INDONESIAKININEWS.COM - Media asing menyoroti pendukung Ustaz Abdul Somad Batubara (UAS) yang melakukan demo di Jakarta dan Medan, Sumatera...
INDONESIAKININEWS.COM - Media asing menyoroti pendukung Ustaz Abdul Somad Batubara (UAS) yang melakukan demo di Jakarta dan Medan, Sumatera Utara.
TRIBUNTERNATE.COM - Media asing menyoroti pendukung Ustaz Abdul Somad Batubara (UAS) yang melakukan demo di Jakarta dan Medan, Sumatera Utara.
Demo tersebut dilakukan dalam rangka menentang langkah Singapura yang baru-baru ini menolak UAS masuk ke negaranya karena sejarah ajaran ekstremisnya.
Di Medan, sekitar 250 khatib mula-mula berkumpul di Masjid Raya Medan sebelum berbaris menuju gedung perkantoran Forum Nine, tempat KJRI Singapura berada.
Media asal Singapura The Straits Times, melaporkan, beberapa dari pendemo memegang plakat bertuliskan: "Usir Duta Besar Singapura", "Boikot produk Singapura", "Sarang Penjahat Singapura", "Singapura adalah tanah Melayu, bukan milik Cina", dan "Singapura jahat dan menjijikkan".
Protes ini diselenggarakan oleh Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara, yang mewakili berbagai kelompok Islam di seluruh provinsi.
"Dia disambut di Malaysia. Dia disambut di Brunei. Dia disambut di negara-negara Asia Tenggara. Tapi, negara bernama Singapura mengusir dan menolaknya tanpa alasan khusus. Tuhan Maha Besar," tulis The Straits Times mengutip isi protes pendemo.
Menanggapi pertanyaan media, juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) mencatat dalam sebuah pernyataan demonstrasi di sekitar Kedutaan Besar Singapura di Jakarta dan Konsulat Jenderal di Medan, dan bahwa aparat penegak hukum Indonesia dikerahkan untuk menjaga keselamatan dan keamanan.
"Pemerintah Singapura memantau dengan cermat situasi di misi luar negeri kami di Indonesia," kata pernyataan itu.
“Demonstrasi itu dilakukan sebagai respon atas penolakan masuknya pendakwah Indonesia Abdul Somad Batubara ke Singapura pada 16 Mei 2022. Kementerian Dalam Negeri Singapura telah mengeluarkan pernyataan pada 17 Mei 2022 yang berisi sikap Singapura terkait hal tersebut."
"Masuknya seorang pengunjung ke Singapura bukan merupakan hal yang otomatis atau hak. Setiap kasus dinilai berdasarkan keadaannya masing-masing," kata juru bicara Kemlu Singapura.
"Pemerintah Singapura memandang serius setiap orang yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi."
Dalam berita tersebut, dikatakan bahwa meskipun UAS adalah salah satu pengkhotbah yang paling banyak diikuti di Indonesia, ia juga telah dikritik oleh orang Indonesia, termasuk para ulama mainstream atas komentar yang ia buat yang merendahkan agama lain.
Beberapa dari mereka juga menyambut baik keputusan Singapura yang melarangnya memasuki wilayah republik tersebut.
Diketahui, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa Indonesia mengakui kedaulatan setiap negara untuk menerapkan aturan imigrasi dan menggunakan haknya untuk menerima atau menolak masuknya orang asing.
Sementara itu, dalam wawancara dengan kanal YouTube Karni Ilyas Club, Rabu, UAS mengatakan tidak akan gentar untuk mencoba mengunjungi Singapura, karena itu adalah tanah Melayu yang terhubung dengan tanah kelahirannya, Riau.
S:Tribun Ternate