INDONESIAKININEWS.COM - Tepatnya lima hari lalu seorang pria indigo terkait telah melihat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182, di mana h...
INDONESIAKININEWS.COM - Tepatnya lima hari lalu seorang pria indigo terkait telah melihat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182, di mana hari nahas itu benar-benar terjadi usai pesawat itu hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.
"Itu yang aku lihat, kecelakaan, bencana," tulis Madhiro Eiji dalam akun Instagramnya dengan membuat tanda tagar: #crash #disaster seperti yang dikutip INDOZONE, Senin (11/1/2021).
Postingan itu dibuat oleh Madhiro Eiji tepat dua hari sebelum kecelakaan pesawat Sriwijaya Air jatuh dari ketinggian dan terjun bebas menabrak permukaan laut.
Entah bagaimana pria indigo yang dinilai memiliki indera ketujuh itu bisa melihat kecelakaan pesawat dua hari sebelum bencana Sriwijaya Air itu.
Tidak hanya itu, dia juga mengajak followernya untuk membantu basarnas dengan memberi petunjuk berdasarkan pengelihatannya menemukan pesawat yang telah menjadi serpihan dan kini dalam pencarian black box.
"Yuk teman2 bantu basarnas menemukan pesawat nya. Gunakan clue dalam foto yg eiji buat.. clu ada di foto sebelumnya," tulisnya.
Menurut Eiji black box yang saat ini dalam pencarian kendati titik lokasi sudah terdeteksi, tertanam di dasar laut dekat dengan serpihan sayap pesawat.
"BB tertanam dekat sayap. Maaf jika gambarnya kurang berkenan. Semoga bisa membantu.#crash #disaster #semogamembantu," kata Eiji lagi dalam postingan Instagramnya.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan operasi pencarian kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu dilaksanakan selama 24 jam tanpa henti.
"Kami melakukan operasi SAR selama 24 jam. Secara teknis operasional, operasi SAR pada malam hari kami laksanakan dengan cara pemantauan maupun sif," katanya melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan Basarnas masih menerapkan pola operasi pencarian yang sama, yaitu pencarian di permukaan air, di dalam air, dan penyisiran di garis pantai.
Basarnas juga telah mengerahkan BN Basudewa yang dilengkapi alat deteksi bawah air milik Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari koordinat pasti keberadaan dua kotak hitam pesawat.
"Sinyal dari dua kotak hitam pesawat diyakini sudah terdeteksi, berjarak antara 150 meter hingga 200 meter dari tempat pesawat jatuh," tuturnya.
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1), pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra
S: Indozone