INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Presiden ( Wapres ) KH Ma'ruf Amin mengatakan, keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesi...
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Presiden ( Wapres ) KH Ma'ruf Amin mengatakan, keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), menjadi masukan penting bagi pemerintah (eksekutif), legislatif, dan yudikatif. Karena itulah, forum ini sangat strategis.
"Dan menjadi pertimbangan dalam perumusan kebijakan yang diharapkan membawa kemaslahatan bagi masyarakat, dan menjadi pedoman umat Islam," kata Wapres melalui konferensi video, Selasa (9/11/2021).
Wapres menjelaskan, Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia merupakan forum yang sangat strategis. Pasalnya melibatkan pimpinan Komisi Fatwa MUI seluruh Indonesia, pimpinan lembaga fatwa ormas Islam, pimpinan fakultas syariah perguruan tinggi Islam, pimpinan pondok pesantren, tokoh agama, tokoh masyarakat, para utusan asosiasi muslim di beberapa negara, dan undangan lainnya.
Kata Wapres, nilai strategis Ijtima Ulama ini juga terlihat dari berbagai materi yang dibahas, yakni berbagai permasalahan penting dan strategis yang membutuhkan keterlibatan komisi fatwa se-Indonesia dan lembaga fatwa dari ormas-ormas Islam untuk memutuskannya.
"Keterlibatan lembaga fatwa se-Indonesia dalam forum ijtima ini penting karena keputusannya akan berdampak luas. Sehingga, keterlibatan berbagai lembaga fatwa tersebut akan menambah bobot dan legitimasi dari putusan yang ditetapkan," jelas Wapres.
Lebih lanjut, Wapres melihat pokok-pokok pembahasan Ijtima Ulama ini, masih tetap sama seperti saat dirinya menjadi Ketua Komisi Fatwa MUI. Yakni, permasalahan strategis kebangsaan (masail asasiyah wathaniyah), permasalahan keagamaan kontemporer (masail diniyah waqi’iyah mu’ashirah), dan permasalahan terkait peraturan perundang-undangan (masail qanuniyah).
"Rincian dari permasalahan yang dibahas di masing-masing gatra tersebut dalam Ijtima Ulama tahun ini merupakan berbagai masalah yang memiliki urgensi dan relevansi dengan situasi yang dihadapi oleh umat dan bangsa saat ini," terangnya.
s: sindo-news.com