga biasa sama seperti lainnya.
Awalnya, Alissa Wahid membagikan pengalamannya melalui tweet di akun Twitter pribadi @AlissaWahid pada Sabtu 4 September 2021.
Alissa Wahid mengatakan saat itu dirinya tengah mengantre panjang di bandara Halim Perdanakusuma.
Tiba-tiba datang rombongan bapak-bapak berpostur besar dengan pengiring yang menyerobot antrean di sana.
"Lagi antri panjang di bandara Halim, datanglah rombongan bapak2 berpostur besar dg pengiringnya serombongan menyerobot antrean," ungkap Alissa Wahid seperti dikutip Zonajakarta.com pada Minggu 5 September 2021.
Sementara calon penumpang lain diam, Alissa Wahid merasa tindakan tersebut keliru hingga memberikan teguran.
Tanpa tedeng aling-aling, Alissa Wahid langsung menegur rombongan tersebut untuk antre dari belakang.
Meski sempat ngeyel, sosok yang diiringi langsung mundur antre di belakang.
"Oo tidak bisaaaa! Yang lain diam, saya langsung hadapi fixernya: "maaf pak, saya keberatan, saya sudah antri!" Si fixer ngeyel tapi bosnya mundur," tegurnya saat itu.
Melihat tindakan Alissa Wahid, orang-orang yang antre lantas meminta rombongan tersebut untuk antre di belakang.
Beruntung, bapak yang menyerobot antrean tersebut menyadari kesalahannya dan memilih untuk mundur.
"Pengantri lainnya langsung berisik nggak mau juga diserobot, dan si bapak mundur ke belakang lagi. Good decision, pak. Daripada malu," ujar Alissa Wahid.
Tweet Alissa Wahid tersebut lantas menuai beragam reaksi dari warganet yang menilai tindakan anak Presiden tersebut memukau.
Namun tak sedikit yang menyebut Alissa Wahid beruntung lantaran memiliki 'privilege' sehingga mampu bertindak lebih.
Bahkan ada warganet yang menyinggung ada tidaknya paspampres untuk keamanan tokoh sebagai Alissa Wahid.
Alissa Wahid justru mengaku tidak perlu menggunakan paspampres lantaran belajar dari sosok Buya Maarif sebagai tokoh agama ternama yang masih melakukan kesibukkannya seorang diri.
"Masih ada paspampres di Ciganjur, kak. Tapi saya sih kalau tidak super perlu ya tidak perlu. Belajar pada Buya Maarif. Masih antri, jalan sendiri, tidak mau dilayani, dst. Padahal Beliau permata bangsa. Saya sadar dirilah," ujarnya.
Lebih lanjut, Alissa Wahid menegaskan dirinya tidak menjadikan status mendiang sang ayah sebagai mantan orang nomor satu di Indonesia untuk menegur orang.
Alissa Wahid mengatakan tetap menegur sebagai rakyat biasa hingga tidak berbeda dengan yang lain.
"Ini lhoooo yang bikin sedih...
Saya tadi menegur sbg sesama rakyat, penampilan ya biasa, bermasker, sendirian bawa koper, ndak ada yg berbeda dg cewe2/ibu2 lain.
Saat twips menghakimi bhw teguran itu efektif HANYA krn saya public figure, twips MENEGASIKAN kekuatan rakyat," tegasnya.
"Nih saya minta fotoin anak saya. Saya begini di bandara. Sewajarnya rakyat lah. Jadi sebenarnya soal menegur orang tadi itu ya kekuatan rakyat biasa. Siapapun bisa. Butuh keberanian & keyakinan, bukan butuh gelar atau garis keturunan," ujarnya.
s: pikiran-rakyat.com
