INDONESIAKININEWS.COM - Teror demi teror kembali dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, prajurit TNI kembali jadi korban. K...
INDONESIAKININEWS.COM - Teror demi teror kembali dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, prajurit TNI kembali jadi korban.
Kali ini, KKB Papua mengklaim melakukan penyerangan hanya dengan menurunkan tiga anggota saja.
KKB Papua berjanji akan kembali melakukan teror di wilayah Intan Jaya.
Namun, KKB Papua mengingatkan kepada warga untuk segera mengosongkan wilayah Intan Jaya, karena pihaknya akan melakukan serangan dengan sasaran aparat TNI dan Polri.
Pesan teror tersebut dimaksudkan agar tidak banyak korban jiwa yang jatuh jika terjadi perang dengan pasukan TNI dan Polri.
Sebelumnya, akhir pekan lalu, KKB Papua pimpinan Undius Kogoya kembali melakukan serangan di Distrik Sugapa.
Dalam serangan itu, seorang anggota TNI terluka terkena tembakan.
"Kami siap melanjutkan perang," kata Undius Kogoya dalam pesan rilis yang diterima TribunPalu.com, Minggu (6/2/2022).
"Perlu diketahui, kami siap melanjukan perjuangan membebaskan tanah Papua," tambahnya, dilansir dari Tribun-Timur.com berjudul KKB Mengaku Hanya Berkekuatan Tiga Orang Lakukan Serangan dan Mampu Lukai Seorang Anggota TNI.
Sebelumnya, KKB Papua kembali berulah di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (5/2/2022).
Seorang personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH Prada Giyade Ramadhani Fattah yang bertugas di Pos TNI Titigi, terluka akibat terkena tembakan di bagian kaki.
"KKB kembali menembak seorang prajurit TNI atas nama Prada Giyade Ramadhani Fattah," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga melalui keterangan tertulis, Sabtu.
Aqsha belum bisa menyampaikan kronologi kejadian, karena terkendala sinyal telekomunikasi yang sulit di lokasi kejadian.
Namun, ia memastikan, setelah terjadi penembakan, personel TNI yang berada di pos terdekat langsung menuju ke lokasi.
"Setelah ada informasi penembakan yang dilakukan KKB Papua, kemudian dua tim beranggotakan personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH dari Pos Mamba tiba di Koramil 1705-08/Sugapa untuk melakukan evakuasi," kata dia.
Menurut Aqsha, proses evakuasi menggunakan Heli TNI Angkatan Udara Caracal dan Penerbad Bell-412EP dari Hanggar Bandara Mozes Kilangin Timika telah berhasil dilakukan.
"Pukul 14.00 WIT, Heli TNI AU yang mengevakuasi tiba di Helipad Lanud Y Kapiyau Timika.
Kemudian, korban luka tembak segera dibawa menuju RSUD Kabupaten Mimika menggunakan ambulans untuk mendapat perawatan lebih intensif," kata Aqsha.
Pengakuan KKB Papua
Sementara itu, KKB Papua mengaku bertanggungjawab atas aksi penyerangan yang dilakukan di Distrik Sugapa baru-baru ini.
Hal itu disampaikan juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom.
“Dalam laporannya, mereka melaporkan bahwa pasukan TPNPB telah menyerang Kantor Polisi di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya,” kata Sebby.
Lebih lanjut, Sebby Sambom juga mengungkap identitas pelaku penyerangan tersebut.
KKB Papua mengklaim hanya mengerahkan tiga anggotanya untuk menyerang aparat TNI yang sedang bertugas.
Adapun para pelaku adalah Oni Kobogau, Apeni Kobogau, dan Elpinus Kobogau.
Siapa Sebenarnya KKB Papua?
Teror demi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, telah banyak memakan korban.
Tidak hanya dari kalangan aparat saja, TNI maupun Polri, namun juga masyarakat sipil.
Bahkan, tak sedikit fasilitas umum yang terkena imbas dari serangan yang dilakukan KKB Papua.
Namun, masih banyak yang belum mengetahui, siapa dan apa alasan KKB Papua, gencar melakukan teror.
Padahal, korban dari teror itu sendiri juga berakibat terhadap masyarakat setempat, masyarakat asli Papua.
