INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan pendakwah kondang Ustadz Suparman Abdul Karim tengah ceramah dan membahas soal aks...
INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan pendakwah kondang Ustadz Suparman Abdul Karim tengah ceramah dan membahas soal aksi demo terhadap Presiden Jokowi, viral di media sosial.
Video Ustadz Suparman sindir aksi demo Jokowi itu viral usai diunggah pengguna Twitter RonaldLampard8, seperti dilihat pada Minggu 10 April 2022.
Dalam narasi cuitannya, netizen itu mengutip isi ceramah Suparman Karim dalam video itu yang menyinggung soal tugas setan.
“Macam-macam Tugas Setan : Termasuk Memprovokasi Massa Demo, Bikin Gaduh, Chaos dll,” cuit netizen RonaldLampard8.
Dilihat dari video itu, tampak awalnya Ustadz Suparman mengaku setuju dengan pernyataan Jokowi yang melarang semua menteri mewacanakan masa jabatan presiden tiga periode.
“Saya setuju dengan Pak Presiden Jokowi, beberapa hari ini melarang semua menteri mewacanakan presiden tiga periode,” ujar Suparman Abdul Karim.
Menurutnya, kekuasaan presiden yang terlalu lama memang tidak sehat. Maka dari itu, ia meminta para menteri yang mewacanakan tiga periode itu agar sebaiknya dipecat.
“Kekuasaan lama gak sehat, makanya kalau bisa pecat aja itu yang mewacanakan tiga periode,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ustadz Suparman pun menyinggung salah satu setan dalam Islam yakni Setan Masud yang kerjanya menggerakkan massa untuk menciptakan kekacauan.
“Setan Masud, nah ini setan paling keren pak, provokator. Setan adu domba dan setan Masud ini menggerakkan massa untuk menciptakan kekacauan,” tuturnya.
Ia pun lantas menyebut, para pendemo itu mulanya berangkat dari rumah dengan ikhlas. Namun, saat sudah di tengah-tengah massa aksi mereka dikendalikan oleh setan Masud.
“Massa demo itu, berangkat dari rumahnya ikhlas. Tapi begitu sudah di tengah-tengah massa mulai dikendalikan dan dipolitisir oleh setan Masud,” ungkap Suparman.
Ustadz Suparman pun menilai, demonstrasi sebenarnya bagus dalam negara demokrasi. Namun, jika aksi demo itu menuntut Presiden Jokowi turun maka hal itu akan membuat negara tidak akan pernah maju.
“Demo bagus dalam negara demokrasi, tapi ujung-ujungnya ingin menurunkan presiden. Kapan majunya negara kita ini,” ujarnya.
S:Makassar terkini
