INDONESIAKININEWS.COM - Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) Yusuf Leonard Henuk (YLH) kembali menyerang aktivis Natalius Pigai terk...
INDONESIAKININEWS.COM - Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) Yusuf Leonard Henuk (YLH) kembali menyerang aktivis Natalius Pigai terkait kasus rasisme yang tengah ramai akhir-akhir ini.
Lewat akun Twitter pribadinya, YLH menyebut mantan Komisioner Komnas HAM itu sebagai seorang warga negara yang tidak baik.
YLH menunggah tangkapan layar cuitan Pigai yang ‘lapor’ ke Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin.
“Natalius Pigai, kau bukan orang Indonesia baik,” tulisnya, Jumat 29 Januari 2021.
Ia menyatakan, Natalius Pigai sengaja dan menginginkan Indonesia rusuh seperti yang terjadi di AS beberap waktu lalu.
Yakni saat Negeri Paman Sam itu dilanda kerusuhan rasial yang dilatari kasus George Floyd.
Hanya saja, yang dijadikan alasan Pigai untuk mengadu itu adalah kasusnya pribadi yang dianggapnya menjadi kasus rasisme terhadap semua warga suku Papua.
“Kau provokasi kasus kau ke @LloydAustin_ biar rusuh di Indonesia seperti (kasus) George Floyd,” ujarnya.
YLH menyebut Natalius Pigai tidak mengakui Papua sebagai bagian dari NKRI sebagaimana pengakuan dari PBB selama ini.
“Kau bukan orang Papua yang baik, yang cinta Indonesia dan mendukung Papua bagian dari NKRI yang didukung penuh PBB selamanya.”
“Tanggapanmu?” tandasnya.
NATALIUS PIGAI(@nataliusPigai2/@NataliusPigai3),KAU BUKAN ORANG INDONESIA BAIK,KARENA KAU PROVOKASI KASUS KAU KE @LloydAustin_ BIAR RUSUH DI INDONESIA SEPERTI GEORGE FLOYD.KAU BUKAN ORANG PAPUA BAIK CINTA INDONESIA&DUKUNG PAPUA BAGIAN DARI NKRI DIDUKUNG PBB SELAMANYA.TANGGAPANMU? https://t.co/r6GBcqygCi— Prof. Yusuf L. Henuk (Partner BIBI LUNG) (@ProfYLH) January 28, 2021
Sebelumnya, Natalius Pigai mengadukan kasus rasisme yang dilakukan Ambroncius Nababan kepada dirinya kepada Menhan AS Lloyd Austin.
Dalam cuitan pada 24 Januari 2021, Pigai membanggakan Austin sebagai keturunan Afro-Amerika yang paling berkuasa di dunia.
Pigai menyatakan, dirinya saat ini tengah berjuang melawan negara yang melakukan rasisme terhadap masyarakat Papua sejak lebih dari 50 tahun lalu.
Pigai juga menyebut bahwa selama ini telah terjadi penyiksaan, pembunuhan dan genosida suku Papua yang dilakukan secara sistematis oleh negara.
“Kami butuh perhatian,” kata Pigai dalam cuitan aduannya itu.
Untuk diketahui, kasus rasisme terhadap Natalius Pigai dilakukan oleh Ambroncius Nababan melalui media sosial.
Kasus ini bahkan sudah ditangani polisi yang menetapkan Ambroncius sebagai tersangka dan melakukan penahanan.***
S:Galamedianews