Lalu, siapakah sebenarnya dalang di balik aksi teror tersebut? Simak penjelasannya berikut ini, seperti dilansir dari Kompas.com:
Kasus pemberontakan di wilayah Papua yang kerap menelan korban erat dengan istilah KKB Papua.
KKB merupakan singkatan dari Kelompok Kriminal Bersenjata bagi suatu kelompok di wilayah Papua yang menebar teror baik kepada warga sipil maupun TNI dan Polri.
Asal-usul KKB Papua
Melansir laman dpr.go.id, diketahui sebelumnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua bernama Organisasi Papua Merdeka (OPM).
OPM selalu menyuarakan soal referendum agar Papua bisa merdeka dan berdiri sendiri.
Lantas pemerintah berinisiatif untuk membentuk Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua dengan anggaran besar.
Nyatanya anggaran ini hanya dinikmati oleh kaum elit dan tidak terserap ke masyarakat.
Hal ini memunculkan gerakan perlawanan yang lebih masif dengan melakukan berbagai kegiatan kriminal.
Perubahan istilah OPM ke KKB tersebut juga dimaksudkan untuk mengubah paradigma penanganan kaum separatis di Papua.
Bila ada salah satu kelompok KKB Papua ini tertangkap, maka mereka akan ditahan karena alasan kriminalitas.
Walau begitu, OPM berbeda dengan KKB Papua di mana saat ini teror disebarkan dengan berbekal persenjataan lengkap dan mutakhir sehingga lebih sulit dikendalikan.
Melansir laman kemhan.go.id, Menteri Pertahanan RI di Kabinet Kerja, Ryamizard Ryacudu usai menghadiri ceramah bela negara di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jumat (15/03/19) pernah mengungkap tujuan KKB Papua.
Menurutnya KKB Papua adalah kelompok yang ingin Papua melepaskan diri dari NKRI.
Oleh karena itu, menurutnya kelompok tersebut sudah bisa disebut sebagai gerakan separatis.
“KKB sudah menjadi kelompok separatis yang mengancam keutuhan negara,” tegas Menhan saat itu.
Wilayah Rawan KKB Papua
Melansir laman Kompas.com (11/08/2021), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beraksi di kawasan pegunungan di Papua.
Beberapa kabupaten yang hingga kini masih rawan dari aksi KKB Papua adalah Puncak, Yahukimo, Nduga dan Intan Jaya.
Sementara ada lima kelompok besar KKB Papua yang telah dipetakan dengan para pemimpinnya bernama Lekagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, Demianus Magai Yogi, dan Sabinus Waker.
Dari kelima kelompok tersebut, dua diantaranya disebut KKB paling berbahaya di Papua yaitu Lekagak Telenggen dan Egianus Kogoya.
Satgas Damai Carstensz Satgas Nemangkawi dikenal sebagai tim gabungan TNI-Polri yang bertugas menangani situasi keamanan di wilayah Papua.
Namun di tahun ini, namanya kemudian diganti menjadi operasi Damai Cartenz 2022.
Perbedaannya adalah operasi ini akan mengutamakan cara persuasif dan preventif untuk mengatasi KKB Papua.
Operasi Damai Cartenz 2022 mengedepankan tiga fungsi, yaitu fungsi intelijen, fungsi pembinaan masyarakat (binmas), dan fungsi humas.
Panglima TNI Perintahkan Kejar KKB Papua
Berita lainnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintahkan anak buahnya mengejar anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022).
Diketahui dalam serangan itu, tiga prajurit TNI gugur, yaitu Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa.
Andika mengatakan, pihaknya telah mendapatkan nama-nama yang terlibat dalam penyerangan yang terjadi pada Kamis pagi itu.
"Kami sudah memiliki beberapa nama berdasarkan informasi dan intelejen. Nama-nama itu akan terus dikejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Andika, kepada sejumlah wartawan di Rimba Papua Hotel Timika, Jumat (28/1/2022).
Andika juga menegaskan tidak ada provokasi dari pihak TNI.
Saat itu para prajurit melaksanakan tugas rutin, tapi malah diserang.
Sebelumnya diberitakan, tiga prajurit TNI, yaitu Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa, gugur ditembak KKB di Puncak, Papua, Kamis pagi.
Penyerangan terjadi di Pos TNI Gome saat pergantian petugas jaga.
s: tribunnews.com