$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Akhirnya Pihak Prabowo Subianto Respon Drone China atau Seaglider di Selayar, Kata Menhan Era Jokowi

INDONESIAKININEWS.COM -  Akhirnya pihak Prabowo Subianto respon drone China atau seaglider di Selayar, kata Menhan era Jokowi. Menteri Perta...



INDONESIAKININEWS.COM - Akhirnya pihak Prabowo Subianto respon drone China atau seaglider di Selayar, kata Menhan era Jokowi.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya memberikan tanggapan atas temuan drone China di bawah laut yang diduga milik China di perairan Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengenai drone China ini disampaikan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak Juru Bicara Menteri Pertahanan RI pada Senin (4/1/2021).
 
Dahnil mengungkapkan, menurut Prabowo Subianto, sejak awal dirinya telah berkomitmen untuk memperkuat pertahanan Indonesia.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi temuan seperti drone China ini.

Karena itulah mengapa Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto saat menjabat langsung melakukan muhibah kebanyak negara produsen alutsista terbaik.

Kunjungan Prabowo Subianto ke negara-negara produsen persenjataan tersebut untuk mendapatkan alutsista terbaik demi memperkuat pertahanan Indonesia agar bisa menangka masuknya kekuatan asing seperti drone China ini.

"Baik pertanahan laut, udara dan darat, dan juga untuk kepentingan memperkuat diplomasi pertahanan tentunya," kata Dahnil dikutip dari akun media sosialnya.

Mengenai penemuan benda asing yang sebelumnya disebut drone China di laut di perairan Selayar, Kementerian Pertahanan mengajak publik tidak berpolemik yang kontraproduktif.

Sebab saat ini, Kementerian Pertahanan dan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia khususnya Angkatan Laut telah menangani permasalahan tersebut. 

Saat ini TNI AL sudah menyatakan bahwa drone China yang ditemukan tersebut adalah seaglider yang biasa digunakan untuk survei data oseanografi.

Untuk lebih terperinci menenai drone China ini, pihak TNI AL melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai Drone tersebut.

Prabowo Subianto berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia dan mari bersama memperkuat pertahanan rakyat semesta untuk memastikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih kuat.

Bukan drone China, tapi seaglider

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memberi keterangan pers perihal penemuan benda asing mirip drone yang ditemukan oleh nelayan di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. 

Yudo mengungkapkan, benda yang sebelumnya ditemukan oleh nelayan tersebut merupakan seaglider.

Hal itu sekaligus menampik dugaan benda itu merupakan sebuah drone. 

“Hari ini saya akan menyampaikan tentang alat atau seaglider yang kemarin ditemukan nelayan dari Desa Majapahit, Selayar,” ucap Yudo, Senin (4/1/2021). 

KSAL, Laksamana Yudo Margono 
KSAL, Laksamana TNI Yudo Margono (DOK TRIBUNNEWS.COM)
Namun, Yudo tak menjelaskan siapa pemilik seaglider itu.

Yudo mengatakan, benda mirip rudal tersebut terbuat dari aluminium dengan dua sayap dan propeller serta antena belakang.

Selain itu ada juga instrumen mirip kamera di badan seaglider. 

“Data-datanya, badan terbuat dari aluminium dengan dua sayap 50 cm, panjang body 225 cm, kemudian propeller 18 cm di bawah, panjang antena yang belakang 93 cm,” ucapnya. 

Namun demikian, Yudo sedari awal enggan untuk berandai-andai soal penemuan benda itu. 

Mereka masih harus melakukan penelitian terlebih dahulu untuk memastikan informasi yang sebenarnya. 

“Saya nggak mau berandai-andai supaya rekan-rekan semuanya jelas tentang penggunaan maupun fungsi dari alat yang ditemukan di Kabupaten Selayar,” katanya. 

Untuk itu, sea glider tersebut langsung dibawa dari Surabaya menuju Jakarta tepatnya ke Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidrosal) TNI AL agar bisa diteliti fungsi dari alat tersebut. 

