INDONESIAKININEWS.COM - Salah satu pendiri Partai Demokrat, Max Sopacua, menyinggung Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam kasus korupsi...
INDONESIAKININEWS.COM - Salah satu pendiri Partai Demokrat, Max Sopacua, menyinggung Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam kasus korupsi proyek Hambalang.
Dia awalnya mengatakan ada orang-orang yang belum tersentuh hukum dari perkara korupsi yang menjerat sejumlah politikus Demokrat satu dekade lalu itu.
Max awalnya enggan menyebutkan yang dia maksud. Namun akhirnya dia mengatakan bahwa nama putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono itu pun pernah disebut oleh para saksi kasus korupsi Hambalang tersebut.
"Pak Anas (Urbaningrum) dapat berapa, Ibas dapat berapa dan lain-lain dapat berapa," kata Max dalam konferensi pers di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).
Max mengatakan sejumlah politikus Demokrat yang terlibat dalam perkara itu telah menjalani proses hukum. Di antaranya Andi Mallarangeng yang waktu itu menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga; Anas Urbaningrum, mantan ketua umum Demokrat; Muhammad Nazaruddin, mantan bendahara umum Demokrat; hingga Angelina Sondakh, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Demokrat.
Dia mempertanyakan mengapa ada nama-nama yang belum tersentuh hukum. "Mas Ibas sendiri belum, enggak (tersentuh), disebutkan saksinya berapa banyak oleh para saksi, kan belum. Yulianis (mantan anak buah Nazaruddin) menyebutkan juga, yang masuk penjara kan kita tahu siapa-siapa," kata dia.
Max mengaku tak terima jika ia dan kubu KLB Deli Serdang kini disebut sebagai perusak partai. Menurut dia, justru kasus Hambalanglah yang menjadi awal kejatuhan partai berlambang bintang mercy itu. Max menyinggung turunnya perolehan suara Demokrat setelah beberapa kadernya terseret kasus Hambalang. Dari 20,4 persen pada Pemilu 2004, suara Demokrat terus berkurang hingga tinggal 7 persen.
"Kenapa dia tidak bilang bahwa Hambalang perusak Demokrat, kenapa tidak bicara bahwa ada orang-orang yang menikmati uang dari Hambalang ini tidak tersentuh hukum dan bernaung di dalam kelompok mereka," ujar Max.
Max mengatakan tak boleh ada orang yang dibiarkan menderita, sedangkan lainnya berpangku tangan dan bersenang-senang bahkan menjadi raja di Partai Demokrat. Dia pun berharap pengusutan kasus Hambalang itu dilanjutkan. "Dari tempat ini kami serukan kepada lembaga hukum dalam hal ini KPK untuk menindaklanjuti apa yang belum dilanjutkan," kata dia.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan konferensi pers di Hambalang itu bentuk frustasi dan upaya menutupi rasa malu yang dilakukan pihak KLB Deli Serdang. Dia menilai Darmizal cs hendak mengalihkan isu dari rentetan kegagalan mereka untuk mendapatkan pengesahan atas hasil KLB Deli Serdang dan mengambil alih Demokrat.
s: realita.co