$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Mengungkap Gaya Politik Satu Mobil Ganjar dan Jokowi

INDONESIAKININEWS.COM -  Pemilu 2024 semakin dekat kurang lebih 2 tahun lagi, rakyat Indonesia bakal kembali memilih para wakil rakyat dan j...



INDONESIAKININEWS.COM - Pemilu 2024 semakin dekat kurang lebih 2 tahun lagi, rakyat Indonesia bakal kembali memilih para wakil rakyat dan juga yang paling menarik tentunya pemilihan presiden. Tak terhitung banyaknya tokoh di republik ini yang digadang-gadang bakal meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Presiden Jokowi di masa yang akan datang. Bahkan tak sedikit yang belum bisa move on melihat fakta jika Presiden Joko Widodo harus tergantikan karena terbentur Undang-Undang.

Lembaga survei sejak setahun belakangan ini hilir mudik merilis hasil surveinya. Ada lembaga survei yang dikenal kompeten dan kerap dijadikan rujukan berdasarkan rekam jejak, indikatornya saat pemilu 2019 resmi terdaftar di KPU. Ada pula lembaga survei yang tidak jelas latar belakangnya dan ikut meramaikan warta di media. Dan secara mengejutkan menempatkan tokoh tertentu menjadi nomor satu dengan persentase angka yang tinggi.

Hasil lembaga survei biasanya menjadi ajang pamer para pendukungnya di sosial media. Mereka seperti tak peduli apakah hasil tersebut dari lembaga survei yang resmi atau tidak, sama sekali tak menjadi soal. Mereka hanya melihat angka lalu euforia seolah paling digjaya. Terlebih bila tokoh yang didukung tampil menjadi jawara di lembaga survei.


 
Beberapa belakangan ini entah mengapa saya sedikit mengamati mulai berseliweran akun-akun dark di sosial media, yang nampaknya hanya bertugas memframing tokoh si A begini tokoh B begitu dan seterusnya. Mereka seperti teroganisir dengan rapi. Nekat masuk ke group-group yang berafiliasi dengan tokoh tertentu tapi si akun tersebut berani menjadi pembeda. Sudah dapat ditebak maka konsekuensinya ia bakal menjadi bulan-bulanan anggota group lainnya. Tapi poinnya adalah si akun ini sukses menjadi sorotan yang luas.

Dan saya rasa kondisi ini akan makin kencang menjelang 2024 nanti. Sosial media menjadi salah satu kekuatan dahsyat sejak pilpres 2014 yang lalu. Tapi berdasarkan pengalaman tentu masyarakat sudah mulai ada perubahan dalam menerima segala informasi, mana yang hoax mana yang bukan. Setidaknya dalam kurun waktu satu dasawarsa masyarakat kian dewasa, jika dibandingkan dengan 2014 yang lalu. Kendati demikian tak menutup kemungkinan polarisasi tetap akan menjadi momok di pemilihan presiden 2024.

Sejauh yang kita tahu kekuatan di sosial media yang paling santer dan saling serang jelang pemilihan presiden 2024 oleh para pendukung terdapat dua tokoh yaitu para pendukung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Ini bukan berarti tokoh lainnya tidak terlihat tapi yang paling menonjol memang kedua tokoh tersebut sejauh ini.

Dan yang paling agresif adalah para pendukung Anies Baswedan. Mereka terlihat sangat pede sekali. Kendati kerap menjadi bulan-bulanan tak patah arang. Pasalnya usaha untuk memframing tokoh pujaannya tersebut paling pantas menjadi presiden kerap hiperbolik habis. Berbanding terbalik dengan fakta.

Sampai akhirnya kita dapat mengambil sebuah kesimpulan, jika tokoh yang didukung merepresentasikan kelakuan para pendukungnya itu sendiri. Anies Baswedan sendiri sejauh ini dikenal salah satu tokoh yang sangat enjoy menggunakan politik gebyar untuk menutupi kegagalannya memimpin DKI Jakarta.

Saya menggunakan istilah politik gebyar yaitu sebuah kondisi di mana Anies akan terus berusaha memoles dirinya sebaik mungkin. Panggung-panggung besar dibuat, kata kalimat penuh nikmat berusaha dilentingkan ke udara. Membopong sejumlah penghargaan atau piala kesana kemari meski melalui jalan membeli. Jadi kebohongan akan ditutup dengan kebohongan yang baru dan seterusnya begitu.

Satu hal yang mungkin paling sederhana dan no debat yaitu soal Indeks Kebahagiaan Warga DKI Jakarta. Sejak memimpin DKI Jakarta menjadi Gubernur tren Indeks Kebahagiaan Warga Jakarta terus menurun. Ternyata "Maju Kotanya Bahagia Warganya" hanyalah jargon "politik gebyar" itu sendiri. Jadi sejak awal Anies sudah berusaha memanipulasi kemampuannya yang tak seberapa.


 
Itu sebuah indikator yang jelas jika Anies Baswedan telah gagal membawa warga DKI Jakarta kearah yang lebih baik. Ini by data buka asal bicara. So, pertanyaan masyarakat jika di DKI Jakarta saja gagal, apa iya yang bersangkutan pantas pimpin area yang lebih luas? Apalagi bicara Indonesia dengan segala persoalannya.

