$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Akan Dipanggil Polisi, Korlap Aksi Tolak Rizieq BRM Kusumo Putro : Demi NKRI, Risiko Apapun Siap!

INDONESIAKININEWS.COM - Korlap aksi penolakan Rizieq Shihab di Kota Solo, BRM Kusumo Putro mengaku telah mengajukan pemberitahuan ke Polrest...



INDONESIAKININEWS.COM - Korlap aksi penolakan Rizieq Shihab di Kota Solo, BRM Kusumo Putro mengaku telah mengajukan pemberitahuan ke Polresta Solo.

Aksi yang digelar Aliansi Warga Kota Solo itu dipusatkan di Bundaran Gladag, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Sabtu (21/11/2020).

"Pemberitahuan sudah kami kirimkan," kata Kusumo kepada TribunSolo.com.

Adapun pihak kepolisian akan memanggil Kusumo untuk dimintai keterangan atas aksi unjuk rasa penolakan Rizieq Shihab yang dibubarkan polisi.

"Siap dimintai keterangan," kata Kusumo.

"Demi NKRI, demi bangsa, demi nusantara, demi negara, demi Merah Putih, saya siap risiko apapun saya siap!," ucapnya.

Kusumo tetap menghargai tindakan pembubaran terhadap aksi unjuk rasa penolakan Rizieq Shihab yang dipimpin langsung Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

Meskipun dirinya belum menyampaikan secara penuh sikap yang hendak disampaikannya.

"Sebenarnya belum banyak yang ingin saya sampaikan," ucap dia.

"Tapi karena dalam pandemi Covid-19, kami menghargai kepolisian," terangnya.


Polisi Akan Panggil Korlap

Tak hanya langgar protokol kesehatan, aksi unjuk rasa penolakan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Kota Solo itu tidak kantongi izin kepolisian.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengaku pihaknya belum menerima pemberitahuan pelaksanaan aksi unjuk rasa di Bundaran Gladak, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon.

"Tidak ada pemberitahuan ke polisi," kata Ade kepada TribunSolo.com, Sabtu (21/11/2020).

Ade menegaskan pihaknya tidak mengeluarkan izin untuk kegiatan apapun yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.

Mengingat, kasus Covid-19 di Kota Solo sampai saat ini masih terus bertambah.

Bahkan sehari bisa puluhan hingga seratusan kasus lebih.

"Selama pandemi ini kita tahu bersama angka sebaran Covid-19 bukan semakin rendah tapi tinggi setiap harinya," tegasnya.

Polresta Solo, sambung Ade, tidak memberikan toleransi terhadap kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa.

"Tidak ada toleransi, kita berharap bisa memutus mata rantai," jelas dia.

"Tidak akan kita berikan," tuturnya menekankan.

Ade menyampaikan pihaknya akan memanggil koordinator lapangan aksi penolakan Rizieq Shihab untuk dimintai keterangan.

"Nanti kita panggil," tandasnya.

Detik-detik Dibubarkan

Detik-detik pembubaran aksi penolakan terhadap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab terekam di lapangan, Sabtu (21/11/2020).

Adapun aksi di Bundaran Gladag, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon itu dibubarkan polisi karena tak patuhi protokol kesehatan Covid-19.

Beruntung dalam pembubaran aksi yang digelar Aliansi Warga Kota Solo itu tidak terjadi gesekan, meskipun massa minta waktu beberapa menit saja.

Dari pantauan TribunSolo.com, mobil Penyuluhan Binmas Polresta Solo tiba di lokasi unjuk rasa sekira 15.00 WIB.

Personel Polresta Solo yang berada di dalam mobil tersebut langsung meminta massa untuk membubarkan diri lantaran tak mematuhi protokol kesehatan.

Apabila tidak segera membubarkan diri, mereka akan dibubarkan secara paksa.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak pun juga turut turun mengimbau massa aksi segera membubarkan diri.

Ade juga sempat bernegosiasi dengan Korlap, BRM Kusumo Putro.

"Kerumunan massa seperti ini rentan sekali penyebaran Covid-19 yang massif," ucap Ade.

"Saya minta korlap untuk segera membubarkan diri apabila tidak membubarkan diri, kita bubarkan paksa," tegasnya sembari memberikan pengertian.

Kusumo sempat meminta waktu supaya membacakan pernyataan sikap sebelum akhirnya membubarkan diri.

Meskipun akhirnya luluh dan mengikuti imbauan polisi demi masyarakat.

"Saya izin membacakan pernyataan sikap kami, itu belum kami bacakan, penyataan sikap kami agar bisa didengarkan seluruh rakyat Indonesia," kata Kusumo.

