INDONESIAKININEWS.COM - Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir Oktober 2022 mendatang. Beragam program telah dibuat...
INDONESIAKININEWS.COM - Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir Oktober 2022 mendatang.
Beragam program telah dibuat dan dijalankan Anies Baswedan sejak menjabat sebagai orang nomor satu di DKI pada 2017 lalu.
Lembaga survei Populi Center pun membuat jajak pendapat soal prestasi yang paling berkesan dari beragam program yang dijalankan Anies Baswedan.
Hasilnya, mayoritas responden ternyata tidak tahu prestasi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Pada pertanyaan terbuka, apa prestasi paling berkesan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, sebesar 33,5 persen masuk kategori tidak tahu/tidak jawab," ucap peneliti Populi Center, Rafif Pamenang Imawan, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2/2022).
Kemudian, ada 8 persen responden menilai Anies Baswedan belum memiliki prestasi selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Dari sekian banyak program yang dijalankan Anies Baswedan, program pengendalian banjir jadi prestasi paling banyak dipilih responden, yaitu sebesar 9 persen.
Selanjutnya, program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dengan 8,8 persen, serta perbaikan trotoar dengan 8 persen.
Pembangunan Jakarta International Stadium ( JIS) yang belakangan terus menerus dipamerkan Anies Baswedan justru hanya dinilai sebagai prestasi oleh 5,5 persen responden.
Mereka yang percaya prestasi Anies Baswedan dalam program penanganan Covid-19 di angka 5,9 persen.
Soal kepemimpinan Anies Baswedan (sopan, bertanggungjawab, perhatian) 5,7 persen.
Program pembangunan infrastruktur (jalan dan flyover) 3,7 persen, program RPTRA 3 persen.
Program integrasi transportasi 2,7 persen, program Jaklingko 2,3 persen.
Program sumur resapan 1,2 persen, program Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus 1 persen.
Program kebersihan lingkungan 0,9 persen, dan program pembangunan JPO 0,8 persen.
Percaya Anies Baswedan Terlibat Korupsi Formula E?
Sementara itu, program Anies Baswedan menggelar balap mobil listrik Formula E menuai polemik.
Sorotan makin tajam setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan menyelidiki dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.
Soal ini, Populi Center mengadakan jajak pendapat soal isu dugaan korupsi di balik program tersebut.
Hasilnya, sebanyak 32 persen responden meyakini adanya praktik korupsi dalam kasus Formula E
"Sedangkan yang menilai tidak ada unsur kasus korupsi dalam Formula E sebesar 22,5 persen," ucap peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2/2022).
Walau demikian, mayoritas responden ternyata tidak mengetahui isu korupsi ini, jumlahnya mencapai 39,7 persen.
Sementara masyarakat yang menolak menjawab ada 5,8 persen.
Hasil survei Populi Center menunjukkan 9,5 persen responden meyakini Gubernur Anies Baswedan terlibat dugaan korupsi Formula E.
Sedangkan, mayoritas warga Jakarta yaitu sebesar 59,8 persen responden percaya orang nomor satu di DKI itu tidak terlibat.
"Tidak percaya 54,8 persen dan sangat tidak percaya 5 persen," ujarnya.
Sementara masyarakat yang tidak mengetahui isu tersebut sebesar 27,5 persen.
Adapun responden yang menolak menjawab sebesar 3,2 persen.
Sebagai informasi, hasil survei didapat dari 600 responden yang tinggal di DKI Jakarta.
Responden dipilih secara acak bertingkat, mulai dari pengacakan untuk kelurahan, RT, keluarga, hingga akhirnya mendapatkan responden terpilih.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan aplikasi Survei Populi Center di 60 kelurahan di ibu kota pada periode 26 Januari hingga 1 Februari 2022.
Tingkat kepercayaan (significant level) survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 4 persen.
Halaman sebelumnya
Lihat artikel asli