Belum lagi sosok Anies Baswedan sejauh ini digandrungi oleh kelompok-kelompok "kanan" garis keras. Mereka yang kecewa dengan Prabowo Subianto dan dianggap pengkhianat lalu mengarahkan dukungannya ke Anies Baswedan. Dan secara psikologis mereka yang kecewa biasanya buta mata buta hatinya. Soal pantas atau tidak bukan utama. Namanya juga tempat pelarian yang penting hati terpuaskan. Apalagi selama ini Anies direpresentasikan sebagai tokoh yang bersebrangan dengan Jokowi secara politik, kloplah sudah.

Well, pengganti Presiden Jokowi memang masih misteri. Tapi simbol-simbol tongkat estafet secara perlahan dapat dilihat. Dan bangsa ini butuh tokoh besar yang dapat melanjutkan pondasi dasar yang telah dibuat sang Presiden selama dua periode kepemimpinan. Jika salah memilih di 2024 sebuah kerugian besar bagi rakyat Indonesia.

Lalu simbol-simbol seperti apa yang dimaksud?

Nah, baru-baru ini Presiden Jokowi kembali melakukan kunjungan kerja ke provinsi Jawa Tengah. Bagi saya ini cukup mengejutkan. Sebab baru beberapa waktu yang lalu Presiden Jokowi sudah kunker ke Jawa Tengah yaitu di wilayah Wonosobo, Temanggung dan Blora. Dan pada tanggal 5/1/2021 kembali lakukan kunjungan ke Sragen, Blora, Grobogan dan Kota Semarang. Dalam kunker kali ini Presiden Jokowi bermaksud meresmikan beberapa proyek infrastruktur seperti Bendungan Randugunting Blora dan Pasar Johar Semarang.

Dan seperti biasa tiap kunjungan kerja tentu didampingi oleh kepala daerah dalam hal ini Gubernur Ganjar Pranowo. Jika pada kunjungan kerja sebelumnya biasa-biasa saja tapi untuk kunker kali ini terlihat berbeda. Presiden Jokowi nampak mengajak Gubernur Ganjar Pranowo dalam satu mobil. Ini hal yang selama ini belum pernah sang Presiden lakukan.

Sebagai orang Jawa tentu aksi Presiden Jokowi memiliki maksud yang tersembunyi di dalamnya (simbol). Dan ini sudah sering dilakukan sejak dulu. Selain bisa ngobrol dengan leluasa selama perjalanan dan blusukan tentu juga sebagai gambaran jika Ganjar Pranowo dipandang pantas untuk melakukan hal yang sama seperti dirinya.

Coba saja kita perhatikan dari gambar serta video yang beredar di sosial media. Saat itu Presiden Jokowi dan Gubernur Ganjar Pranowo terlihat sedang di wilayah Gemolong, Sragen. Dan nampak dalam video yang beredar Presiden Jokowi sedang membagi-bagi bingkisan kaos dari dalam mobil RI 1 kepada warga yang berjejer di pinggir jalan. Sedang Ganjar Pranowo duduk disampingnya dan tersenyum ikut menyapa warganya.

Dari hal yang paling sederhana ini saja kita dapat sebuah gambarannya. Pertama Presiden Jokowi terlihat intens datang ke provinsinya Ganjar Pranowo dalam waktu yang begitu dekat, komunikasi politik satu mobil dan melakukan kebiasaan yang kerap dilakukan Presiden Jokowi kepada rakyatnya yaitu berbagi. Presiden Jokowi seolah sedang memperkenalkan Ganjar Pranowo ke seluruh rakyat Indonesia.

Wah, suhu politik usai manuver Presiden Jokowi terhadap Ganjar Pranowo nampaknya akan menjadi trigger dan semakin menghangat saja. Terlebih saat serangan Giring PSI ke Anies Baswedan yang sangat fulgar dan berani lalu disambut senyuman dari Presiden Jokowi dari balik masker.

So, bagaimana menurut Anda?

Demikian, salam



S:Anto cahya


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Mengungkap Gaya Politik Satu Mobil Ganjar dan Jokowi
Mengungkap Gaya Politik Satu Mobil Ganjar dan Jokowi
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhb2vdTVbtLBqbJU7ZagEHaoe0eDtkGfnHatJnEboabaFyDdxrbNDH7CxxsPhsQ3quHsGhvm7TwlchGWLHKJmVpYqJoUmpOyouEYqzLQHgoW6WEcrMTWfwulpEUpIBse3P-iA3_l-fd0hpHF-6_rl5asFg3OSEb9V7zs7ZYE4Q0nGXL_XsfpHBdYJSR=w640-h334
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhb2vdTVbtLBqbJU7ZagEHaoe0eDtkGfnHatJnEboabaFyDdxrbNDH7CxxsPhsQ3quHsGhvm7TwlchGWLHKJmVpYqJoUmpOyouEYqzLQHgoW6WEcrMTWfwulpEUpIBse3P-iA3_l-fd0hpHF-6_rl5asFg3OSEb9V7zs7ZYE4Q0nGXL_XsfpHBdYJSR=s72-w640-c-h334
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2022/01/mengungkap-gaya-politik-satu-mobil.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2022/01/mengungkap-gaya-politik-satu-mobil.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy