INDONESIAKININEWS.COM - Kabar perwakilan Kedubes Jerman yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, turut disorot Guru Besar Hu...
INDONESIAKININEWS.COM - Kabar perwakilan Kedubes Jerman yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, turut disorot Guru Besar Hukum Internasional Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Hikmahanto Juwana.
Hikmahanto menyebut, kedatangan perwakilan Kedubes Jerman ke markas FPI ini bisa menjadi polemik di antara hubungan baik Jerman dan Indonesia.
Ia meminta agar perwakilan itu untuk dipulangkan ke negara asalnya.
"Sebaiknya Duta Besar Jerman untuk Indonesia mengklarifikasi hal ini dan meminta maaf secara terbuka.
Selanjutnya Dubes Jerman segera memulangkan pegawai kedubes yang telah bertindak secara ceroboh.
Ini untuk mencegah rusaknya hubungan diplomatik Indonesia dan Jerman," kata Hikmahanto dalam keterangannya, Minggu (20/12).
Kedubes Jerman memang sudah memberikan klarifikasi terkait kedatangan perwakilannya itu ke markas FPI.
Menurut Hikmahanto, klarifikasi itu merendahkan kecerdasan publik dan pemerintah Indonesia.
Selain itu, kata dia, dalam klarifikasi itu tak dijelaskan apakah perwakilan Kedubes Jerman yang datang merupakan seorang diplomat atau bukan.
"Kedua, tidak seharusnya pegawai Kedutaan mencari tahu tentang sesuatu dengan mendatangi Markas FPI.
Ketiga, adalah tindakan bodoh dari pegawai Kedubes Jerman untuk datang ke Markas FPI di era sosial media. Siapa saja tentu dapat mengambil gambar dan mempostingnya di sosial media," kata dia.
Hikmahanto menilai, pegawai atau perwakilan Kedubes Jerman ini seharusnya memperhatikan situasi politik yang berkembang di Indonesia.
"Pegawai tersebut seolah membiarkan Negara Jerman dijadikan legitimasi untuk satu pihak dan pada saat bersamaan sebagai tindakan yang tidak bersahabat oleh pihak yang lain," imbuhnya.
"Lebih lanjut patut disayangkan klarifikasi dilakukan dalam waktu yang cukup lama meski Kedubes Jerman memberi alasan Sabtu dan Minggu libur," tambahnya.
S: kumparan