INDONESIAKININEWS.COM - Gibran Rakabuming Raka nampaknya berbeda dengan bapaknya Presiden Jokowi yang kalem. Sedang Gibran memiliki karakte...
INDONESIAKININEWS.COM - Gibran Rakabuming Raka nampaknya berbeda dengan bapaknya Presiden Jokowi yang kalem. Sedang Gibran memiliki karakter sedikit lebih ngoboy. Barangkali karena juga faktor usia yang masih relative muda.
Jika dalam posisi benar ia tak segan menghajar, tapi dengan cara yang elegan, jika salah tak segan meminta maaf. Bahkan untuk sebuah kesalahan yang tak pernah ia lakukan atau bukan datang dari dirinya.
Gibran kerap memberi contoh di mana seorang pemimpin berani meminta maaf. Saya kira ini sebuah tauladan yang bagus. Hal itu sudah sering ia lakukan ke warganya. Saat kasus pungli Lurah Gajahan, perusakan makam umum, PPKM, dan yang terakhir soal kematian mahasiswa UNS yang jadi korban saat Diksar Menwa. Selama ada di wilayahnya ia tak segan minta maaf
Dan terkait polemik catut plat Solo oleh media on line republika. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka agak menyesalkan adanya pemberitaan yang menyebut mobil dinas Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang menghalangi ambulans di Klaten.
Putra sulung Presiden Jokowi ini pun menunggu permintaan maafnya terkait masalah ini.
"Saya tunggu ucapan maafnya. Kalau cuma hapus saja anak kecil bisa. Posting, dan hapus kayak anak kecil saja," terang Gibran saat ditemui, Minggu (31/10/2021).
Menurut Gibran, sudah ada klarifikasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Klaten jika kendaraan dinas yang diduga menghalangi ambulance merupakan kendaraan OPD Pemkab Klaten.
Itu tidak menghalangi mobil ambulance, mau masuk ke kantor. Tapi berita yang keluar serta narasi yang beredar di sosial media sudah terlanjur liar.
"Yang jelas sudah ada klarifikasi jika itu mobil OPD Klaten bukan Solo. Ya, agak menyesalkan saja adanya pemberitaan ini," tegas Gibran.
Gibran mengatakan, sudah tidak melihat lagi berita di salah satu media online nasional yang menayangkan judul "Mobil Dinas Plat Solo Halangi Ambulans yang Bawa Pasien".
"Wis dihapus nuk. Iya (komen-komennya) agak menyudutkan. Nggak apa, penting wis dihapus," kata Gibran di depan media saat ditanya.
Seperti diketahui, sebuah mobil berplat merah AD 9502 OL menjadi viral tidak mau mengalah dan menghalangi sebuah ambulance yang sedang membawa pasien di Kota Klaten, belum lama ini.
Tantangan Gibran kepada media on line Republika ini cukup menarik. Ini jelas menggambarkan sebuah pesan kuat seakan jangan main-main dengan berita yang menyesatkan rakyat.
Bahkan Gibran melalui akun sosial medianya meminta media tersebut untuk riset dulu.
Memang tak dapat dipungkiri, media on line sekarang ini kerap membuat berita atau judul berita yang bombastis. Tujuannya jelas agar mendapat views tinggi dan share yang mengikuti.
Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming memang salah satu sumber berita yang menarik dan mematik pembaca. Karena bagaimanapun Gibran terkait dengan nama besar bapaknya Presiden Jokowi. Segala gerak-gerik Gibran menjadi sorotan.
Apalagi berita yang terkesan menyudutkan atau negatif provokatif maka akan cepat mendapat feedback dari para pembaca atau masyarakat
Nah, sekarang pertanyaannya apakah media on line republika akan mengklarifikasi dan kemudian meminta maaf?
Pasalnya akibat pemberitaan itu tidak sedikit warganet yang menyalahkan Gibran dan diminta tanggungjawabnya atas kelakuan anak buahnya.
Menanggapi hal itu, Gibran pun memberikan sanggahan di akun instagram pribadi @gibran_rakabuming.
Ada tiga tema unggahan foto yang dilakukan Gibran pada Sabtu (30/10) tengah malam.
Ketiga foto tersebut bertuliskan "Tidak Semua Plat AD itu Solo" dan judul berita media online nasional serta kolom tanggapan warganet.
"Pertama, plat AD tak hanya Solo. Kedua, mobil dinas tersebut bukan milik Pemkot Solo. Ketiga, selaku pelayan rakyat, apabila ada jajaran saya yang berbuat demikian, maka tak hanya teguran keras, namun upaya tindak lanjut yang lebih serius kami layangkan" unggahan diakun Gibran.
Dalam unggahannya, Gibran juga meminta media online nasional yang mengunggah berita tersebut untuk melakukan pengecekan informasi yang akurat.
"Teruntuk media @re********** alangkah baiknya, selaku media nasional, terlebih dahulu mengecek informasi yang akurat sebelum disebarkan pada publik. Sehingga publik mendapat informasi yang mencerahkan," katanya tegas.
Sejauh ini setidaknya sejak artikel ini saya tulis, belum nampak ada postingan berita atau klarifikasi permohonan maaf dari media on line yang dimaksudkan.
Gibran yang artinya Gigih dan Berani nampaknya memang lebih ngoboy dan frontal jika itu sebuah kebenaran. Suka suka ....
Bagaimana menurut Anda?
Demikian, salam
S:Anton Cahya