INDONESIAKININEWS.COM - Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS diisukan ikut terseret kasus Pendakwah Yahya Waloni. Dalam informasi i...
INDONESIAKININEWS.COM - Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS diisukan ikut terseret kasus Pendakwah Yahya Waloni.
Dalam informasi itu, disebutkan bahwa terseretnya Ustaz Abdul Somad dalam kasus Yahya Waloni setelah Polri kantongi bukti.
Informasi terkait Ustaz Abdul Somad yang terseret dalam kasus Yahya Waloni beredar setelah kanal YouTube Pena Istana mengunggah video berjudul, "BERITA HARI INI ! DILUAR DUGAAN KETUA CYBER INDONESIA KECAM UAS HINGGA BEGINI !!!" pada 31 Agustus 2021.
Hingga saat artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton sebanyak 112.201 kali dan disukai 1.400 kali.
Pada thumbnail video, terlihat potret Pendakwah berusia 44 tahun itu tengah dikelilingi oleh sejumlah anggota kepolisian di Bareskrim Polri.
"TAK MAU KECOLONGAN
YAHYA WALONI SERRET UAS
POLRI KATONGI BUKTI KETERLIBATAN NYA," tulis narasi pada thumbnail video, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Pena Istana pada Selasa, 7 September 2021.
Thumbnail video yang mengatakan Ustaz Abdul Somad terseret kasus Yahya Waloni Tangkapan Layar YouTube Pena Istana
Namun setelah ditelusuri SeputarTangsel.com, klaim yang mengatakan bahwa UAS terseret kasus Yahya Waloni setelah Polri kantongi bukti keterlibatannya adalah tidak benar.
Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut.
Dalam video berdurasi 10 menit 6 detik itu tidak terkandung informasi maupun narasi seperti apa yang diklaim pada judul.
Video tersebut hanya berisi cuplikan ceramah Yahya Waloni, serta pendapat Ade Armando dan Rudi S. Amri ketika tersangka kasus dugaan penistaan agama itu ditangkap Polisi beberapa waktu lalu.
Selain itu, foto yang digunakan pada thumbnail video merupakan hasil editan atau suntingan.
Berdasarkan analisa di atas, maka dapat dipastikan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks.
Video yang diunggah oleh kanal YouTube Pena Istana termasuk ke dalam hoaks jenis fabricated content, di mana 100 persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***
S:Seputartangsel