INDONESIAKININEWS.COM - Tanggapan politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko yang menanggapi sindiran Jusuf Kalla (JK) ke Jokowi dipermasal...
INDONESIAKININEWS.COM - Tanggapan politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko yang menanggapi sindiran Jusuf Kalla (JK) ke Jokowi dipermasalahkan.
Budiman disebut menuduh mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) rasis dan pro kekerasan.
"@budimandjatmiko menuduh pak @Pak_JK rasis & pro kekerasan. Dari kalimat Pak Jk yg mana Budiman menyimpulkannya?," tulis akun @FaqihSyahrir dengan mengunggah tangkap layar cuitan Budiman Sudjatmiko, Sabtu 13 Januari 2021.
"Terasa dangkal dan gak relevan, jika itu untuk membela penguasa sekarang," tambahnya.
Dituduh menyebut Jusuf Kalla (JK) rasis dan pro kekerasan. Budiman justru menantang dilaporkan.
"Laporin aja hehehe..Aku senang jika kau laporin karena bisa ngomong terbuka di pengadilan. Ini podium favoritku soalnya," kata mantan Anggot DPR RI itu.
Budiman menyebut, ia pernah divonis selama 13 tahun oleh pengadilan. Tapu rezim yang memenjarakannya divonis seumur hidup.
"Terakhir aku bicara di pengadilan sih aku divonis 13 tahun. Tapi tak lama setelahnya rejim yg menenjarakanku divonis seumur hidup. Saya senang kalau pertarungannya tuntas spt itu...Biar jenis pertarungan kita naik kelas. @FaqihSyahrir & kelompokmu mau?," tuturnya.
Ia menyebut, di pengadilan selain menguji nalar asli dan palsu juga menguji nyali asli dan palsu.
"Di ruang pengadilan lah tempat kita bisa memilah2 nalar asli dgn nalar palsu serta nyali asli dgn nyali palsu..(jika di ruang akademis, cuma nalar asli & palsu yg dibedakan; jika dlm pertarungan lapangan cuma nyali asli & palsu yg dibedakan)," ujar Budiman.
Diberitakan sebelumnya, Budiman melalui cuitan di akun Twitternya menjawab sindiran JK terhadap Jokowi tentang kritik pemerintah yang tidak ditangkap polisi.
"Jgn rasis & pro kekerasan, pak. Saya tak pernah jd Wapres 2 kali di era demokrasi tp tahu beda kritik & provokasi," tulisnya sambil menanggapi tautan sebuah berita.
"Kenapa? Karena saya dulu kritikus & oposan (di luar & di dalam sistem). Bhw saya dulu ditangkap, bkn krn saya rasis tp rejimnya tak demokratis," tambahnya.
s: pikiran-rakyat.com