INDONESIAKININEWS.COM - Kasus dari salah satu yang tengah di dalami oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pengadaan Lahan Rumah DP 0 Per...
INDONESIAKININEWS.COM - Kasus dari salah satu yang tengah di dalami oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pengadaan Lahan Rumah DP 0 Persen di Pondok Ranggon Jakarta Timur.
Saat ini, KPK telah mengantongi empat tersangka yang diduga terlibat dalam korupsi Pengadaan Lahan Rumah DP 0 Persen tersebut diantaranya ada Dirut Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontoan, TA, AR, dan korporasi PT AP.
Tak hanya tersangka, KPK juga sudah menggeledah kediaman masing-masing tersangka serta Kantor PT AP Gandaria Utara dan Gedung Sarana Jaya.
Ketua KPK Firli Bahuri memastikan pihaknya pasti akan mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Rumah DP 0 Persen itu dan tidak pandang bulu dalam memberantas kasus korupsi.
"Kami memahami keinginan rakyat bahwa setiap perkara korupsi harus ditangani hingga tuntas. KPK tetap fokus bekerja. KPK tidak pandang bulu karena itu prinsip kerja KPK. Dan KPK akan terus bekerja dengan asas-asas tugas pokok," ungkapnya dalam keterangan tertulis seperti yang dikutip dari PMJ News.
Politisi Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) Ferdinand Hutahaean menegaskan sejak awal KPK seharusnya juga turut memeriksa Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta selaku pihak yang mengijinkan dan menggagas soal program tersebut.
"Anies yg memberi anggaran Rp. 3,3 T ke Sarana Jaya, percayakah kalian bahwa TSK tdk lapor kpd Anies? Tidak menghadap kpd Anies, tdk minta petunjuk kpd Anies? Aku tdk percaya.!" tulis Ferdinand Hutahaean dalam akun Twitterya @FerdinandHaean3.
Dirinya juga mengaku jikalau Anies Baswedan tidak tahu menahu soal proyek Rumah DP 0 Persen itu tak percaya sama sekali.
Halaman:
Editor: Nurul Hidayati
"Kalau Anies Baswedan mengaku tidak tahu menahu tentang Proyek Rumah DP 0% yang sekarang terjerat kasus korupsi, saya tak percaya..!! Tak mgkn TSK tak lapor Gubernur ttg progres, harga tanah dll kpd Gubernur. Kita tunggu kesaksian para Tersangka semoga berani jujur berkata fakta," lanjutnya.
Ferdinand Hutahaean juga bertanya-tanya apakah KPK sengaja dalam hal ini ingin menyelamatkan Anies Baswedan lantaran tak memeriksanya padahal pasti tahu proses anggaran tersebut.
"Halo @KPK_RI, saya serius bertanya, Apakah memang kalian ingin selamatkan Anies Baswedan dalam kasus korupsi pengadaan lahan Rumah DP 0 Persen. Sgt janggal dan aneh kalau KPK tak periksa Anies sbg Gubernur yg pasti mengetahui proses pengadaan ini," tutur Ferdinand.
Masih ngotot agar Anies tetap diperiksa KPK, Ferdinand Hutahaean mengingatkan KPK mengapa tak memeriksa pengusul dan pemilik otoritas anggaran.
"Pengusul dan pemilik otoritas soal anggaran serta pelaksanaan proyek tak diperiksa? Halahhh KPK..!! Kalian bercanda..!! Ingat lho kata AR, ingat neraka jahanam..!," tambahnya dalam teks tweet lain.
Terakhir, Ferdinand Hutahaean menjelaskan kepada jika Gubernur dan Wakil Gubernur tak mengurusi soal teknis, pelaksana laporan proges pastinya kepada pimpinan dalam hal ini tidak lain adalah Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta.
"Gubernur dan Wagub tak urus teknis, tapi Pelaksana pasti laporan progres dan segala hal pelaksanaan kepada pimpinan dalam hal ini Gubernur. Jangan terlalu mbelok2 di hakan lurus..!." pungkas Ferdinand Hutahaean.
Firli Bahuri sebelumnya menjelaskan jika pihak KPK saat ini tengah masih mengumpulkan bukti untuk memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan korupsi pengadaan lahan di Pemrprov DKI Jakarta tersebut.
"ada saat ini kita sedang bekerja mencari dan mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti. Dengan bukti-bukti tersebut, akan membuat terangnya suatu perkara pidana yang terjadi guna menemukan tersangkanya," pungas Firli.***
S:Portaljember