INDONESIAKININEWS.COM - Hingga kini, kunjungan kerja Jokowi di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu yang lalu masih menjadi pe...
INDONESIAKININEWS.COM - Hingga kini, kunjungan kerja Jokowi di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu yang lalu masih menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, kerumunan yang timbul karena kunjungan Jokowi tersebut diduga oleh sebagian pihak sebagai bentuk pelanggaran dalam protokol kesehatan.
Dalam sebuah potongan video yang beredar, Jokowi terlihat melintasi kerumunan massa dengan menggunakan mobil hitam sambil melambai-lambai ke arah kerumunan.
Sesekali Jokowi juga terlihat menunjuk-nunjuk ke arah masker yang ia gunakan seolah mengingatkan kepada kerumunan warga yang hadir untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan.
Tak sedikit pihak yang akhirnya menduga, kerumunan yang timbul karena kunjungan Jokowi tersebut melanggar protokol kesehatan.
Bahkan hingga menyamakannya dengan kasus kerumunan Habib Rizieq beberapa waktu yang lalu.
Menanggapi hal tersebut, seorang warga NTT, Even Edomeko, menyatakan bahwa kerumunan yang timbul itu adalah kesalahan mereka sendiri sebagai warga NTT, bukanlah kesalahan presiden.
Tanggapan tersebut ia unggah lewat sebuah puisi yang ia tuliskan di akun Facebook pribadinya, sebagaimana dikutip PORTAL JEMBER dari Facebook Even Edomeko, 25 Februari 2021.
Halaman:
Sumber: Facebook Even Edomeko
Berikut adalah puisi yang ia unggah tersebut.
KAU MARAH PADA PRESIDEN KAMI?Kau keliru, Jelek.
Keliru, karena beliau dengan tegas menyuruh tak boleh ada penyambutan. Baliho tak boleh. Tarian tak boleh. Semua adat penerimaan tamu kehormatan beliau tolak. Makan pun tidak. Minum saja tidak.
Kurang apa, coba?
Kekurangan itu yakni justru CINTA KAMI PADANYA MENJADI SEMAKIN BESAAAAR.
Cinta itulah yang mendorong kami MENUTUP JALAN saat mobilnya melambat di tikungan L. Kami bersorak lupa jaga jarak. Dari atas mobil, beliau ingatkan kami untuk pake masker.
Kami buka masker agar suara teriakan kami beliau dengar. Karena memang HANYA DIA YANG MENDENGARKAN KAMI. Kau tidak pernah, to?
Jadi, ITU SALAH KAMI. JANGAN SALAHKAN DIA.
Kau iri ka, Jelek?
Sontak, unggahan Even tersebut mendapatkan respons yang cukup banyak dari pengguna Facebook lainnya.
Salah satunya netizen dengan nama Tapo Tarsisius.
Ia menilai, sebagai tuan rumah yang menyambut kedatangan presiden, harusnya malu karena tidak bisa memberi penghormatan yang layak sesuai dengan kebudayaan mereka.
"Sebagai tuan rumah kita justru malu dengan tamu istimewa kita karena tidak bisa memberi penghormatan yang layak sesuai budaya kita," ujarnya.
Namun, ketika hanya mampu menyambut dengan cinta yang luar biasa, kata Tapo, ada saja orang yang iri hati dan dengki merendahkan martabatnya sebagai orang NTT.
"Ketika kita hanya mampu menyambut dengan gejolak cinta yang luar biasa, ada orang dengan hati iri dan dengki ingin meredam dengan celotehan yang sungguh merendahkan martabatnya sendiri sebagai orang NTT," pungkasnya.
Beragam komentar lainnya turut merespons unggahan Even Edomeko tersebut.***
S:Portaljember