Ade pun memberikan waktu beberapa menit saja kepada massa aksi untuk membacakan pernyataan sikap.

"Segera kami beri waktu satu menit untuk membacakan pernyataan sikap," tutur Ade.

Kusumo langsung membacakan tiga poin pernyataan sikap mereka atas penolakan Rizieq Shihab.

Ketiga poin tersebut yakni :

Bahwa kami tidak anti Habaib dan tidak anti ormas Islam yang kami tolak adalah pribadi Rizieq Shihab agar tidak datang, mengikuti kegiatan atau menyelenggarakan kegiatan apapun di Kota Solo.
Kami warga Kota Solo siap hidup berdampingan secara harmonis dengan semua lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, antar golongan, status sosial, dan ormas apapun
Kami warga Kota Solo menjunjung tinggi penegakan hukum dan mendukung upaya pemerintah dan aparat keamanan terkait untuk mewujudkan kesejukan dan kondusifitas wilayah sehingga masyarakat dapat beraktifitas dengan lancar, aman, dan nyaman tanpa ada rasa takut ataupun merasa terintimidasi oleh siapapun juga.
Seusai membacakan poin pernyataan tersebut, massa aksi lantas membubarkan diri tanpa ada perlawanan apapun.

Aksi di Gladag

Aliansi warga Kota Solo menggelar aksi penolakan Rizieq Shihab di Bundaran Gladag, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Sabtu (21/11/2020).

Sejumlah peserta aksi tampak membawa beberapa spanduk bertulisan, 'Warga Solo Tolak Rizieq Shihab', dan 'Warga Solo Tidak Anti Habib, Tidak Anti Ormas Islam, Warga Solo Ingin Hidup Adem Ayem'.

Selain membawa spanduk, massa membawa puluhan tongkat berbendera merah putih.

Korlap Aliansi Warga Kota Solo Menolak Rizieq Shihab, BRM Kusumo Putro mengatakan aksi penolakan Rizieq Shihab bermula dari keprihatinannya dengan situasi beberapa waktu belakangan ini.

"Ini sudah dilakukan di berbagai kota melakukan gerakan-gerakan penolakan terhadap saudara Rizieq Shihab," kata Kusumo.

Menurut Kusumo, kedatangan Rizieq Shihab berpotensi menimbulkan kegaduhan-kegaduhan di Kota Solo.

Padahal, warga menginginkan Kota Solo dalam keadaan damai, sejuk, dan kondusif.

"Warga Kota Solo ingin bisa bekerja dengan tenang, bisa bekerja tanpa rasa takut, tanpa ada yang mengintimidasi," ucap dia.


"Warga bisa melakukan kegiatan keseharian dengan penuh kenyamanan kedamaian," tambahnya.

Kusumo menegaskan dirinya dan aliansi tidak anti dengan FPI, maupun ormas Islam.

Mereka lebih anti dengan orang-orang yang memicu provokasi dan yang hendak memecah belah Indonesia.

"Kami punya hak melindungi kota kami, kami berhak menolak siapapun yang datang ke kota kami yang nantinya memicu kegaduhan-kegaduhan di masyarakat," tandasnya.

Reaksi Kegeraman PA 212

Dewan Tanfidzi Provinsi (DTP) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Jawa Tengah (Jateng) tampak kegeraman saat menyikapi pencopotan baliho Rizieq Shihab, di antaranya di Jakarta.

Protes ditunjukkan saat menggelar keterangan pers imbas baliho Rizieq dicopoti atas perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurahman di Desa Ganten, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (21/11/2020).

Wakil Ketua Bidang Strategi Perjuangan DTP PA 212 Jateng, Endro Sudarsono, menyanyangkan pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurahman atas pernyataannya terkait pembubaran Front Pembela Islam (FPI).

Dikatakan, pernyataan tersebut seharusnya disampaikan kepada Kemendagri RI atau Kemenkumham RI sebagai pihak yang dapat menilai.

“Terkait pernyataan dari Pangdam Jaya terkait akan membubarkan FPI, saya menyanyangkan hal tersebut,” kata Endro.

Endro menilai kurang tepat jika TNI yang menyampaikan wacana tersebut.

“Jika disampaikan TNI itu kurang tepat karena itu bukan ranah TNI," ucap Endro.

Lanjut, ia mengatakan didalam tubuh TNI dan Polri pastinya mempunyai intelejen.

