INDONESIAKININEWS.COM - Seorang mahasiswi Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di samping kuburan ayahnya pa...
Gadis asal Mojokerto yang bernama Novia Widyasari Rahayu (23) tersebut bunuh diri dengan meminum cairan sianida.
Korban ditemukan oleh penjaga kuburan pada sore hari sekitar pukul 15.30 WIB di kuburan ayahnya yang berlokasi di Makam Islam Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Diduga bunuh diri karena depresi, berikut 3 fakta memilukan tentang kasus bunuh diri Novia Widyasari Rahayu.
1. Bunuh diri karena depresi
Ayah Novia diketahui baru meninggal dunia 4 bulan yang lalu. Indikasi sementara dari pihak kepolisian, Novia depresi karena ditinggal mati oleh ayahnya. Namun, berdasarkan kabar yang beredar, Novia depresi karena sang pacar tak bertanggung jawab usai menghamilinya.
Kondisi tersebut membuat korban putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya dengan cara meminum racun cairan sianida. Novia diketahui tiba di kuburan sekitar pukul 15.00 WIB. 30 menit kemudian, ia ditemukan sudah tak bernyawa lagi oleh penjaga kuburan.
Berdasarkan kesaksian penjaga kuburan, Novia sempat menangis di depan kuburan ayahnya. Namun, tak lama setelah itu, Novia ditemukan sudah tergelatak tak sadarkan diri.
Sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri
Novia sebelumnya sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri, namun selalu ketahuan oleh ibu dan saudaranya. Dia diketahui sudah 2 kali hendak melakukan bunuh diri.
2. Sempat curhat diperkosa pacar
Sebelum akhirnya memutuskan untuk bunuh diri, Novia sempat mencurahkan isi hatinya lewat tulisan di sebuah aplikasi. Berdasarkan ceritanya, ia sempat diperkosa oleh pacarnya yang berinisial R hingga hamil.
Bukannya bertanggung jawab, pacarnya malah meminta untuk menggugurkan kandungan. Novia kemudian melaporkan masalah tersebut ke orangtua pacarnya, namun respon yang diberikan ternyata tak sesuai harapan.
Berdasarkan cerita dari teman Novia lewat di Twitter (@belawsz), keluarga R sempat mengatakan kepada Novia bahwa mereka akan bertanggung jawab. Keluarga R kemudian mengajak Novia ke rumahnya untuk membicarakan masalah tersebut.
Namun, sesampainya di lokasi, keluarga R justru mengatakan bahwa Novia dan pacarnya belum bisa menikah secepatnya. Alasannya karena R baru mulai merintis karir dan kakaknya juga belum menikah.
Kenyataan itu pun membuat Novia down. Tak hanya itu saja, Novia juga mendapat tekanan dari keluarga besarnya. Ia dianggap mempermalukan keluarga oleh pamannya.
Tekanan dan kenyataan pahit yang harus diterimanya itulah yang membuat Novia merasa dihancurkan mentalnya.
Hingga akhirnya, Novia depresi dan memilih mengakhiri hidupnya di samping kuburan ayahnya sendiri.
3. Sempat tulis kalimat perpisahan
Sebelum akhirnya memutuskan untuk bunuh diri, Novia sempat menuliskan kalimat perpisahan. Tulisan tersebut dibuat pada 5 Oktober 2021.
Lewat tulisan tersebut, Novia meminta maaf jika pernah berbuat salah. Ia juga mendoakan agar orang-orang di sekitarnya selalu dikelilingi kebahagiaan.
"Jika saya pernah membuat kesalahan yang menyakitimu dengan cara apa pun, tolong maafkan saya, saya sangat menyesal. Mari jalani hidup ini dengan semaksimal mungkin kebaikan dan kedamaian. Akan mencoba yang terbaik untuk jika kamu membutuhkan saya. Aku buruk dalam memberikan saran, namun saya akan siap mendengarkan semua apa pun yang ingin kamu ceritakan," tulis Novia kala itu.
Berdasarkan pantauan Indozone di akun Twitter korban (@noviawidyasr), Novia kerap menuliskan kegalauannya. Dia sempat menuliskan bahwa keluarga tak selamanya bisa menerima dalam suka dan duka.
"Kata siapasih keluarga akan menerima dalam suka dan duka. Buktinya kalo ada anaknya bikin prestasi berkoar koar dah tu "ini anakku" Giliran anaknya bikin ulah, jadi buron para org tua selalu bilang "gak tau, wes bukan urusan saya," cuit Novia pada 13 November 2021.
S: indozone.id