INDONESIAKININEWS.COM - Media sosial Facebook beberapa sedang ramai membahas sebuah video Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo dan Purn TNI denga...
INDONESIAKININEWS.COM - Media sosial Facebook beberapa sedang ramai membahas sebuah video Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo dan Purn TNI dengan Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana di Taman Makam Pahlawan.
Video tersebut dibagikan oleh akun facebook bernama Latifah Lina.
Gatot Nurmantyo memang sedang ramai diperbincangkan lantaran dirinya membuat organisasi KAMI yang tuai pro kontra.
Latifah Lina juga menambahkan narasi yang menyebutkan pasukan elit TNI Angkatan Darat Komando Pasukan Khusus (Kopassus) turun tangan dari mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang ditolak saat berziarah ke TMP.
Berikut narasi dalam postingan video yang bereda ini:
"Tak terima mantan pimpinannya (Gatot Nurmantyo) diteriaki Anj *ng oleh Kusnandar Kader PDIP .. Kopasus mulai turun gunung. GAWAT..GAWAT..GAWAT .. !!!".
Saat ini, video tersebut sudah diukur dan viral di media sosial.
Dikutip potensibisnis dari kominfo.go.id, dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom.id, klaim Kopassus turun gunung bela Gatot Nurmantyo adalah salah.
Faktanya, video tersebut adalah antara Komandan Kodim Jakarta Selatan dengan sejumlah purnawirawan TNI yang ingin berziarah ke makam pahlawan revolusi di TMP Kalibata.
Insiden itu terjadi ketika rombongan dari para peserta tabur bunga ini ingin masuk ke area TMP Kalibata. Mereka ingin melakukan penyekaran terhadap sejumlah makam pahlawan.
Menanggapi hal tersebut, Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana membantah jika dirinya sempat berdebat dengan Gatot. Saat itu, ia hanya mengingatkan terhadap para rombongan agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ada.
"Sebenarnya bukan berdebat, saya cuma mengingatkan untuk protokol kesehatan selama PSBB di Jakarta, yang mengutamakan jumlah orang untuk melaksanakan kegiatan ziarah dan beliau menerima penjelasan saya," kata Ucu Yustiana.
Dilansir dari RRI.co.id, akhirnya rombongan purnawirawan dibolehkan masuk TMP Kalibata walaupun hanya 30 orang sebagai perwakilan sebagai mana dikutip potensibisnis dari jurnalgraut "Cek Fakta: Gatot Nurmantyo Diteriaki Anjing oleh Kader PDI Perjuangan, Kopassus Turun Tangan"
"Ini di makam pahlawan ya, anda punya Sapta Marga sumpah prajurit, anda bertanggungjawab kepada Tuhan YME bahwa kami purnawirawan akan menghadiri para pahlawan yang jadi korban G30 S PKI," ujar Gatot dalam video tersebut.
Baca Juga: UU Omnibus Law Cipta Kerja Adalah UU Masa Depan akan Mampu Akomodir Bonus Demografi 2030
Dandim incar, dia hanya melaksanakan tugas dan tidak membatalkan Gatot dan para purnawirawan untuk nyekar ke makam pahlawan.
"Kami hanya menjalankan tugas agar sesuai dengan protokol kesehatan," jawab Kolonel Ucu.
Informasi ini jenis hoaks Konteks palsu (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah.
Biasanya, konteks palsu memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Sumber : pikiran rakyat