INDONESIAKININEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mensinyalir, bahwa p...
INDONESIAKININEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mensinyalir, bahwa polemik perseteruan Gerindra-Anies sengaja diciptakan.
Gerindra, kata dia, sedang memanfaatkan hubungannya yang tidak harmonis dengan Anies untuk mengetes reaksi publik.
“Apalagi saat ini Gerindra dan PDIP lagi mesra-mesranya,” kata Adi, Jakarta (25/1/2021).
Menurut Adi, reaksi publik diperlukan untuk memetakan calon gubernur yang akan diusung pada Pilkada DKI mendatang, pasca Gerindra merapat ke Istana.
Bukan hal mustahil jika PDIP dan Gerindra nantinya akan berkoalisi melawan Anies di Jakarta.
“Disharmonisasi hubungan dengan Anies dijadikan momentum untuk mengetes kecenderungan pasar,” ungkapnya.
Adi mengutarakan hubungan Anies dan Gerindra tampak semakin tidak harmonis setelah muncul pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis. Ali mengkritik penanganan Covid-19 di Jakarta dan meminta Anies mundur dari jabatannya.
Menurut Adi, Gerindra berpotensi tak lagi mendukung Anies. Wajar bila partai besutan Prabowo Subianto itu merasa pantas untuk menyodorkan kadernya sebagai calon gubernur melawan Anies. Sebab, Gerindra berhasil memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI 2017.
“Andai nanti digelar di Pilkada DKI 2022, sangat potensial yang menjadi pesaing utama Anies adalah Riza Patria, bukan yang lain,” katanya.
Mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Ahmad Riza Patria saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia terpilih menggantikan Sandiaga Uno dalam rapat paripurna DPRD DKI. Riza dilantik pada 15 April 2020.
S:kronologi