"Saya bawa ke Hidrosal karena ini lembaga yang kompeten untuk meneliti adanya peralatan tersebut jadi supaya lebih real adanya sehingga alat tersebut kita bawa ke sini," kata Yudo. 

Apa itu seaglider?

Yudo menjelaskan seaglider merupakan alat yang umumnya digunakan untuk penelitian kelautan.

Pada umumnya, kata Yudo, alat tersebut membawa sejumlah sensor yang dapat merekam antara lain kedalaman laut, arah arus, suhu, kadar oksigen, kesuburan laut, hingga suara ikan.

"Sea glider ini dapat bertahan sampai dua tahun beroperasi di laut. Jadi alat ini juga bisa berjalan mengikuti arah arus karena di sini ada kemudinya, yang bisa mengikuti arah arus.

 Jadi bisa tenggelam, mengumpulkan data, data altimetri tentunya, kemudian arah arus, juga kedalaman, data-data tentang altimetri laut," kata Yudo.

Alat tersebut, kata Yudo, biasanya diluncurkan dari kapal atas permukaan dan dapat menyelam ke dasar laut untuk mengumpulkan data kelautan.

Setelah mengumpulkan data kelautan di dasar laut alat tersebut, kata Yudo, bisa bergerak ke permukaan untuk mengirimkan data ke satelit.

Kemudian pengendali di darat bisa mengambil data dari satelit tersebut.

"Bisa melayang, muncul, ini bisa berjalan lama. Bisa sampai dua tahun. 

Tapi setiap saat mereka muncul memberikan data, kemuidan diisi lagi. Ini datanya langsung masuk ke satelit lalu ke satuan pengendali di darat," kata Yudo.

Spekulasi publik

Sebelumnya, penemuan benda mencurigakan oleh nelayan menjadi perhatian publik.

Belum adanya pernyataan resmi dari pemerintah, membuat publik berspeskulasi bahwa benda tersebut adalah drone.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana kepada Tribunnews, Sabtu (2/1/2020).

“Bila sudah diketahui asal usul negara yang memiliki drone tersebut, Kemlu harus melakukan protes diplomatik yang keras terhadap negara tersebut."

"Dan bila perlu tindakan tegas lainnya,” ujar Hikmahanto.

Protes keras dan tindakan tegas ini, menurut dia, dilakukan terlepas apakah negara tersebut adalah negara sahabat, bahkan adanya ketergantungan Indonesia secara ekonomi.

“Jangan sampai terulang kembali insiden atas agen intelijen Jerman.

 Kemlu hanya puas dengan klarifikasi Kedubes Jerman, dan agen tersebut dipulangkan oleh Kedubes tanpa ada protes diplomatik. Seharusnya Kemlu melakukan tindakan yang lebih tegas lainnya bila kegiatan mata-mata terkuak,” katanya memaparkan.

Dia menjelaskan, hal ini semua dilakukan agar diplomasi untuk mempertahankan kedaulatan NKRI benar-benar diperankan oleh Kemlu.

“Jangan sampai Indonesia dianggap lemah, bahkan mudah untuk diajak berkompromi, saat tindakan mata-mata yang dilakukan oleh negara lain terkuak,” ucapnya.

Jadi sorotan media Australia

Sebelumnya, diberitakan media massa Australia ABC, seorang nelayan di Sulawesi menemukan drone bawah laut yang diduga adalah milik China di perairan yang dianggap strategis bagi Australia.

Gambar yang diterbitkan di media lokal di Indonesia menunjukkan seorang perwira militer Indonesia berfoto dengan kendaraan bawah air tanpa awak (UUV), yang ditemukan tepat sebelum Natal di dekat Pulau Selayar, Sulawesi Selatan.

UUV diangkat dari air oleh nelayan setempat pada tanggal 20 Desember lalu, tapi baru dilaporkan ke pihak berwenang enam hari kemudian.

Drone bawah laut yang ditemukan oleh nelayan Sulawesi diduga milik China dan kini telah disimpan di pangkalan TNI Angkatan Laut di Makassar, Sulsel untuk diperiksa. 

Drone bawah laut yang ditemukan oleh nelayan Sulawesi diduga milik China dan kini telah disimpan di pangkalan TNI Angkatan Laut di Makassar, Sulsel untuk diperiksa. 

(TWITTER.COM/@MEDIASELAYAR)
Pakar keamanan mengatakan drone pengintai berteknologi tinggi ini dikenal sebagai pesawat layang yang mengandalkan propulsi daya apung.

Seorang pejabat mengatakan kepada ABC jika penemuan itu patut diperhatikan, karena UUV tersebut disita di rute maritim penting, yang menghubungkan Laut Cina Selatan dengan kota paling utara di Australia, yakni Darwin.

Menurut laporan sejumlah media Indonesia, drone yang ditemukan tersebut memiliki panjang 225cm, dengan lebar sayap 50cm dan antena sepanjang 93cm.

Awalnya drone ini diserahkan ke polisi, tetapi sekarang telah disita oleh pihak TNI dan dipindahkan ke Pangkalan Angkatan Laut Utama ke-6 di Makassar untuk diperiksa.

Seorang analis keamanan terkemuka di Indonesia dengan julukan "Jatosint" di dunia maya mengklaim jika peralatan tersebut "sangat mirip dengan UUV \'Sea Wing\' milik China, yang, jika benar, [menimbulkan] banyak pertanyaan, terutama bagaimana bisa ditemukan jauh di wilayah kami ".

Publikasi pertahanan, \'Naval News\', mencatat bahwa UUV mengumpulkan data oseanografi penting termasuk suhu, kekeruhan air, salinitas, tingkat klorofil dan oksigen.

"Data ini mungkin terdengar tidak berbahaya dan sering digunakan untuk penelitian ilmiah, tetapi bisa sangat berharga bagi perencanaan angkatan laut, terutama mendukung operasi kapal selam," tulis Naval News.

Maret tahun lalu, UUV Sea Wing sejenis ditemukan seorang nelayan Indonesia di dekat Kepulauan Riau, sementara drone bawah air lainnya ditemukan awal tahun 2020 di dekat Pangkalan Angkatan Laut Surabaya.

Tahun 2016, China melayangkan protes setelah mereka menangkap \'glider\' milik Angkatan Laut AS yang serupa di perairan internasional di Laut China Selatan, tetapi kendaraan tanpa awak itu baru dikembalikan setelah situasi memburuk.

Awal tahun ini, ABC mengungkapkan sebuah kapal penelitian milik China yang berteknologi tinggi telah terdeteksi sedang memetakan perairan penting secara strategis di lepas pantai Australia Barat, tempat banyak ditemukan kapal bawah laut.

ABC telah menghubungi Departemen Pertahanan Australia untuk mengomentari penemuan terbaru dari UUV China yang dicurigai di Indonesia tersebut.(*)

 




S: Tribunnews


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Akhirnya Pihak Prabowo Subianto Respon Drone China atau Seaglider di Selayar, Kata Menhan Era Jokowi
Akhirnya Pihak Prabowo Subianto Respon Drone China atau Seaglider di Selayar, Kata Menhan Era Jokowi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0A9AfCCWgZ2fEQ_9Rsh7yC8yQWbSuoA1S3z0gTJihiCK0V1LFQEJGYUVYBU349Ua9AHeK5sBB6uoYmkF8_xjJHGL-JExNgUu9btS-Q0c0NVO05GDq0V3Uad5zTEobTiX1tyUaf7QGGQU/w640-h362/Screenshot_2021-01-05-19-11-22-03.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0A9AfCCWgZ2fEQ_9Rsh7yC8yQWbSuoA1S3z0gTJihiCK0V1LFQEJGYUVYBU349Ua9AHeK5sBB6uoYmkF8_xjJHGL-JExNgUu9btS-Q0c0NVO05GDq0V3Uad5zTEobTiX1tyUaf7QGGQU/s72-w640-c-h362/Screenshot_2021-01-05-19-11-22-03.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/01/akhirnya-pihak-prabowo-subianto-respon.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/01/akhirnya-pihak-prabowo-subianto-respon.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy