INDONESIAKININEWS.COM - Beberapa waktu belakangan, harga minyak goreng melonjak naik. Invasi Rusia ke Ukraina turut mempengaruhi harga miny...
INDONESIAKININEWS.COM - Beberapa waktu belakangan, harga minyak goreng melonjak naik. Invasi Rusia ke Ukraina turut mempengaruhi harga minyak goreng di Indonesia.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengakui hal tersebut tidak ia prediksi sebelumnya.
Saya tidak memprediksi dan ini kesalahan saya, saya tidak tahu dan memprediksi bahwa akan terjadi invasi dari Rusia terhadap Ukraina, kata Lutfi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (17/3/2022).
Ia menuturkan, dua negara Eropa Timur itu sejatinya penghasil minyak bunga matahari dalam jumlah besar di mana separuh transaksi dunia pada komoditas tersebut berasal dari Rusia dan Ukraina.
Lutfi menyebutkan, minyak bunga matahari dari Ukraina dan Rusia semestinya sudah bisa dipanen dan dikirim ke berbagai negara pada sekitar bulan Maret dan April.
Namun, perang yang berkecamuk membuat banyak negara beralih ke minyak sawit sebagai substitusi minyak bunga matahari karena memiliki karakteristik yang sama.
Ini menyebabkan harga CPO (minyak sawit) loncat dari Rp 16.000 menjadi Rp 21.000, dan itu harga bebasnya kemudian kalau diproses tambah lagi Rp 3.000 premiumnya, menyebabkan perbedaannya hampir Rp 9.000, ini yang tidak bisa kita prediksi, kata Lutfi.
Oleh sebab itu, Lutfi menduga, ada pihak-pihak yang menyelundupkan minyak sawit untuk kebutuhan dalam negeri ke luar negeri.
Yang saya utarakan tadi deduksinya, mengundang orang untuk berbuat serakah dan jahat yang diorganisir oleh mafia-mafia minyak goreng dan mafia-mafia komoditas tersebut, ujar Lutfi.
Pemerintah memutuskan untuk menghapus harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan. Penetapan harga selanjutnya dilepas ke pasar. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Sebelum ada kebijakan penghapusan HET, pemerintah menetapkan HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000/liter.
Kini, kebjijakan HET hanya ditetapkan untuk minyak groeng curah yakni Rp 14.000 per liter.
s; kompas.com