INDONESIAKININEWS.COM - Inilah sosok Sutarman alias Cakraningrat Ketua Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut yang diduga sebagai tersangka peni...
Sosok Sutarman sendiri yang memiliki titel profesor, doktor, insinyur hingga sarjana hukum ternyata hanya palsu.
Tak hanya itu, melalui Paguyuban Tunggal Rahayu, Sutarman juga cetak uang sendiri menggunakan print dengan potret dirinya.
Paguyuban Tunggal Rahayu yang dipimpin Sutarman menjadi sorotan setelah muncul banyak kejanggalan.
Paguyuban pimpinan Sutarman itu membuat logo mirip lambang negara Indonesia, Burung Garuda.
Tak hanya itu, mereka juga diketahui cetak uang sendiri.
Titel Bodong
Ketua Paguyuban Tunggal Rahayu Sutarman sendiri mengaku memiliki beberapa titel mulai dari profesor, doktor, insinyur, hingga sarjana hukum.
Titel yang disandang pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu, Sutarman alias Cakraningrat disebut merupakan pemberian dari Soekarno dan Hatta.
Pengakuan itu disampaikan langsung oleh Sutarman saat sejumlah wartawan menanyakan mengenai titel tersebut.
Sutarman, Pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu (Tribun Jabar)
Sutarman mengaku memiliki berbagai gelar itu dari hasil kuliah kerja nyata (KKN) di alam terbuka.
Titel mentereng itu dicantumkan Sutarman dalam data organisasi yang diajukan ke Kesbangpol Garut saat mengajukan perizinan.
Persoalan titel tersebut juga tengah disidik polisi.
Sutarman menyebut menempuh pendidikan formal hingga tingkat aliyah atau SMA.
Usai itu, ia berkuliah di alam dan langsung melakukan kuliah kerja nyata (KKN).
"Secara lahiriah saya keluaran aliyah. Tahun 1996 saya dikuliahkan secara kerja nyata oleh orang tua dari perintis NKRI dan selesai pada 2017," ucap Sutarman, Jumat (11/9/2020) dikutip dari Tribun Jabar.
Ia mengaku tak mengenyam bangku universitas. Namun mempunyai gelar setelah bersekolah di alam.
Berbagai titel itu diberikan kepadanya sebagai wasiat dan amanat.
"Itu pendiri NKRI, perintis NKRI, termasuk Bung Karno, termasuk Pak Hatta, termasuk banyak lah, banyak catatan di rumah,” ujarnya menjelaskan asal usul titel.
Ia pun siap membuka dan membeberkan perkuliahan di alam yang sempat dilakoninya.
"Kalau nanti mau dibuka, saya buka nanti tatanan ini," katanya.
Cetak Uang Sendiri
Tak hanya titel bodong, Sutarman sebagai ketua Paguyuban Tunggal Rahayu juga mencetak uang sendiri menggunakan print.
Uang rupiah yang dicetak dan dipakai transaksi Paguyuban Tunggal Rahayu diklaim pimpinannya, Sutarman alias Cakraningrat untuk membangkitkan sejarah.
Paguyuban Tunggal Rahayu memiliki empat pecahan mata uang. Yakni 1.000, 5.000, 10.000, dan 20.000. Di pecahan 20.000, terdapat foto Sutarman.
Menurut Sutarman, uang itu dicetak olehnya menggunakan
Ia tak pernah mengambil desain uang yang dibuat Pemerintah Republik Indonesia (RI) karena bisa masuk penipuan.
"Saya tidak pernah cetak uang pecahan Rp 100 ribu walaupun satu lembar. Saya tidak pernah mengambil yang dipakai oleh pemerintah itu. Sebab itu masuknya penipuan nanti,” kata Sutarman, Jumat (11/9/2020).
Ia berani mencetak uang karena memiliki data perjanjian awal.
S. Tribunnews