INDONESIAKININEWS.COM - Kabar baik untuk warga ibukota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevitalisasi jembatan penyeberangan ora...
INDONESIAKININEWS.COM - Kabar baik untuk warga ibukota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevitalisasi jembatan penyeberangan orang (JPO) Karet Sudirman. Bukan hanya mempercantik, akan ada makna mendalam dari desain JPO itu nantinya.
“JPO Karet Sudirman didedikasikan untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan Tenaga Medis dalam menangani Pandemi Virus Corona (COVID-19),” demikian penjelasan Dinas Bina Marga DKI Jakarta di akun Twitter resminya yang dikutip pada Minggu (31/1/2021).
Nantinya JPO dibangun dengan konsep modern dilengkapi anjungan bertema Kapal Pinisi. JPO ini juga hadir dengan fasilitas Jembatan Penyeberangan Sepeda (JPS) dan Anjungan Pandang Jakarta.
“Terdapat hub baru di area CBD Karet Sudirman antara pejalan kaki, pesepeda serta pengguna transportasi publik. JPO ini juga dilengkapi Lift kapasitas 3000 kg yang dapat mengangkut 8 sepeda sekaligus pengendara, maupun penyandang disabilitas yang membutuhkan serta dilengkapi bike lounge,” cuitnya lagi.
Tak hanya itu, JPO ini juga dilengkapi CCTV & sensor beban pada Anjungan untuk keamanan. JPO ini juga dilengkapi Galeri Apresiasi pejuang Covid-19 dari tenaga kesehatan selama 2020-2021. Anjungan Pandang Jakarta yang menunjukkan perkembangan Jakarta dulu, kini, dan masa depan.
Pro kontra warganet pun tak terelakkan. Sebagian dari mereka mengaku sesat pikir akan hubungan antara JPO dengan tenaga medis yang gugur karena terpapar Covid-19.
“Baca bolak balik sy lihat gak ada hub JPO sama mengenang perjuangan dan pengorbanan tenaga medis dlm penanganan Covid19, mending duitnya buat sekolahin atau kuliahin anak tenaga medis yg gugur itu lebih nyata,” celoteh pemilik akun @ferry***.
“Revitalisasi ya normal2 aja, yg penting vital kembali. Konsep mengenang itu keliru, museum/monumen/pengingat tsunami dibuat setelah recovery selesai, bukan saat korban masih berguguran! Kapal Pinisi apa lagi ini, anjungan pandang. Masa lalu Pinisi? Kini covid? Menatap masa depan?” gumam @miph***.
Adapula yang mengkritik miskinnya kreatifitas Pemprov DKI dibawah kepemimpinan Anies Baswedan sehingga anggaran terbuang percuma serta tidak tepat tuju.
“Mending tuh duit buat hal yang lebih berguna buat penanganan covid. Dimana2 dedikasi mengenang perjuangan itu setelah perang bukan pas perang berlangsung. Segitunya buat abisin anggaran, kasian miskin kreatifitas,” tuntut @siapaaja**
S:fajar