INDONESIAKININEWS.COM - Belakangan ini kabar yang mengejutkan terkait penjualan senjata dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) t...
INDONESIAKININEWS.COM - Belakangan ini kabar yang mengejutkan terkait penjualan senjata dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ternyata dilakukan oleh 6 pelaku yang diantaranya ada dua oknum Polisi dan satu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Terkait hal tersebut, dua anggota polisi itu masih aktif di kepolisian dan satu anggota TNI juga masih aktif di tempatnya bertugas. Kini, sudah tujuh orang yang jadi tersangka atas kasus jual-beli senjata di Kota Ambon, Maluku.
Sementara itu, belakangan ini viral video penangkapan 6 pelaku tersebut yang diunggah oleh akun Instagram @manaberita. Tampak, para pelaku tersebut diarak ke tempat konferensi pers untuk kembali menindaklanjuti kasus tersebut pada Selasa (23/2/2021).
"6 Pelaku ini dihadirkan pada konferensi pers untuk menindaklanjuti kasus tersebut, Selasa, 23 Februari 2021. Kali ini Polda Maluku dan Kodam XVI Pattimura yang menggelarnya. Kodam hadir, karena ada dugaan keterlibatan satu anggotanya, Praka MS," tulis akun tersebut.
Meski begitu, salah satu anggota TNI yang bernama Praka MS tidak dihadirkan di dalam pers tersebut karena beberapa hal yang masih dalam penyelidikan.
Unggahan itu pun memancing emosi para netizen karena dianggap telah merusak citra bangsa dan pembela negara sebagai pelayan masyarakat. Sebab, dua anggota polisi dan satu anggota TNI itu menjadi biang yang memberikan alat kepada kelompok KKB untuk terus melawan NKRI.
"Usut tuntas kasus ini, jangan biarkan rumor ada pejabat, tokoh dll terlibat. Adili yang bersalah, usut semua yang terlibat secara transparan sampai ke atas-atasnya," tambah akun tersebut.
"Gaji masih kurang?" kata akun dimaszsg.
"Secara tidak langsung mereka yg membunuh teman2nya sendiri, jahatnyaaa," kata akun riyadlulbadiah.
S:Indozone
