INDONESIAKININEWS.COM - Doni Salmanan crazy rich Bandung saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus Binary Options (Binomo) d...
INDONESIAKININEWS.COM - Doni Salmanan crazy rich Bandung saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus Binary Options (Binomo) dan dugaan pencucian uang.
Atas kasus tersebut pihak Mabes Polri telah menahan Doni Salmanan dan juga Indra Kenz yang merupakan afiliator Binomo serta menyita aset-aset yang dimiliki oleh keduanya.
Di media sosial tengah viral video dimana harta dan aset yang dimiliki oleh Doni Salmanan telah disita oleh pihak Kepolisian. Mulai dari rekening bank, kendaraan mewah, sampai rumah pribadi pun ikut disita oleh pihak yang berwajib.
Doni Salmanan dimiskinkan, mungkin itu kalimat yang tepat untuk menggambarkan situasi saat ini GanSis.
Dimana rekening bank dari Doni Salmanan yang berisi kurang lebih 800 miliar rupiah dibekukan dan semua hartanya disita.
Agan dan Sista masih ingat tentang kebaikan Doni Salmanan semasa dia masih belum ditetapkan sebagai tersangka.
Pada masa PPKM beberapa bulan yang lalu, Doni Salmanan diketahui sering sekali berbagi dengan orang-orang sekitar yang terdampak dengan adanya pandemi Covid-19 dan diberlakukannya PPKM.
Ibarat kata Doni Salmanan adalah seseorang yang dermawan meskipun akhirnya kita ketahui bahwa caranya mendapatkan uang itu tidak benar atau istilah kasarnya dari menipu orang lain GanSis.
Adapun yang menjadi pertanyaan disini apakah keputusan untuk memiskinkan Doni Salmanan itu tepat melihat dia sebenarnya sosok yang dermawan entah itu hanya kedok atau memang benar-benar dermawan?
Perbandingannya adalah kasus untuk tersangka korupsi uang negara GanSis.
Sejauh ini tersangka kasus korupsi uang negara atau koruptor hanya dikenakan sanksi hukuman penjara dan denda GanSis. Sedangkan kejahatan yang dilakukan sebenarnya lebih besar dibandingkan Doni Salmanan.
Sebagaimana kasus korupsi dana bansos yang dilakukan oleh MANTAN Menteri Sosial Juliari Batubara. Beliau yang telah memakan uang rakyat miskin hanya dikenai hukuman penjara 12 tahun dan juga denda tanpa penyitaan aset dan harta kekayaan, sedangkan Doni Salmanan yang menipu bukan seluruh masyarakat Indonesia dikenai sanksi hukuman 20 tahun penjara dan juga penyitaan aset dan harta kekayaan.
Apakah ini adil GanSis?
Pasti Agan dan Sista pun setuju jika ini bukan keputusan yang adil. Ane pribadi pun sebenarnya tidak membenarkan apa yang dilakukan oleh Doni Salmanan, Indra Kenz ataupun afiliator yang lain. Namun, untuk keadilan nampaknya jika Doni Salmanan yang menipu sebagian orang saja dimiskinkan seharusnya para koruptor juga harus dimiskinkan karena bukan hanya merugikan negara tapi juga merugikan masyarakat.
Belum lagi jika dilihat selama ini Indra Kenz sering membantu orang yang membutuhkan bantuan, sedangkan para koruptor mencekik orang yang membutuhkan bantuan dengan memakan hak-hak orang yang butuh bantuan.
Mudah-mudahan kedepannya di Indonesia ditegakkan hukum yang adil dengan menetapkan sanksi yang tepat tanpa melihat siapa yang diberikan sanksi dan jabatan apa yang diemban sebelum menjadi tersangka.
Keadilan sudah seharusnya diberikan kepada semua orang tanpa pandang jabatan, status sosial, keluarga dekat, orang dalam, dan lain-lain.
Oke, semoga thread ini bermanfaat dan dapat menjadi pelajaran bagi kita semua agar bisa mencari uang dengan cara yang halal dan dan tidak merugikan orang lain.
S:kaskus
