INDONESIAKININEWS.COM - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mempertanyakan urgenitas Formula E yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Basw...
INDONESIAKININEWS.COM - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mempertanyakan urgenitas Formula E yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Itu disampaikan Muzani dalam penggalan video yang diunggah di akun resmi Instagram Partai Gerindra yang dikutip Minggu (28/11/2021).
“Kenapa kemudian ada sebuah event yang begitu mahal? Ada sebuah kegiatan yang begitu mahal namanya Formula E?” ujarnya.
Anak buah Prabowo Subianto ini juga mempertanyakan kaitan Formula E dengan kemajuan kota dan kesejahteraan rakyat.
“Apakah Formula E diperlukan sebagai bagian dari tanda-tanda kemajuan sebuah kota? Apakah Formula E menjadi tanda-tanda kesejahteraan rakyat?” sambungnya.
Kendati demikian, Muzani memastikan, Partai Gerindra tetap akan mendukung Anies Baswedan sampai sengkarut Formul E tuntas.
“Dukungan Gerindra kepada Gubernur Anies Baswedan tidak akan berhenti sampai problem ini berakhir,” ucapnya.
Gerindra, sambung Muzani, akan mendukung Formul E jika memang itu memang yang diperlukan masyarakat Jakarta.
Akan tetapi, Gerindra akan mempertanyakan jika memang Formul E itu kemudian hanya dijadikan sebagai ajang pencitraan saja.
“Jika diperlukan masyarakat Jakarta, tentu kita support. Tapi jika itu hanya untuk sebuah peningkatan-peningkatan pencitraan, tentu saja hal ini yang harus kita pertanyakan,” tegasnya.
“Apakah ini kebutuhan dari kota Jakarta atau bukan?” tanya Muzani manandaskan.
Untuk diketahui, ajak Formula E gagasan Anies Baswedan saat ini tengah dalam sengkarut.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga tengah melakukan penyelidikan ajag balap mobil listrik itu.
Sampai saat ini, Pemprov DKI Jakarta juga sudah menganggarkan commitment fee sebesar Rp396 miliar untuk Formula E.
Sayangnya, hingga kini, lokasi yang akan dijadikan balapan itu masih belum jelas.
Terbaru, Anies Baswedan menunjuk politikus Partai Nasdem Ahmad Sahroni menjadi Ketua Panitia Formula E.
Sementara, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bahkan mengingatkan semua pihak agar tidak menyeret Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sengkarut ajang balap itu.
Sebab, sejak awal Presiden Jokowi memang sama sekali tak terlibat dalam masalah Formula E.
“(Menjual nama Jokowi) Ini tidak dapat dibenarkan. Saya minta untuk tidak membawa-bawa nama Presiden,” tegas Prasetyo, Jumat (26/11/2021).
Lebih lanjut, politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan, bahwa Formula E hingga saat ini masih bermasalah.
Prasetyo menyebut, proses penyelidikan baik oleh KPK maupun BPK makin menguatkan niat DPRD DKI Jakarta menggulirkan hak interpelasi sungguh-sungguh untuk kepentingan publik.
“Dan bukan merupakan kepentingan politik,” sambungnya.
s: pojoksatu.id