INDONESIAKININEWS.COM - Buntut penyerangan dan penembakan yang terjadi di Tol Cikampek Senin, 7 Desember 2020 dini hari lalu yang menewaska...
INDONESIAKININEWS.COM - Buntut penyerangan dan penembakan yang terjadi di Tol Cikampek Senin, 7 Desember 2020 dini hari lalu yang menewaskan enam anggota Laskar Pembela Islam masih terus berlanjut.
Sebagaimana diketahui insiden baku tembak yang menewaskan 6 anggota FPI ini masih menjadi polemik.
Polisi dan FPI sendiri memberikan keterangan yang berbeda sehingga membuat banyak spekulasi.
Rocky Gerung mengaku mendapat panggilan dari bebepa LSM pasca insiden tersebut.
Melalui unggahan dalam kanal YouTube miliknya, Rocky mengaku jika banyak LSM yang marah karena insiden itu.
Minta Aparat Tegakkan Hukum dengan Adil, Syekh Ali Jaber: Tidak Ada Alasan Menghalalkan Pembunuhan https://t.co/AFxGE1xjgT
— JakTimNews - Part of Pikiran Rakyat Media Network (@JakTimNews1) December 10, 2020
LSM yang bergerak dibidang Hak Asasi Manusia (HAM) marah besar lantaran insiden ini merupakan pelanggaran HAM yang serius.
“Saya dihubungi oleh banyak LSM-LSM, mereka marah besar karena cita-cita reformasi, cita-cita penegakan hukum dan hak asasi manusia diabaikan oleh negara,” kata Rocky.
Melansir dari PR Cirebon dalam artikel yang berjudul Setelah Insiden Penembakan Laskar FPI, Rocky Gerung Dihubungi Oleh Banyak LSM, Ada Apa?, Rocky menyebut para LSM bersama rakyat di Indonesia merasa tercoreng HAM nya dan merasa diabaikan oleh Negara. Mereka merasa demikian karena hingga saat ini Negara masih belum memberikan respon yang serius atas insiden penembakan ini.
Menurut Rocky kalau saja setelah kejadian tersebut Pemerintah langsung menanggapi dan memberikan respon mungkin saja rakyat tidak begitu merasa marah dan terabaikan.
“Mungkin, kalau pemerintah ada suara itu akan ada keteduhan. Tapi ini tidak ada, sehingga yang ada spekulasi yang semakin menjadi-jadi,” kata Rocky.
Menurut Rocky, saat ini masyarakat ada dalam kecemasan karena menunggu kepastian dan kejelasan dari Pemerintah. Maka seharusnya, Pemerintah segera tampil dan memberi klarifikasi soal konteks dari insiden yang terjadi di Tol Cikampek KM 50 tersebut.
“Intinya adalah teksnya sudah jelas terjadi penembakan, konteksnya yang masih belum jelas kenapa ada penembakan, penguntitan dan semacamnya, nah itu yang mestinya diklarifikasi oleh pemerintah,” pungkas Rocky.
S:pikiranrakyat