INDONESIAKININEWS.COM - Perselisihan yang terjadi di Desa Wadas sampai saat ini masih berlangsung dan terlihat masih mencekam. Suasana kete...
Suasana ketegangan di Desa Wadas bertambah usai dikabarkan makin sulitnya akses sinyal dan terputusnya aliran listrik sejak Selasa Malam 8 Februari 2022.
Informasi terkini terkait kondisi di Wadas masih terus di update dari pihak Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (GEMPADEWA) di berbagai media sosial miliknya.
Sampai hari ini, 9 Februari 2022 GEMPADEWA telah mengabarkan bahwa sekitar 63 warga Wadas sudah ditangkap aparat Kepolisian.
Ratusan Aparat Kepolisian juga di Informasikan hingga Rabu pagi ini masih terus berada di sekitar rumah-rumah warga di Desa Wadas
Sementara itu terkait aksi represif yang diduga dilakukan pihak kepolisian kepada para warga Wadas menuai berbagai reaksi dari berbagai pihak dan tokoh besar.
Tak terkecuali dari seorang Alissa Wahid yang merupakan anak dari seorang Almarhum Gus Dur, ia ikut buka suara terkait insiden yang sedang viral ini.
Alissa Wahid menanggapi aksi tindakan kekerasan yang ditujukan oleh masyarakat di cuitan akun Twitter Pribadinya.
Alissa juga mewakili suara organisasi Gusdurian, ia juga menyinggung Kapolda Jawa Tengah agar segera membebaskan warga yang ditangkap pihak berwajib.
“Atas nama @GUSDURians, kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan,” cuit Alissa di Twitter sebagaimana ZONABANTEN.com lansir dari akun @AlissaWahid yang diunggahnya pada 8 Februari 2022.
Tak hanya itu, Putri perempuan Gus Dur tersebut juga membawa nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait konflik yang sedang terjadi di Wadas.
“ Juga meminta kepada Gub Jateng pak @ganjarpranowo, untuk menunda pengukuran dll sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat Negara,” jelasnya.
diatas segala kepentingan.
“Berapa banyak rakyat kecil yg sudah dikorbankan atas nama pembangunan?” ungkapnya.
“Sampai skr, setiap berada di bandara Kulonprogo, saya selalu kirim fatihah utk kemaslahatan keluarga2 yg dulu berjuang mempertahankan tanah airnya. Semoga mereka baik2 saja. Sampai kapan terus berulang?,” ungkap Alissa Wahid.
Alissa juga membahas kebebasan masyarakat Indonesia yang harus tetap dijaga oleh pihak manapun.
“Padahal, walaupun utk kepentingan lebih besar, rakyat tetap berhak berpendapat & bertindak atas tanah airnya, shg proses "nembung" harus sampai di titik temu yang setara. Tidak boleh dikorbankan,” jelasnya.
“Kaidahnya : kebijakan pemimpin haruslah ditujukan untuk kemaslahatan rakyatnya,’ imbuh Alissa.
Sampai berita ini ditulis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih belum terlihat memperlihatkan tanggapan sikap pribadinya ataupun sikap resminya dalam menyikapi kasus Wadas yang makin memanas ini.
Terlihat akun Instagram Ganjar Pranowo sudah dibanjiri ribuan komentar dari pada netizen yang menunggu sikap dan keputusan yang diberikan sang Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Hingga saat ini unggahan terakhir di akun Instagram milik Ganjar Pranowo sudah dipenuhi 10 ribu lebih komentar dari para warganet.
Sebagian besar komentar tersebut mempertanyakan sikap Gubernur dalam penyelesaian hal yang sedang viral ini.
Sementara itu disisi lain isu ini terus bergulir hingga makin menyita perhatian berbagai pihak dan tokoh-tokoh besar.
Diharapkan dengan semakin terangkatnya kasus ini bisa membuat ditemukannya solusi terbaik bagi masyarakat Wadas dan pemerintah tanpa harus adanya tindak kekerasan.
s: pikiran-rakyat.com
