INDONESIAKININEWS.COM - Putaran pertama negoisasi antara Rusia dan Ukraina berlangsung awal pekan ini di Belarus. Selain hasil negoisasi, s...
INDONESIAKININEWS.COM - Putaran pertama negoisasi antara Rusia dan Ukraina berlangsung awal pekan ini di Belarus.
Selain hasil negoisasi, sorotan yang membuat netizen internasional penasaran adalah sosok pria berkemeja polos bertopi hitam dan duduk di tengah meja perundingan Ukraina.
Menurut World Stock Market, pria bertopi dengan gaya berpakaian santai itu bukanlah pilihan sembarangan di antara delegasi Ukraina.
Pria ini sangat berperngaruh dan merupakan anggota senior Parlemen Ukraina.
Pria ini adalah Davyd Arakhmia, pemimpin partai Servant of the People, partai yang berkuasa di Ukraina.
Partai Servant of the People atau yang jika dibahasa Indonesiakan adalah Partai Hamba Rakat, adalah partai politik di Ukraina dengan 241 kursi dari 450 kursi di Parlemen Ukraina.
Arakhamia terpilih sebagai pemimpin partai pada 29 Agustus 2019.
Arakhamia lahir pada 1979 di Sochi, sekarang bagian dari Rusia, dan kemudian pindah ke Georgia.
Pada tahun 1992, karena konflik di Abkhazia, Arakhamia pindah ke kota Nikolaev di Ukraina bersama orangtuanya dan mulai berbisnis.
Arakhamia dikenal sebagai pendiri perusahaan IT Monster Template.
Ketika konflik pecah di wilayah Donbass, Arakhamia mendirikan sebuah organisasi untuk mengumpulkan dana bagi tentara.
Pada Agustus 2014, Arakhamia menjadi penasihat gubernur wilayah Mykolaiv.
Dua bulan kemudian, ia menjadi penasihat Kementerian Pertahanan Ukraina dan Ketua Dewan Relawan kementerian ini.
Arakhamia kemudian bergabung dengan partai Servant of the People, mencalonkan diri sebagai Majelis Nasional Ukraina, dan menjadi tangan kanan Presiden Zelensky yang sedang menjabat.
Tidak lama kemudian, dia dipercayakan dengan tanggung jawab untuk memimpin partai.
Selama konflik Rusia-Ukraina pada tahun 2022, Arakhamia adalah bagian dari kelompok dekat yang selalu mengikuti Zelensky di Kiev.
Pada tanggal 28 Februari, Arakhamia adalah anggota delegasi negoisasi perdamaian Ukraina ke Belarus.
Delegasi tersebut juga termasuk pejabat tinggi seperti Menteri Pertahanan Alexei Reznikov, Wakil Menteri Luar Negeri Nikolai Tositsky, penasihat Kantor Presiden Michael Pontoliak dan pejabat lainnya.
S: tribunnews