“Selain itu di dalam tubuh TNI- Polri intenlejen hal wacana tersebut disampaikan kepada Kemedagri atau Kemenkumham apakah ditindaklanjuti apakah layak atau tidak," katanya.


Buat Surat untuk Panglima TNI

Protes gerakan masif mencopoti baliho dan spanduk Rizieq Shihab di Jakarta muncul dari Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (21/11/2020).

Ya, Dewan Tanfidzi Provinsi (DTP) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Jateng menggelar konferensi pers menyikapi pencopotan baliho Rizieq Shihab di Jakarta oleh perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurahman di Desa Ganten, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Ketua DTP PA 212 Jateng, R Djayendra Dewa meminta kepada Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mencopot Pangdam Jaya dengan mengirimkan surat terbuka.

"Ini terkait sikap Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman yang mengakui memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pemimpin FPI, Habib Rizieq seusai apel pasukan di Monas kami berikan surat terbuka," ucap Djayendra.

Dajyendra mengatakan dalam penertiban baliho dan MMT tersebut seharusnya tugas dan kewenangan Satpol PP bukan tugas TNI Polri karena TNI sebagai alat negara di bidang pertahanan.

"Ya sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, pasal 7 ayat (1), tugas pokok TNI untuk menegakan kedaulatan negara serta mempertahankan keutuhan wilayah NKRI," jelasnya.

Dia menyampaikan sejumlah poin kepada panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, yakni meminta TNI bersama rakyat mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman separatis, terorisme dan komunisme di NKRI.


"Kemudian tetap bekerja secara profesional tetap berada pada tupoksi tanpa harus keluar dari kewenangan dan mengevaluasi Pangdam Jaya," akunya.

Minta FPI Dibubarkan

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman bereaksi keras terkait pencopotan spanduk FPI di Jakarta.

Dudung, bahkan mengusulkan agar ormas Front Pembela Islam dibubarkan saja.

Jawaban itu disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung awalnya menjawab soal video viral di media sosial berkait sejumlah orang berseragam TNI menurunkan spanduk dan baliho Pemimpin FPI Rizieq Shihab.

Ia pun mengakui bahwa dirinyalah yang meminta pasukannya untuk menurunkan baliho tersebut.

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut.

Oleh karena itu, TNI turun tangan.

"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Setelah itu, Dudung kemudian mengusulkan agar FPI dibubarkan.

"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat, saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya," katanya.

Dudung memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut.

Semua baliho Rizieq yang ilegal akan ditertibkan oleh pasukannya.

"Saya peringatkan, dan saya tidak segan menindak dengan keras. Jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa mewakili umat Islam, tidak," katanya.

Rizieq Shihab menjadi sorotan setelah pulang dari Arab Saudi, Selasa pekan lalu.

Tak hanya soal baliho ilegal, kepulangan Rizieq juga disorot karena menimbulkan kerumunan massa.

Padahal, kerumunan massa dalam jumlah besar dilarang saat ini karena ada pandemi Covid-19.

Kerumunan massa yang melibatkan Rizieq dan para simpatisannya itu kini berbuntut panjang.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Saat Pandemi Polda Metro Jaya juga memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan beberapa pejabat lain terkait penyelenggaraan acara Rizieq itu. (*)


S: Tribunnews


Name

Baerita,2,Berita,23963,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,999,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Akan Dipanggil Polisi, Korlap Aksi Tolak Rizieq BRM Kusumo Putro : Demi NKRI, Risiko Apapun Siap!
Akan Dipanggil Polisi, Korlap Aksi Tolak Rizieq BRM Kusumo Putro : Demi NKRI, Risiko Apapun Siap!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitNlNkyyzkMVup9Wa2VrVaYpjrd7WW8pzYbbHbCvT65IP7nC7Gg-WToKQaYuyUGQOeJlGmnANf_R5EZR1Ocyc8wdmWJ2R8Wp6L5u4qlcLpR33YOK43dltpAWRe7_pOCqFO38z6AzG5Dfg/w640-h358/Screenshot_2020-11-22-21-49-54-50.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitNlNkyyzkMVup9Wa2VrVaYpjrd7WW8pzYbbHbCvT65IP7nC7Gg-WToKQaYuyUGQOeJlGmnANf_R5EZR1Ocyc8wdmWJ2R8Wp6L5u4qlcLpR33YOK43dltpAWRe7_pOCqFO38z6AzG5Dfg/s72-w640-c-h358/Screenshot_2020-11-22-21-49-54-50.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2020/11/akan-dipanggil-polisi-korlap-aksi-tolak.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2020/11/akan-dipanggil-polisi-korlap-aksi-tolak.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy