INDONESIAKININEWS.COM - Pemilik akun @DyahAnugrah7 protes kepada politikus PKS Mardani Ali Sera yang dianggap menduplikasi tulisannya ...
INDONESIAKININEWS.COM - Pemilik akun @DyahAnugrah7 protes kepada politikus PKS Mardani Ali Sera yang dianggap menduplikasi tulisannya tanpa izin.
Tulisan itu soal kisah seorang anak SMP yang tidak punya biaya untuk mencetak tugas sekolah di warnet.
Dalam postingannya, Dyah sengaja melayangkan protes terbuka kepada Mardani.
"Yth. Bpk. DR. Mardani Ali Sera. Tokoh Politikus dari PKS. Bapak sudah menduplikasi tulisan saya tanpa seizin saya, di page pribadi bapak. Seharusnya bapak tahu kode etik jurnalistik. Kalau itu bukan tulisan bapak, harus dicantumkan sumber tulisan tersebut," tulis Dyah.
Protes itu pun direspons oleh Mardani dengan memberikan penjelasan bagaimana pesan tersebut diperoleh dan langsung dipublikasikan di akun Facebook maupun Twitter pribadinya.
"Saya mohon maaf Mbak @DyahAnugrah7, di postingan tanggal 25/7 saya sampaikan: Dapat kiriman dari WA japri dan di grup-grup, ISINYA BAGUS tapi tanpa sumber. Yang japri saya juga merasakan kesulitan itu. Lalu saya copas di FB karena kepedulian saya. Maaf jika kurang berkenan. sumber Mbak Dyah," tulis Mardani.
Dyah pun menerima permintaan maaf Mardani melalui akun Facebook-nya, Etalase Dyah.
"Buat teman-teman, Bpk Mardani sudah mengakui, tergesa-gesa posting tulisan saya di page pribadinya tanpa menelusuri siapa penulis-nya, dan sekarang postingan tersebut diralat postingan tersebut didapat dari WAG. Saya tetap meminta tulisan dihapus dari semua akun pribadinya. Ok... Saya memaafkan dan memakluminya. Saya menganggap masalah sudah selesai. Memaafkan adalah salah satu unsur menjaga silaturahmi dan ketentraman hidup. Dyah Anugrah," demikian tulis Dyah.
Diketahui, jpnn.com termasuk yang mengutip postingan Mardani tersebut lewat artikel berjudul "Mardani PKS Ungkap Cerita Miris soal Kesulitan Anak Belajar di Masa Pandemi" yang dipublikasikan pada 25 Juli 2020.
Menurut Anggota Komisi II DPR itu, kisah anak yang duduk di bangku SMP tersebut dikirimkan seseorang ke WhatsApp miliknya.
Dalam postingan itu, Mardani juga tidak mengklaim tulisan tersebut miliknya.
"Dapat kiriman WA, saya copy di link FB ini. Semoga kegelisahan ini menjadi perhatian bersama tanpa bermaksud menyudutkan siapa pun agar pendidikan kita maju berkualitas namun tetap memperhatikan keadaan masyarakat," tulis Mardani lewat akun pribadinya di Twitter, Sabtu malam (25/7).
Sumber: jpnn
