INDONESIAKININEWS.COM - Eks pentolan FPI Munarman buka suara soal kejadian mengerikan baru-baru ini, yakni seorang terduga teroris berpaka...
INDONESIAKININEWS.COM - Eks pentolan FPI Munarman buka suara soal kejadian mengerikan baru-baru ini, yakni seorang terduga teroris berpakaian wanita dengan kerudung biru menyerang Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 31 Maret 2021, sekitar pukul 16.30 WIB.
Video Mabes Polri yang diserang terduga teroris tersebut dapat ditemukan di akun Twitter @muannas_alaidid.
Munarman menyebut bahwa isu-isu yang berkaitan dengan teroris biasa muncul di kondisi-kondisi tertentu.
Menurutnya, isu-isu semacam itu muncul ketika publik bersimpati terhadap tokoh-tokoh Islam, seperti saat ini Habib Rizieq Shihab yang sedang menjalani persidangan kasus kerumunan.
"Isu-isu seperti ini biasanya muncul publik bersimpati terhadap tokoh-tokoh Islam dan gerakan Islam," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, Rabu, 31 Maret 2021.
Munarman berpendapat, saat simpati publik terhadap tokoh-tokoh Islam meningkat biasanya muncul isu-isu lain yang berusaha menutupinya.
Halaman:
Sumber: Youtube, Twitter
"Tiba-tiba ada isu lain yang mendisrupsi, kira-kira begitu, itu dari segi pola," tutur Munarman.
Dia yakin orang-orang teroris tersebut tidak akan muncul ketika ajaran-ajaran Islam di Indonesia dihina oleh sejumlah pihak.
"Orang-orang teroris ini ya tidak pernah muncul, tidak pernah menyatakan keislamannya ketika ada ajaran-ajaran Islam yang dihinakan dan dilecehkan, padahal orangnya jelas (pelakunya)," ucapnya.
"Tapi justru dia muncul ketika ada umat Islam yang justru dia zalimi," sambung Munarman.
Lebih lanjut, Munarman pun membahas soal kualitas video terduga teroris yang menyerang Mabes Polri tersebut.
"Saya kira pertama-tama kita tidak boleh spekulasi ya, dari video yang ada itu kan baru video CCTV atau dari kamera HP jarak jauh ya, itu yang pertama, yang kedua kita belum jelas dan gambarnya juga kalau kita saksikan tadi itu masih agak kabur-kabur," tuturnya.
Dalam pengertian, sambung Munarman, tidak setajam gambar-gambar yang "diproduksi" beberapa hari yang lalu.
"Tidak setajam gambar-gambar yang "diproduksi" beberapa hari yang lalu dalam peristiwa Makassar dan peristiwa yang katanya ditangkap di Condet ya," ujarnya.
"Karena kan ada yang memproduksi itu pasti kan, jernih gambarnya kan, sementara yang kita saksikan barusan ini masih sangat kabur, kameranya amatiran lah kira-kira, tapi menurut saya paling tidak ini menjadi pertanyaan dan tanda tanya besar," tutup Munarman.
Sebelumnya, seorang tak dikenal dan bersenjata memasuki markas polisi di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Tak lama kemudian aksi baku tembak dengan polisi sempat terjadi.
Usai baku tembak, dalam video yang beredar, terlihat ada sosok dalam kondisi tersungkur.
Jasadnya yang berada di halaman Mabes Polri, Jakarta belum dipastikan, apakah lelaki atau perempuan.
Sementara dari pantauan lokasi tampak seorang tak dikenal memasuki area Mabes Polri dengan mengenakan pakaian seperti perempuan.
Pakaian yang dikenakan berupa kerudung biru dan rok hitam panjang masuk ke dalam lingkungan Bareskrim.
Seseorang itu menghampiri pos penjagaan sambil menodongkan senjata api. Tiga orang petugas yang mempergoki aksi wanita itu lantas melarikan diri.
Sementara sosok yang belum diketahui identitasnya tetap saja menodongkan senjata api sambil memantau situasi di sekitar. Selang berapa lama orang itu pun jatuh tersungkur.***
Lihat artikel asli
S: pikiran rakyat