INDONESIAKININEWS.COM - Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurachman berkunjung ke kantor Pengurus...
INDONESIAKININEWS.COM - Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurachman berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada 5 Oktober 2021.
Kunjungan Pangkostrad Dudung bertepatan dengan hari ulang tahun ke-76 TNI sekaligus menjelang Hari Santri yang akan jatuh pada 20 Oktober 2021.
Dalam video kunjungan yang disiarkan kanal Youtube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, saat bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Pangkostrad Dudung langsung menunduk sambil menyalaminya.
"Saya datang ke sini untuk mengucapkan selamat Hari Santri, semoga Hari Santri ini membangkitkan semangat para santri yang unggul, mandiri, dan Indonesia hebat," ucap Pangkostrad Dudung.
Di sisi lain, Said Aqil Siradj merasa terhormat kantor PBNU didatangi oleh Pangkostrad Dudung.
"Ini sangat penting sekali kunjungannya artinya. Di mana di hari-hari ulang tahun ke-76 TNI dan menyongsong Hari Santri tanggal 20 Oktober," sebut Said Aqil Siradj.
"Merupakan sinergi yang harus kita bangun, diperkuat. Masing-masing punya kelebihan. Kalau sinergi kita saling melengkapi antara TNI dan NU, insyaallah persoalan bangsa ini selesai," ucap Said Aqil Siradj lagi.
Said Aqil Siradj kemudian membeberkan bagaimana konsep sinergi dengan TNI yang dimaksudnya.
"Kita NU menawarkan (konsep) Islam Nusantara, Islam santun, Islam yang moderat. TNI pun akan menyatu dengan Islam Nusantara yaitu Islam yang punya wisdom," ucap Said Aqil Siradj.
Sebelumnya, Pangkostrad Dudung sempat ramai dibicarakan seiring isu yang diembuskan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bahwa TNI AD telah disusupi PKI.
Gatot Nurmantyo mengatakan, hilangnya sejumlah patung tokoh nasional yang terlibat dalam peristiwa G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad sebagai bukti TNI AD disusupi PKI.
Pangkostrad Dudung kemudian membantah tudingan Gatot Nurmantyo dengan mengatakan bahwa itu merupakan tudingan keji terhadap Kostrad.
Pangkostrad Dudung menyayangkan Gatot Nurmantyo yang tidak melakukan klarifikasi terlebih dahulu sebelum melontarkan tudingan.***
S:Pikiran Rakyat