INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi menanggapi sindiran Komisaris Ancol, Geisz Chalifah kepa...
INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi menanggapi sindiran Komisaris Ancol, Geisz Chalifah kepada Ketua PSI, Giring Ganesha.
Giring Ganesha sempat disorot karena dirinya pernah di Drop Out (DO) dari kampusnya. Geisz menyindir dengan mengatakan "otaknya dikit".
Adapun Dedek Prayudi menanggapinya, bahwa Giring bukan Anies, yang dikeluarkan dari kabinet karena dianggap tak becus dalam bekerja.
"Gak lah, Giring bukan Anies. Anies dikeluarkan dari kabinet karena gak becus kerja," ujar Dedek Prayudi, di akun Twitter @Uki23.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Giring memang sejak SMA sudah passion di bidang musik, dan beberapa lagu sudah ia ciptakan sejak di bangku SMA. Dedek mengaku mengetahuinya karena ia satu tempat "tongkrongan" dengan Giring.
"Giring sejak SMA passion-nya emang di musik. Doi seorang yang passion driven banget. Beberapa lagu nidji bahkan udah dia ciptain & bawain sejak SMA. Gue tau karena satu angkatan, satu tongkrongan," kata Dedek Prayudi.
Tanggapan Dedek Prayudi tersebut direspon oleh Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar. Menurutnya, soal Anies didepak dari kabinet karena tak becus kerja ialah fitnah.
"Anies di depak dari kabinet karena nggak becus adalah fitnah," ujar Musni Umar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @musniumar.
Musni mengatakan bahwa Kemendikbud harus diberikan kepada kader Muhammadiyah sebagai wujud keadilan.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat itu tak ada satupun kader Muhammadiyah berada di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
"Kementerian Pendidikan & Kebudayaan harus diberikan kpd kader Muhammadiyah utk mewujudkan keadilan. Saat itu tdk satupun ada kader Muhammadiyah di pemerintahan Jokowi-JK," kata Musni Umar.
s; pikiran-rakyat.com