INDONESIAKININEWS.COM - Sejumlah pengurus Partai Ummat belum lama ini menyatakan mundur. Mundurnya sejumlah pengurus Partai Ummat berawal s...
INDONESIAKININEWS.COM - Sejumlah pengurus Partai Ummat belum lama ini menyatakan mundur.
Mundurnya sejumlah pengurus Partai Ummat berawal saat Wakil Ketua Umum Agung Mozin dan Wakil Ketua Majelis Syuro Neno Warisman menyatakan mundur.
Tak lama kemudian, Wakil Ketua DPW Partai Ummat Sumatera Barat, HM Tauhid juga memilih mengundurkan diri.
Terbaru, sebanyak 26 pengurus DPD Partai Ummat Kota Depok juga menyatakan mundur.
Dihimpun Tribunnews.com, Minggu (10/10/2021), berikut fakta-fakta terkait mundurnya sejumlah pengurus Partai Ummat:
1. Reaksi Amien Rais
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais memberi tanggapan atas mundurnya para pengurus Partai Ummat.
Hal itu saat Amien Rais menjawab pertanyaan dari Karni Ilyas dalam program Karni Ilyas Club yang tayang, Jumat (8/10/2021).
"Ada pengurus DPP Partai Ummat seperti Neno Warisman, Agung (Mozin) yang justru mundur dan ada beberapa (pengurus) daerah yang mengundurkan diri dari Partai Ummat," tanya Karni sebagaimana dikutip dari video Karni Ilyas Club, Minggu (10/10/2021).
Amien pun merespons pertanyaan Karni Ilyas.
Namun, Amien Rais tidak menjawab secara gamblang.
Ia menyebut, kasus mundurnya Neno Warisman sebagai sesuatu hal yang lain.
"Saya tahu anatominya sekarang ini. Jadi memang, kalau kasus Neno lain lagi," ujarnya.
Adapun soal mundurnya Agung Mozin, Amien Rais mengaku sudah menganalisa.
"Agung Mozin itu kita sudah memotret, sudah," katanya.
Ia menyebut proses mundurnya para pengurus Partai Ummat sebagai hal yang biasa.
"Jadi, saya dalam jam terbang pengalaman berpolitik ini, memang sesuatu yang biasa," ujar dia.
Lebih lanjut, Amien tidak menjelaskan soal mundurnya para pengurus Partai Ummat.
Amien justru menyinggung anak buahnya yang ia sebut telah mengeroyoknya hingga akhirnya membuat dirinya keluar dari PAN.
"Tapi saya garis bawahi mengapa saya dikeroyok oleh anak buah saya itu, yang karena pernah menjadi menko, menjadi menteri ini, menteri itu. Semuanya itu, itu karena saya dianggap penganggu. 'Mengapa sih nggak mendukung Pak Jokowi. Pak Jokowi yang bisa memberikan cash and carry, jadi udahlah Pak Amien kita keroyok saja agar keluar'. Ya saya keluar betul," beber Amien.
2. DPP Sebut sebagai Dinamika Partai
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat menanggapi keputusan sejumlah kadernya yang mundur dari kepengurusan.
Humas DPP Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya mengatakan pengunduran diri tersebut rata-rata dilatarbelakangi soal unsur dinamika partai.
"Alasan pengunduran diri, rata-rata soal unsur dinamika partai. Itu yang saya baca dalam dokumen mereka," ujar Mustofa, dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Minggu (10/10/2021).
Menurutnya guna melakukan penyusunan struktur yang solid sangat terkait erat dengan struktur di bawah dan struktur di atasnya.
Dia mengatakan visi misi para kader pun harus sesuai dengan partainya.
"Karena untuk berjuang ke depan, tak mungkin mereka jalan sendiri-sendiri kan? Jadi, visi misi harus dapat dijalankan bersama, berjemaah atau berkelompok," katanya.
Selain itu, Mustofa mengatakan sebagian kader juga mengundurkan diri karena tak bisa mengatur ritme partai dengan kesibukan pribadinya.
"Namun juga sebagian mereka sebenarnya ada juga yang karena tak bisa mengatur ritme partai dengan kesibukan pribadi, sehingga sekalian undur diri. Jadi, memang ini biasa dalam dinamika partai baru," ucapnya.
Meski demikian, Mustofa meyakini baik yang keluar maupun yang masih di dalam Partai Ummat tetap masih dalam satu tujuan yang sama, yakni dakwah amar ma'ruf, nahi mun-kar.
"Juga dalam rangka menegakkan keadilan dan melawan kezaliman. Prinsip sama, strategi berbeda, dan insya Allah hasilnya sama," tandasnya.
3. Kata Pengamat
Pengamat politik dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio menanggapi mundurnya sejumlah pengurus Partai Ummat.
Dengan mundurnya para pengurus itu, Partai Ummat harus bekerja sangat keras untuk bisa lolos Pemilu 2024.
"Mereka (Partai Ummat) harus kerja sangat keras untuk bisa lolos Pemilu," kata Hendri saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (10/10/2021).
Hal itu didasari karena kata dia, untuk dapat lolos verifikasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mudah.
Satu hal yang menjadi poin penting dalam verifikasi itu yakni terkait terbentuknya struktur kepengurusan hingga kader.
"Enggak mudah lolos verifikasi KPU, sudah banyak Parpol yang gak lolos verifikasi, terbentuknya kepengurusan hingga ke akar rumput menjadi poin penting, nah mundurnya (kepengurusan DPD) Depok harus dijadikan pelajaran berharga bagi Partai Ummat," katanya.
S:Tribun Madura