INDONESIAKININEWS.COM - Postingan akun Instagram @budhisarwono yang mengunggah foto Budhi disertai keterangan berisi pernyataan Budhi menen...
INDONESIAKININEWS.COM - Postingan akun Instagram @budhisarwono yang mengunggah foto Budhi disertai keterangan berisi pernyataan Budhi menenggapi penetapannya sebagai tersangka oleh KPK dipastikan tidak diunggah oleh sang bupati secara langsung.
Hal itu dipastikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah mereka menggeledah kamar tahanan Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, di Rutan KPK di Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said Kavling C1 Jakarta.
Penggeledahan itu dilakukan sebagai buntut dari akun Instagram milik Budhi membuat unggahan pada Sabtu (4/9/2021).
"KPK tadi langsung melakukan penggeledahan, langsung dilakukan penggeledahan di kamar tahanan tersebut dan tidak ditemukan peralatan komunikasi," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, dalam konferensi pers, Sabtu sore.
Ali mengemukakan, saat digeledah, Budhi mengaku dirinya tidak bisa menggunakan media sosial.
Karena itu, Ali mengatakan, bisa jadi unggahan di akun Instagram milik Budhi diunggah pihak lain, bukan diunggah langsung oleh Budhi.
"Terkait dengan postingan dimaksud, bisa dimungkinkan dilakukan oleh pihak lain karena sekali lagi, tersangkanya sendiri menyatakan tidak bisa menggunakan media sosial," ujar Ali.
Ali menegaskan, seluruh tahanan di KPK dilarang membawa dan menggunakan alat komunikasi, sesuai prosedur dan aturan terkait pengelolaan rumah tahanan.
Ali menambahkan, KPK secara rutin memeriksa setiap tahanan yang ada di KPK dengan detil selama 1x24 jam melalui kamera pengawas.
Sebelumnya, akun Instagram @budhisarwono mengunggah foto Budhi disertai keterangan berisi pernyataan Budhi menenggapi penetapannya sebagai tersangka oleh KPK.
Budhi ditahan KPK sejak Jumat kemarin setelah ia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Budhi diduga menerima commitment fee atas berbagai pekerjaan proyek infrastruktur di Kabupaten Banjarnegara sekitar Rp 2,1 miliar.
Ia juga diduga berperan aktif dengan ikut langsung dalam pelaksanaan pelelangan pekerjaan infrastruktur, di antaranya membagi paket pekerjaan di Dinas PUPR, mengikutsertakan perusahaan milik keluarganya, dan mengatur pemenang lelang.
Selain Budhi, KPK juga menetapkan orang kepercayaan Budhi, Kedy Afandi, sebagai tersangka dalam kasus itu.
Akun Instagram Hilang
Setelah membantah tuduhan korupsi dan justru mendapat dukungan dari warganet, akun Instagram Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono tiba-tiba hilang.
Diketahui sebelumnya akun itu sempat memposting bantahan korupsi setelah pria yang akrab disapa Wing Chin itu ditetapkan sebagai tersangka.
Uniknya mayoritas komentar justru mendukung dan memberi semangat Budhi Sarwonono.
Dikutip dari kompas.com Sabtu (4/9/2021) pukul 21.40 WIB, akun Instagram Wing Chin @budhisarwono tidak dapat diakses, dengan informasi "Pengguna tidak ditemukan".
Sementara, ketika diakses menggunakan akun Instagram yang mengikuti akun Wing Chin terdapat informasi "Belum ada postingan".
Padahal setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (3/9/2021) malam, ia sempat menyampaikan pernyataan melalui akun Instagram tersebut.
Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Khadir, belum dapat dikonfirmasi terkait hilangnya akun Instagram bupati.
Hingga berita ini ditayangkan, pesan singkat dan panggilan dari Kompas.com belum direspons.
Sabtu pagi, Kompas.com sempat mengonfirmasi kepada Khadir terkait pernyataan bupati yang diunggah di Instagram pribadinya.
Khadir membenarkan bahwa unggahan tersebut merupakan pernyataan resmi bupati.
Namun ia tidak menjelaskan siapa yang mengunggah pernyataan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono membantah menerima uang dari para rekanan dengan total Rp 2,1 miliar.
Pernyataan itu disampaikan melalui akun Instagram pribadinya setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus korupsi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarnegara tahun 2017-2018, Jumat (3/9/2021) malam.
Dapat Dukungan
KPK resmi menetapkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi.
Berita penetapan Bupati sebagai tersangka ini pun viral di media sosial.
Ratusan komentar membanjiri postingan tentang berita tersebut di media sosial.
Meski KPK telah menemukan bukti yang cukup untuk menjerat Bupati, ternyata banyak warganet yang masih membela Bupati kontroversial itu.
Banyak komentar yang justru memberikan dukungan ke Bupati hingga menaruh tanda tanya terkait motif di balik penetapan Bupati sebagai tersangka.
Meski tak jarang juga yang mendukung KPK untuk pemberantasan praktik korupsi oleh kepala daerah.
Akun Nur Slamet misalnya, mengomentari
"Saya kira orang bersih eh sama saja"
Akun Arie Fikri tetap memuji kepemimpinan Bupati itu meski tersandung masalah hukum
Hmmb,, saya merasakan pembangunan jalannya pak,,, kayaknya baru bupati ini yg gercep masalah pembangunan,, sehat² pak
Akun Nur Asiyah Nunung juga mengomentari
Sepertinya ini korban politik orang2 yang Ndak suka sama pak Budhi....semoga cepet bebas dari segala tuduhan... aamiin
Akun Ahnafis
Bikin petisi dong bebasin pak bupati... orang baik
Penetapan Bupati Banjarnegara sebagai tersangka ternyata tak membuat Budhi kehilangan dukungan. Kepala Desa Duren Kecamatan Pagedongan Rasman mengaku terkaget mendengar kabar itu. Di matanya, Budhi adalah pemimpin yang baik dan berpihak ke warga kecil.
Baru di kepemimpinan Bupati Wingchin, warganya merasakan pembangunan yang nyata. Desa Duren adalah desa perbatasan dan terpencil yang lama tak tersentuh pembangunan. Jalan kabupaten di desa itu mulanya rusak parah hingga sulit dilalui kendaraan.
Tetapi, di kepemimpinan Budhi Sarwono, jalan pelosok itu dibeton hingga mendukung kemajuan desa.
"KPK harusnya turun ke warga, silakan tanya sendiri apa yang mereka rasakan setelah jalannya dibangun, " katanya
Karena kesan yang positif tentang Bupati, masyarakat, kata dia, justru menjadi bertanya-tanya ada apa di balik penanganan kasus yang menyeret nama Bupati itu.
Ia hanya membandingkan kepemimpinan Bupati Banjarnegara dengan pendahulunya yang jauh lebih maju dari sisi pembangunan infrastruktur.
Di balik sikapnya yang kerap kontroversial, ia melihat Bupati punya prinsip kuat yang jarang dimiliki kepala daerah lain. Ia tak mudah didikte dan berani mempertahankan kebenaran yang diyakini.
"Kemarin pas digeledah KPK, warga juga gak percaya, apa iya, gak mungkin (Bupati korupsi) , "katanya.
s: tribunnews.com